1 Munculnya guncangan kebudayaan (cultural shock); guncangan budaya umumnya dialami oleh golongan tua yang terkejut karena melihat adanya perubahan budaya yang dilakukan oleh para generasi muda. Cultural Shock dapat diartikan sebagai ketidaksesuaian unsur-unsur yang saling berbeda sehingga menghasilkan suatu pola yang tidak serasi fungsinya
Di antara dampak perubahan sosial budaya yang perlu diantisipasi atau dicegah sehingga tidak sampai menimbulkan kegoncangankegoncangan atau akibat-akibat yang jelek/negatif atau kurang menguntungkan bagi masyarakat, adalah dampak-dampak yang bersifat destruktif merusak atau negatif. Untuk itulah agar dampak yang kurang baik/negatif itu bisa dicegah atau dihilangkan, maka di sini dikemukakan beberapa alternatif penanggulangan atau pencegahannya antara lain 1. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia SDM bangsa Salah satu ciri masyarakat terbelakang tradisional adalah kurangnya pengetahuan pendidikan dari masyarakat yang bersangkutan. Akibat dari rendahnya tingkat pendidikan dari masyarakat tradisional itu pula sehingga di dalam masyarakat tersebut sulit untuk menerima perubahanperubahan yang datangnya dari luar. Selain itu, terjadinya ketertinggalan kebudayaan cultural lag yang dialami oleh suatu masyarakat khususnya masyarakat tradisional juga akibat tidak dikuasainya ilmu serta teknologi dari masyarakat yang bersangkutan. Oleh karena itulah pendidikan harus senantiasa diupayakan agar masyarakat menjadi maju atau pandai. Orang yang berpendidikan maju pandai biasanya akan berpikiran secara ilmiah, dan apabila masyarakat telah berpikiran secara ilmiah maka pada gilirannya akan dapat mencegah pula terjadinya "cultural lag" ketertinggalan kebudayaan. Pentingnya pendidikan ini, terlebih lagi di era global ini. Sebab salah satu faktor yang menyebabkan mengapa generasi muda kita mudah terombang ambing bahkan terseret oleh arus budaya global, yakni karena rendahnya kualitas pendidikan SDM yang dimilikinya. Oleh karena itulah raih dan tingkatkanlah kualitas pendidikan kita, terutama agar kita mampu bersaing dengan bangsa lainnya, serta memiliki modal yang kuat pula khususnya dalam menghadapi perubahanperubahan sosial budaya, terlebih perubahan-perubahan yang diakibatkan oleh arus globalisasi saat ini. 2. Memperkuat Nasionalisme Kesadaran Nasional Menurut pendapat Haas 1982, nasionalisme yang kuat dapat menjadi pilar terhadap pengaruh buruk dari perkembangan teknologi yang pesat saat ini. Secara harfiah, nasionalisme berarti cinta tanah air dengan prinsip bahwa baik dan buruk adalah negeriku. Nasionalisme identik dengan perasaan atau semangat kesadaran bersama bahwa kita memiliki nilai bersama yang harus dijaga. Nasionalisme menunjuk pada totalitas kultur, sejarah, bahasa, psikologi, serta sentimen sosial lainnya yang menarik orang pada satu perasaan saling memiliki cita-cita maupun nilai kemasyarakatan. Namun begitu dalam pelaksanaannya, nasionalime tidak boleh disikapi secara kaku, atau merupakan kesetiaan yang buta. Dengan demikian, nasionalisme tetap perlu namun harus dilandasi dengan logika serta pikiran yang rasional. Kegiatan atau pelajaran bela negara, misalnya upacara bendera, pramuka, dan lain-lain. Dengan sikap semacam itu, maka nasionalisme diharapkan akan mampu menangkal perbedaan suku, adat-istiadat, ras, dan agama, namun juga tidak bersikap kaku dengan menganggap bahwa baik dan buruk adalah negara dan bangsaku. Sedangkan dalam kaitannya dengan budaya global, maka dengan adanya perasaan nasionalisme yang benar maka diharapkan kita akan dapat bersikap selektif. Artinya, kita akan mengambil menyerap terhadap nilai-nilai yang baik serta sebaliknya, meninggalkan nilai-nilai yang buruk karena tidak sesuai dengan nilai budaya bangsa. 3. Berpegang Teguh Pada Norma-norma Sosial Di dalam agama terdapat beberapa aturan yang memberikan landasan kepada manusia untuk selalu menjalankan perilaku yang baik dan meninggalkan yang buruk. Sedangkan norma sosial juga memberikan rambu-rambu kepada manusia agar berperilaku yang baik, sopan, dan teratur, atau berperilaku yang sesuai dengan ketentuan dan aturan yang telah disepakati bersama oleh seluruh anggota masyarakat. Untuk itulah maka dengan berpegang teguh pada aturan agama serta norma-norma sosial lainnya yang berlaku dalam masyarakat, maka manusia akan dapat diterima di lingkungannya. Sedangkan dalam kaitannya dengan pengaruh budaya global, maka dengan berpegang teguh pada norma-norma sosial serta agama tersebut, maka kita bangsa Indonesia akan memiliki landasan yang kuat tentang jati diri bangsa, sehingga pada akhirnya bukan hanya dapat memilih dan memilah berbagai informasi yang masuk, namun juga kita tidak akan terombang-ambing oleh arus budaya global yang Menjunjung Nilai-nilai Budaya Bangsa Bangsa kita memiliki nilai budaya yang luhur, yang dapat dijadikan pilar utama guna menangkal pengaruh negatif yang diakibatkan oleh derasnya arus globalisasi pada saat ini. Di samping itu, nilai budaya bangsa juga dapat menjadi pendukung bagi nilai serta pengaruh asing yang sekiranya dapat membawa dampak positif bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Berbagai nilai budaya bangsa yang positif yang perlu kita ikuti teladani, kita junjung tinggi, serta kita pertahankan itu misalnya "Pela Gandong" di Ambon untuk landasan kerukunan, pepatah "guru kencing berdiri, murid kencing berlari" untuk simbul keteladanan, serta "silih-asih dan silih-asuh" untuk acuan pendidikan masyarakat. Bahkan, bukanlah tidak mungkin pula bahwa nilai-nilai budaya bangsa itu justru akan menjadi faktor pendukung sekaligus sebagai pilar bagi globalisasi terebut. Ketiga hal di atas merupakan beberapa faktor penangkal terhadap dampak negatif yang mungkin dapat muncul akibat pengaruh budaya global, dan sekaligus menjadi faktor pendukung pula untuk tetap kokoh dan kuatnya jati diri bangsa yang pada akhir-akhir mulai terancam bahkan telah memudar akibat serbuan budaya global. Sebagaimana kita rasakan, bahwa globalisasi telah menimbulkan dampak yang luar biasa bagi kehidupan umat manusia. Perlu kita ingatkan kembali bahwa globalisasi dapat menimbulkan dampak positif dan negatif. Jadi meskipun kita dapat mengambil keuntungan yang besar dari globalisasi, misalnya saja dari perkembangan iptek serta kemajuan di negara lain dampak positif, namun apabila kita tidak siap untuk menghadapinya maka dapat berubah menjadi dampak negatif yang akan kita perolehnya. Oleh karena itu, agar kita tidak tergilas begitu saja oleh arus budaya global serta tidak tertinggal jauh dari bangsa-bangsa lain di dunia, maka kita harus mempersiapkan diri dengan sebaikbaiknya, misalnya saja dengan membekalinya dengan pengetahuan yang cukup, serta norma dan ideologi yang kuat.
C Perilaku Masyarakat sebagai Akibat Adanya Perubahan Sosial Budaya. D. Sikap Kritis terhadap Pengaruh Perubahan Sosial dan Budaya. Kalian sebagai pelajar tentu harus bisa menentukan sikap terhadap dampak perubahan sosial budaya yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. Sikap apriori yang berlebihan tentu saja tidak perlu kalian
Perubahan sosial budaya akan selalu terjadi di masyarakat dan dapat membawa dampak yang besar terhadap lingkungan kita sadari, perubahan sosial budaya mengalami pergerakan disetiap waktunya. Mulai dari perubahan cara berfikir, perubahan perilaku, perubahan cara bergaul, dan perubahan – perubahan tersebut akan terus sosial budaya tidak hanya dapat dilihat dari satu orang, melainkan lebih menyangkut kepada seluruh Perubahan Sosial Budaya Secara UmumPengertian Perubahan Sosial Budaya Menurut Para AhliProses TerjadinyaFaktorContohDampakPerubahan sosial budaya secara umum adalah perubahan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat yang di dalamnya terdapat perubahan nilai – nilai dan tata cara kehidupan dari tradisional menjadi Perubahan Sosial Budaya Menurut Para AhliSelain pengertian secara umum terdapat juga pengertian perubahan sosial budaya menurut para ahli yang dapat menambah gagasan mengenai pengertian secara umumnya. Diantaranya adalah sebagai berikut ini 1. Max WeberPerubahan sosial budaya menurut Max Weber adalah perubahan situasi dalam masyarakat sebagai akibat adanya ketidaksesuaian unsur – unsur yang ada di tersebut ditulis dalam bukunya yang berjudul Sociological Writings2. W. KornblumPerubahan sosial budaya menurut W. Kornblum adalah perubahan suatu budaya masyarakat secara bertahap dalam jangka waktu yang cukup Kingsley DavisPerubahan sosial budaya menurut Kingsley Davis adalah perubahan yang mencakup segenap cara berpikir dan bertingkah laku, yang timbul karena adanya interaksi yang bersifat J. L Gillin dan J. P GillinPerubahan sosial budaya menurut J. L Gillin dan J. P Gillin adalah variasi dari mode atau cara – cara hidup yang telah karena perubahan kondisi geografis, dalam kebudayaan materil, komposisi penduduk atau ideologi, maupun disebabkan oleh difusi atau penemuan – penemuan baru dalam suatu Selo SoemardjanPerubahan sosial budaya menurut Selo Soemardjan adalah semua perubahan yang terjadi pada lembaga – lembaga kemasyarakatan dalam suatu masyarakat. Di mana perubahan tersebut memengaruhi sistem sosial yang dimaksud mencakup nilai – nilai dan pola – pola perilaku di antara kelompok – kelompok di dalam TerjadinyaSecara umum ada 3 proses terjadinya perubahan sosial budaya, yaitu 1. AkulturasiAkulturasi adalah proses bertemnnya dua atau lebih budaya, dimana unsur – unsur budaya lama masih AsimilasiAsimilasi adalah proses bertemunya dua atau lebih budaya yang bercampur dan menghasilkan budaya tidak seperti akulturasi yang masih ada unsur lamanya. Jadi bisa disimpulkan bahwa budaya yang lama sudah pasti hilang. Proses asimilasi ini berlangsung lama dan terus DifusiDifusi adalah proses penyebaran unsur budaya dari satu orang ke orang lain atau dari satu kelompok masyarat ke kelompok masyarakat kebudayaan itu pertama – tama akan diambil alih oleh masyarakat yang paling dekat hubungannya dari sumber kebudayaan baru kemudian, kebudayaan baru tersebut diambil oleh masyarakat yang jauh hubungannya dari sumber kebudayaan baru 2 faktor dalam perubahan sosial budaya, yaitu faktor pendorong dan faktor Faktor Pendorong Perubahan Sosial BudayaKontak langsung dengan kebudayaan masyarakat yang masyarakat terhadap bidang – bidang kehidupan pendidikan yang semakin lama semakin menghargai hasil karya orang lain dan keinginan kuat untuk ada keinginan untuk memperbaiki tingkat kehidupan, artinya tidak mudah menyerah pada pelapisan masyarakat yang berorientasi hidup ke masa terhadap perbuatan – perbuatan yang Faktor Penghambat Perubahan Sosial BudayaKurangnya hubungan langsung dengan masyarakat masyarakat yang sangat ilmu pengetahuan yang prasangka buruk terhadap hal – hal baru yang baru takut akan terjadi keguncangan hambatan yang bersifat ideologis, adat, maupun anggapan bahwa pada hakikatnya hidup ini buruk dan tidak mungkin diperbaiki, artinya mudah menyerah pada masyarakat terdapat kepentingan – kepentingan yang telah tertanam dengan kuat vested interest.Contoh1. Gaya HidupGaya hidup dari kebanyakan orang akan selalu mengalami perubahan disetiap orang yang berubah menjadi lebih baik dengan gaya hidup seperti mejadi tetapi ada pula orang yang sesat dengan gaya hidup seperti mengkonsumsi minuman keras dan obat – obatan Pola HidupSemakin kesini masyarakat lebih memilih membeli sesuatu dibandingkan dengan membuat saja ini semua terjadi karena kita terlena dengan teknologi canggih yang ada saat PerilakuBanyak anak – anak yang suka membantah atau tidak mau menuruti orang tua Cara BerkomunikasiCara berkomunikasi adalah perubahan sosial budaya yang cukup besar pengaruhnya di dalam kehidupan berkomunikasi mengalami perubahan karena berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi yang sangat pesat dari tahun ke zaman dahulu kita melakukan komunikasi dengan surat – menyurat yang membutuhkan waktu yang cukup sekarang kita dapat dengan mudah berkomunikasi, yaitu hanya menggunakan ponsel pintar kita sudah dapat berkomunikasi secara kilat dengan berbagai media aplikasi yang ada di PendidikanJika dulu kita belajar hanya dapat melalui sekolahan saja, sedangkan saat ini kita dapat belajar melalui mana banyak bertebaran di media sosial. Bahkan saat ini banyak sekolah – sekolah yang sudah menyediakan komputer untuk media BahasaBanyak masyarakat yang kurang peduli dengan bahasa daerah mereka. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan bahasa sehari – hari yang digunakan BudayaSudah banyak contoh budaya yang berubah akibat perubahan sosial budaya, dari perayaan yang sebelumnya tidak ada di Indonesia seperti valentine, budaya merayakan ulang tahun dan itu banyak anak muda yang suka budaya kebarat – baratan atau westernisasi. Westernisasi sendiri sudah bukan hal yang langka untuk dijumpai di KesenianKarena banyaknya berbagai kesenian yang masuk dari luar negeri, beberapa kesenian asli dari Indonesia sudah jarang kesenian asli dari Indonesia juga masih ada yang populer dan dilestarikan hingga saat Kepercayaan ReligiPada zaman dahulu orang Indonesia berpegang teguh pada ajaran nenek moyang atau leluhur mereka yang telah sekarang mereka mengedepankan logika dan dengan bukti – bukti yang telah PakaianMasyarakat mulai mengubah cara berpakaian mereka karena pengaruh modernisasi dan globalisasi yang masyarakat memakai baju tradisional atau baju adat dari masing – masing sekarang masyarakat memakai baju bisa karena mengikuti trend atau sekedar ingin mengenakan sesuai selera Model RambutBanyak pelajar yang suka mencontoh artis idola mereka sehingga menimbulkan efek “hitz” dalam pergaulan juga harus dalam pengawasan yang pas supaya apa yang mereka lakukan tidak Tempat tinggalRumah daerah sepertinya sudah jarang ditemui. Sekarang banyak masyarakat yang sudah beralih dari rumah daerah menjadi rumah modern ataupun gedung MusyawarahMasyarakat Indonesia pada zaman dahulu lebih memilih untuk menyelesaikan suatu permasalahan dengan cara anggota masyarakat yang datang akan memberikan pendapat dan juga dalam musyawarah tersebut akan mengambil keputusan dari yang disepakati saat ini musyawarah sudah cenderung Sopan SantunKarena kondisi lingkungan maupun background keluarga, sopan santun seseorang bisa dulunya memiliki rasa sopan santun, sekarang rasa sopan santun tersebut sudah mulai Masyarakat Semakin KritisKarena teknologi informasi yang sudah sangat berkembang mulai dari media cetak online maupun offline yang banyak beredar, maka masyarakat harus bisa mengolah informasi yang ada dengan fakta yang memang benar – benar EkonomiSaat ini masyarakat lebih memilih berlibur ke luar negeri dibandingkan berlibur di dalam negeri. Membeli barang merk luar negeri dibanding barang dari negara IndustriMunculnya revolusi industri membawa perubahan besar, banyak ketimpangan, pengangguran, dan gerakan sosialis juga masih banyak PertanianAda petani yang cerdas memanfaatkan perubahan sosial budaya dengan cara meningkatkan produktifitas kerjanya dengan teknologi yang sudah berkembang namun ada pula yang itu kasus di Indonesia bisa dibilang dalam sektor pertanian sangat menurun karena cenderung suka membeli produk dari negara lain dibandingkan dengan produk PermainanDalam hal permainan juga ditemukan banyak kasus permainan asli Indonesia yang hilang, seperti permainan congklak ataupun lebih banyak yang memilih bermain online game seperti mobile legent ataupun game – game Emansipasi WanitaEmansipasi wanita semakin berkembang, di Indonesia tempo dulu wanita hanya berperan sebagai pendukung rumah tangga yang kerjaanya di rumah mereka bisa bekerja sesuai kemampuan sosial budaya memberikan dampak tersendiri secara langsung maupun tidak langsung. Hal tersebut juga didukung akibat modernisasi dan globalisasi yang 2 dampak perubahan sosial dan budaya, yaitu dampak positif dan dampak Dampak Positif Perubahan Sosial BudayaEratnya integrasi yang semakin pikir yang lebih maju atau tidak nilai dan tata kehidupan yang lebih baik dari sikap menghargai waktu dan mau bekerja sistem pembagian pekerjaan antara pria dengan wanita menurut kemampuan kecilnya tingkat diskriminasi terhadap Dampak Negatif Perubahan Sosial BudayaMunculnya perilaku hidup moral atau pergaulan bebas yang tidak patut ketertinggalan individualis atau sikap dapat hidup yang dapat kami sampaikan mengenai pengertian, proses terjadinya, faktor, contoh, dan dampak yang disebabkan oleh perubahan sosial budaya.

FPerilaku Kritis Adanya Pengaruh Perubahan Sosial Budaya Penerimaan masyarakat pada perubahan sosial budaya dilihat dari perubahan sikap masyarakat yang bersangkutan. Jika perubahan sosial budaya tersebut tidak memengaruhi keberadaan nilai dan norma yang sudah ada di masyarakat maka sikap masyarakat akan positif.

Perilaku Masyarakat sebagai Akibat Adanya Perubahan Sosial Budaya - Perubahan sosial budaya akan mengubah adat, kebiasaan, cara pandang, bahkan ideologi suatu masyarakat. Telah dijelaskan di depan bahwa perubahan sosial budaya dapat mengarah pada hal-hal positif kemajuan dan hal-hal negatif kemunduran. Hal ini tentu saja memengaruhi pola dan perilaku masyarakatnya. Berikut ini hal-hal positif atau bentuk kemajuan akibat adanya perubahan sosial budaya. Memunculkan ide-ide budaya baru yang sesuai dengan perkembangan zaman. Membentuk pola pikir masyarakat yang lebih ilmiah dan rasional. Terciptanya penemuan-penemuan baru yang dapat membantu akti itas manusia. Munculnya tatanan kehidupan masyarakat baru yang lebih modern dan ideal. Berikut ini hal-hal negatif atau bentuk kemunduran akibat adanya perubahan sosial budaya. Tergesernya bentuk-bentuk budaya nasional oleh budaya asing yang terkadang tidak sesuai dengan kaidah budaya-budaya nasional. Adanya beberapa kelompok masyarakat yang mengalami ketertinggalan kemajuan budaya dan kemajuan zaman, baik dari sisi pola pikir ataupun dari sisi pola kehidupannya cultural lag atau kesenjangan budaya. Munculnya bentuk-bentuk penyimpangan sosial baru yang makin kompleks. Lunturnya kaidah-kaidah atau norma budaya lama, misalnya lunturnya kesadaran bergotong-royong di dalam kehidupan masyarakat kota. Salah satu pengaruh positif perubahan sosial budaya di kehidupan masyarakat. Perilaku Masyarakat dan Sikap Kritis sebagai Akibat Adanya Perubahan Sosial Budaya. Sikap Kritis terhadap Pengaruh Perubahan Sosial dan Budaya Sikap Kritis terhadap Pengaruh Perubahan Sosial dan Budaya - Apapun bentuk perubahan sosial budaya akan menghasilkan suatu bentuk, pola, dan kondisi kehidupan masyarakat yang baru. Kalian sebagai pelajar tentu harus bisa menentukan sikap terhadap dampak perubahan sosial budaya yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. Sikap apriori yang berlebihan tentu saja tidak perlu kalian kedepankan, mengingat sikap tersebut merupakan salah satu penyebab terhambatnya proses perubahan sosial budaya yang berujung pada terhambatnya proses perkembangan masyarakat dan modernisasi. Di negara maju, anak-anak sudah dikenalkan dengan teknologi, misalnya komputer.. Sikap Kritis terhadap Pengaruh Perubahan Sosial dan Budaya Demikian juga dengan sikap menerima setiap perubahan tanpa terkecuali. Sikap tersebut cenderung akan membuat kita meniru imitasi terhadap setiap perubahan sosial budaya yang terjadi, meskipun perubahan tersebut mengarah pada perubahan yang bersifat negatif. Kalian diharapkan mampu memiliki dan mengembangkan sikap kritis terhadap proses perubahan sosial budaya yang terjadi di masyarakat. Perubahan sosial budaya yang bersifat positif dapat kita terima untuk memperkaya khazanah kebudayaan bangsa kita, sebaliknya perubahan sosial budaya yang bersifat negatif harus kita saring dan kita cegah perkembangannya dalam kehidupan masyarakat kita. Dalam pelaksanaannya, kalian harus mampu mengikuti perkembangan zaman dengan memperluas pengetahuan dan teknologi yang semakin berkembang. Namun di sisi lain, nilai-nilai dan norma kehidupan bangsa yang luhur harus dapat terus kalian jaga dan sosial adalah perubahan fungsi kebudayaan dan perilaku manusia dalam masyarakat dari keadaan tertentu ke keadaan yang lain. Bentuk-bentuk perubahan sosial budaya meliputi, perubahan lambat dan perubahan cepat, perubahan kecil dan perubahan besar serta perubahan yang dikehendaki atau direncanakan dan perubahan yang tidak dikehendaki atau tidak pendorong perubahan meliputi adanya kontak dengan kebudayaan lain, sistem pendidikan formal yang maju, sikap menghargai hasil karya orang lain, toleransi terhadap perbuatan yang menyimpang, sistem terbuka masyarakat, heterogenitas penduduk, orientasi ke masa depan, ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang-bidang tertentu dan nilai bahwa manusia harus senantiasa berikhtiar untuk memperbaiki hidupnya. Faktor-faktor penghambat perubahan meliputi kurangnya hubungan dengan masyarakat lain, terlambatnya perkembangan ilmu pengetahuan, sikap masyarakat yang masih sangat tradisional, rasa takut terjadinya kegoyahan pada integritas kebudayaan, adanya kepentingan-kepentingan yang telah tertanam dengan kuat, adanya sikap tertutup dan prasangka terhadap hal baru, hambatan-hambatan yang bersifat ideologis, adat atau kebiasaan yang telah mengikat serta adanya pandangan atau nilai bahwa hidup ini pada hakikatnya buruk dan tidak mungkin diperbaiki. Perubahan sosial budaya akan memengaruhi perilaku masyarakat yang mengarah pada hal-hal positif kemajuan dan hal-hal negatif kemunduran. Apapun bentuk perubahan sosial budaya harus disikapi secara kritis dan selektif di mana perubahan sosial budaya yang bersifat positif kita terima sedangkan perubahan sosial budaya yang bersifat negatif kita cegah dan tinggalkan. Kehidupan masyarakat selalu dinamis di mana senantiasa mengalami perubahan-perubahan. Segala bentuk perubahan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat sering disebut sebagai perubahan sosial. Perubahan sosial budaya merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa dalam kehidupan masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan. Kita sebagai bagian dari masyarakat yang bersifat dinamis harus dapat mengembangkan sikap kritis dan selektif terhadap segala bentuk dan perubahan yang terjadi dalam masyarakat. Perubahan sosial budaya yang bersifat positif dan mengarah pada kemajuan kita terima dan kembangkan. Sementara perubahan sosial budaya yang bersifat negatif dan mengarah pada kerusakan dan kemunduran kita tolak dan kita cegah. Sekian artikel mengenai Perilaku Masyarakat dan Sikap Kritis sebagai Akibat Adanya Perubahan Sosial Budaya semoga memberikan manfaat. 2 Dampak perubahan sosial budaya dalam masyarakat Perubahan sosial budaya dalam masyaraka memiliki dampak yang sangat besar bagi perilaku masyarakat. Adapun dampak tersebut antara lain adalah : a. Dampak Positif • Perubahan Tata nilai dan sikap. Yaitu adanya modernisasi dan globalisasi dalam budaya menyebabkan pergeseran nilai dan sikap
Mengapa masyarakat senantiasa mengalami perubahan sosial budaya? Pertanyaan ini akan memiliki banyak jawaban yang masuk ke dalam dua faktor. Perubahan sosial budaya adalah hal yang terjadi di masyarakat. Perubahan sosial budaya terjadi karena perubahan struktur yang ada di masyarakat. Salah satunya seperti terjadinya perubahan fungsi sosial. Ketika perubahan sosial terjadi, maka secara otomatis akan mempengaruhi hal-hal lain di dalam masyarakat itu sendiri. Terdapat dua faktor yang menjadi alasan mengapa masyarakat senantiasa mengalami perubahan sosial. Kedua faktor tersebut berasal dari dalam atau faktor internal, dan berasal dari luar atau faktor eksternal. Berikut adalah penjelasannya. 1. Faktor Internala. Demografib. Adanya Penemuan Baruc. Konflik di dalam Masyarakatd. Pemberontakan atau Revolusi2. Faktor Eksternala. Perubahan pada Lingkungan Alamb. Pengaruh dari Kebudayaan Lainc. Peperangan 1. Faktor Internal Faktor internal adalah faktor pendorong terjadinya perubahan sosial budaya di masyarakat. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam masyarakat itu sendiri. Ada beberapa faktor yang masuk ke dalam faktor internal, antara lain adalah a. Demografi Demografi adalah sebuah istilah yang sering digunakan untuk pencatatan statistik. Arti dari kata demografi sering dikaitkan dengan hal-hal kependudukan. Lalu, apa itu arti dari demografi? Demografi memiliki beberapa arti. Demografi adalah data statistic yang menyangkut tentang populasi penduduk. Ini didasarkan atas beberapa klasifikasi. Seperti ras, usia, jenis kelamin, pekerjaan, agama dan pendidikan. Selain itu, klasifikasi lain juga berkaitan dengan kepadatan penduduk, tingkat pendapatan dan sebagainya. Tingkat kelahiran dan tingkat kematian juga akan dibahas dalam demografi. Demografi adalah salah satu data yang sangat penting. Saat pemerintah mengambil kebijakan, maka demografi akan menjadi pertimbangannya. Pemerintah lazim menggunakan demografi sebagai perencanaan. Perencanaan kebijakan sampai pembagian sumber daya. Kegiatan-kegiatan seperti itu harus memperhatikan demografinya terlebih dahulu. Ada beberapa kebijakan pemerintah yang didasarkan pada demografi. Seperti pembangunan fasilitas untuk public, penyaluran subsidi, bantuan sosial dan lain sebagainya. Selain itu, dalam hal ekonomi perusahaan juga membutuhkan demografi. Arti dari kata demografi juga erat kaitannya dengan penentuan pasar. Contohnya sebuah perusahaan produsen motor mewah. Mereka ingin menjangkau pasar di suatu negara, maka mereka harus mengetahui demografinya terlebih dahulu. Mereka akan mencari tahu bagaimana pendapatan pada negara tersebut. Hal ini dilihat berdasarkan demografinya. Selain itu, harus dilihat juga bagaimana tingkat pendapatan dari masyarakat negara itu. Itulah cara-cara perusahaan dalam menentukan pasar. Hampir semua negara memiliki lembaga khusus yang mengurus masalah demografi. Di Indonesia, demografi adalah tanggung jawab dari Badan Pusat Statistik atau BPS. Data-data demografi akan menampilkan hal-hal yang sangat rinci. Data-data kependudukan cukup signifikan dikontribusi oleh Sensus Penduduk. Ini dilakukan setiap 10 tahun sekali. Data statistic dari demografi akan menyediakan informasi yang rinci, seperti populasi dalam suatu wilayah. Demografi adalah salah satu hal yang menjadi alasan mengapa masyarakat senantiasa mengalami perubahan sosial budaya. Ini akan berkaitan dengan jumlah penduduk. Bertambah dan berkurangnya penduduk adalah salah satu faktor internalnya. Jumlah penduduk akan mendorong terjadinya perubahan sosial budaya. Baik penduduk yang terus bertambah maupun penduduk yang terus berkurang. Pencampuran di antara beragam macam pola dan perilaku akan terjadi di masyarakat. Ini terjadi melalui bertambahnya atau berkurangnya penduduk. Hal itu akan mengakibatkan tatanan kehidupan. Selain itu, masyarakat juga akan mengalami perubahan. Perubahan yang dialami bisa menjadi hal baik atau menjadi hal yang buruk. Di Indonesia sendiri, perubahan jumlah penduduk terjadi melalui kelahiran dan kematian. Jumlah penduduk yang sangat besar akan menjadi masalah yang serius. Khususnya pada daerah perkotaan. Jika jumlah penduduk semakin besar, maka permasalahan yang harus dihadapi juga semakin banyak. Pertambahan jumlah penduduk akan mempengaruhi berbagai hal. Mulai dari pekerjaan sampai jumlah lahan yang tersedia. Selain itu, pertambahan jumlah penduduk juga akan mempengaruhi sarana serta prasarana di suatu daerah. b. Adanya Penemuan Baru Alasan mengapa masyarakat senantiasa mengalami perubahan sosial budaya juga dipengaruhi oleh adanya penemuan-penemuan baru. Perubahan sosial akan terjadi seiring dengan muncul penemuan baru. Penemuan baru tersebut bisa terjadi pada bidang-bidang tertentu. Penemuan baru akan berpengaruh pada perubahan sosial. Ini berlaku baik untuk penemuan alat, rangkaian ciptakaan maupun penemuan gagasan. Penemuan baru yang diterima serta diakui oleh masyarakat disebut dengan invention. Terjadi pada discovery yang memerlukan waktu yang lama. Contohnya seperti komunikasi dan teknologi. Semakin berkembangnya zaman, maka penemuan-penemuan akan semakin banyak. Terutama pada bidang teknologi. Teknologi dan komunikasi sebenarnya adalah dua bidang yang berhubungan. Kita bisa mengambil telepon sebagai contohnya. Telepon adalah salah satu alat yang dihasilkan oleh teknologi. Alat ini digunakan dalam hal komunikasi. Zaman dahulu, orang akan berkomunikasi melalui beberapa hal. Contohnya seperti surat menyurat. Setelah zaman semakin berkembang, hadirlah telepon untuk berkomunikasi. Ini membuat masyarakat tidak perlu surat menyurat kembali. Zaman semakin berkembang, muncullah telepon pintar atau smartphone. Smartphone adalah benda yang memberikan banyak perubahan sosial pada masyarakat. Orang-orang yang sering membaca koran, contohnya. Sebelumnya, mereka akan berlangganan koran setiap minggu. Setelah itu mereka dapat mengetahui kabar apa saja yang terjadi pada minggu tersebut. Akan tetapi, saat ini kondisinya berbeda. Smartphone rupanya mengambil alih sedikit banyak hal di dalam kehidupan, tidak hanya untuk berkomunikasi saja. Contohnya seperti hal-hal yang ada di koran tadi. Ternyata banyak orang yang beralih membaca melalui telepon pinar tersebut. Hal itu karena di dalam smartphone juga terdapat informasi yang ada di koran. Perubahan sosial pun terjadi. Para penerbit akan membuat berita dalam bentuk digital. Seperti di dalam sosial media, website, atau membuat aplikasi khusus portal berita tersebut. Lama kelamaan koran akan ditinggalkan oleh orang yang beralih ke telepon pintar. Itulah salah satu contoh sederhana dari adanya penemuan baru. Penemuan tersebut dapat mengubah status sosial, interaksi sosial, pola pikir masyarakat sampai tindakan-tindakan yang dapat dilakukan oleh masyarakat. c. Konflik di dalam Masyarakat Konflik adalah sebuah pertentangan atau perselisihan. Konflik bisa terjadi antar individu, antar kelompok, maupun individu dengan kelompok. Faktor terjadinya konflik di masyarakat juga beragam. Penyebab yang paling umum terjadinya konflik adalah sebuah perbedaan. Seperti yang diketahui, Indonesia adalah negara dengan adat dan budayanya yang beragam, sehingga memiliki banyak perbedaan. Perbedaan inilah yang membuat hadirnya konflik di antara masyarakat. Akan tetapi, masih banyak faktor yang berkaitan dengan hal itu. Sebagai gejala sosial, konflik adalah hal wajar yang terjadi pada masyarakat. Pasalnya, setiap individu maupun kelompok pasti memiliki sebuah keinginan. Keinginan tentang kekuasaan, prestise, ingin kesejahteraan, dukungan sosial bahkan mengakses berbagai sumber daya. Contohnya jika memiliki keinginan yang sama dengan individu lain atau kelompok lain. Sedangkan sesuatu yang diinginkan adalah hal yang sulit didapatkan. Inilah yang melahirkan kompetisi di antara masyarakat. Kompetisi tersebut sering berakhir dalam bentuk konflik. Perselisihan adalah hal yang mudah terjadi di antara masyarakat. Akan tetapi, di dalam ilmu sosiologi, konflik adalah dampak dari interaksi sosial. Interaksi sosial dianggap dapat membawa efek asosiatif dan disosiatif. Selain itu, dapat mempererat antar individu atau antar kelompok. Sosiologi Konflik Pola, Penyebab, Dan Mitigasi Konflik Agraria Struktural Di Indonesia d. Pemberontakan atau Revolusi Masalah masyarakat yang ada di suatu negara tidak hanya konflik. Salah satunya adalah pemberontakan atau revolusi. Pemberontakan atau revolusi ini dapat menjadi alasan mengapa masyarakat senantiasa mengalami perubahan sosial. Pemberontakan ini umumnya muncul karena rasa ketidakpuasan. Ketidakpuasan tersebut dapat meliputi banyak hal. Salah satu contohnya seperti ketidakpuasan karena kebijakan pemerintah, atau penanganan suatu masalah. Pemberontakan tidak dilakukan oleh satu orang saja. Akan tetapi, dilakukan oleh sebagian masyarakat. Mereka akan melakukan pemberontakan pada pihak-pihak yang memiliki kekuasaan. Ketidakpuasan inilah yang akan mendorong pergerakan revolusi. Maka hal itu adalah wujud dari pemberontakan. Setelah itu, lahirlah perubahan sosial di antara masyarakat. 2. Faktor Eksternal Selain faktor internal, ada juga faktor eksternal. Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar masyarakat yang menjadi penyebab perubahan sosial budaya. Berikut adalah penjelasannya. a. Perubahan pada Lingkungan Alam Salah satu hal yang memiliki peran sangat penting di kehidupan adalah lingkungan alam. Lingkungan alam memberikan peran yang begitu vital di dalam kehidupan manusia. Hal ini karena manusia hidup di dalam dan berdampingan dengan alam. Lingkungan alam yang menjadi alasan mengapa masyarakat senantiasa mengalami perubahan sosial budaya adalah lingkungan sekitar. Lingkungan sekitar akan mempengaruhi perkembangan semua makhluk hidup yang ada di bumi. Oleh sebab itu, lingkungan alam akan berperan dalam perubahan sosial budaya. Perubahan dari lingkungan alam disebabkan oleh manusia atau alam itu sendiri. Setiap perubahannya akan mempengaruhi kehidupan makhluk hidup. Contoh kondisi alam yang disebabkan oleh manusia adalah membuang sampah sembarang. Membuang sampah sembarang adalah hal yang sangat berpengaruh pada kehidupan. Akibatnya dapat menyebabkan banjir. Setelah itu munculkan perubahan sosial dari masyarakat. Contoh nyata dari perubahan alam saat ini juga terjadi karena pandemic Covid-19. Meskipun sangat berdampak di kehidupan, pandemic ini juga berdampak pada alam. Pada awal merebaknya Covid-19, masyarakat diminta untuk berada di rumah. Secara tidak langsung, kondisi ini membantu alam untuk menyembuhkan dirinya. Diketahui bahwa polusi udara menurun pada saat itu, sehingga udara menjadi lebih jernih. Tidak hanya itu, pandemic Covid-19 juga membuat perubahan sosial di masyarakat. Seperti perubahan sistem pendidikan yang beralih menggunakan teknologi. Sebenarnya tidak hanya pendidikan, banyak hal yang beralih ke ranah digital akibat dari pandemic Covid-19. Perubahan Sosial Ekonomi Di Masa Pandemi Covid-19 b. Pengaruh dari Kebudayaan Lain Faktor eksternal ini adalah faktor yang cukup besar dalam menjawab alasan mengapa masyarakat senantiasa mengalami perubahan sosial budaya. Kebudayaan-kebudayaan lain yang masuk ke dalam masyarakat seringkali meninggalkan bekas. Bekas-bekas inilah yang membuat perubahan sosial budaya. Akan tetapi, bekas yang dimaksud disini adalah kata lain dari terpikatnya masyarakat pada kebudayaan lain. Hal itu juga berdampak pada kehidupan masyarakat itu sendiri. Seperti budaya-budaya barat yang masuk ke Indonesia. Kecenderungan antara hubungan fisik yang dilakukan oleh dua orang atau lebih tentu memiliki timbal balik. Artinya bahwa di antara anggota masyarakat pasti akan memberikan pengaruh pada kebudayaan. Kebudayaan masyarakat lain akan diterima dan akan berpengaruh pada masyarakat. Hal itu terjadi secara cepat atau lambat. Contoh lain dari pengaruh dari budaya lain yang sangat terasa adalah dari Korea Selatan. Negara yang memiliki banyak grup atau idol ini memang banyak digemari di Indonesia. Akibat dari masuknya budaya Korea Selatan tersebut, terjadilah perubahan sosial. Seperti dalam hal bermusik, berpakaian, kecantikan sampai makanan. Ini adalah contoh-contoh adanya perubahan sosial budaya. Jika kebudayaan di masyarakat saling mempengaruhi maka akan menyebabkan hal lain. Contohnya seperti asimilasi, difusi, akulturasi dan lain sebagainya. Itulah contoh kebudayaan lain dalam pengaruhnya pada perubahan sosial budaya. BACA JUGA Pengertian Akulturasi dan Asimilasi Beserta Contoh-Contohnya c. Peperangan Peperangan juga menjadi salah satu alasan mengapa masyarakat senantiasa mengalami perubahan sosial budaya. Peperangan umumnya terjadi di antara kelompok dengan kelompok. Kelompok yang menang akan memaksakan kebudayaannya. Perubahan sosial adalah salah satu dampak yang terjadi akibat dari adanya peperangan. Perubahan sosial yang terjadi ini akan melibatkan seluruh komponen dari masyarakat. Setelah itu akan membawa berbagai macam perubahan. Perubahan yang terjadi di dalam tatanan masyarakat memiliki skala tertentu. Baik berskala besar maupun berskala kecil. Itulah 7 alasan mengapa masyarakat senantiasa mengalami perubahan sosial budaya. Temukan hal-hal menarik lainnya di Gramedia sebagai SahabatTanpaBatas akan selalu menampilkan artikel menarik dan rekomendasi buku-buku terbaik untuk para Grameds. Pengantar Sosiologi Penulis Wida Kurniasih Sumber dari berbagai sumber BACA JUGA Pengertian Ilmu Sosial Macam dan Contohnya 13 Contoh Masalah Sosial di Indonesia Pengertian Modernisasi Ciri-ciri, Dampak dan Contoh Pengertian Dinamika Kelompok Sosial, Faktor, Dan Aspeknya Pengertian dan Contoh Manusia sebagai Makhluk Sosial ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien
Beberapafaktor yang mempengaruhi perubahan perilaku sosial dan ekonomi petani di Desa Srigading adalah adanya pemanfaatan promosi di media sosial, adanya keuntungan yang lebih besar dari kegiatan agrowisata, teknik perawatan kebun bunga yang lebih mudah, modal yang lebih sedikit, serta minimnya kendala teknis yang dihadapi oleh para petani.
100% found this document useful 13 votes49K views38 pagesCopyright© Attribution Non-Commercial BY-NCAvailable FormatsDOC, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?100% found this document useful 13 votes49K views38 pagesModul Perubahan Sosial Budaya UMARGIONO, SOSIAL BUDAYA/AKSEL/MTsN-Mlg-1/2008 RENUNGAN UNTUK BERUBAH Ketika aku masih muda dan bebas berkhayal, akubermimpi ingin mengubah duniaSeiring dengan bertambahnya usia dan kearifanku,kudapati bahwa dunia tidak kunjung cita-cita itu pun agak kupersempit,lalu kuputuskan untuk hanya mengubah nampaknya, hasrat itupun tiada hasilnyaKetika usiaku semakin senja,dengan semangatku yang masih tersisa,kuputuskan untuk mengubah keluargaku,orang-orang yang paling dekat denganku. Tetapi celakanya, merekapun tidak mau diubah !Dan kini sementara aku berbaring saat ajal menjelang,tiba-tiba kusadari ” Andaikan yang pertama-tama kuubah adalah dengan menjadikan diriku sebagai panutan,mungkin aku bisa mengubah berkat inspirasi dan dorongan mereka,bisa jadi akupun mampu memperbaiki siapa tahu, aku bahkan bisa mengubahdunia !” PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA DALAM MASYARAKAT Masyarakat dalam kehidupannya pasti mengalami yang terjadi bukan hanya menuju ke arah kemajuan, tetapidapat juga menuju ke arah kemunduran. Terkadang perubahan-perubahan yang terjadi berlangsung dengan cepat, sehinggamembingungkan dan menimbulkan ”kejutan budaya” bagi itu dapat terjadi di berbagai aspek kehidupan, sepertiperalatan dan perlengkapan hidup, mata pencaharian, sistemkemasyarakatan, bahasa, kesenian, sistem pengetahuan, sertareligi/keyakinan. 1. Peralatan dan perlengkapan hidup mencakup pakaian, perumahan,alat-alat rumah tangga, senjata, alat produksi, dan contoh, pada zaman nenek moyang kita memasak makanandengan cara membakarnya, sekarang di zaman modern memasakmakanan menggunakan alat modern seperti oven atau membelimakanan yang pencaharian dan sistem ekonomi meliputi pertanian,peternakan, dan sistem produksi. Sebagai contoh, kaum laki-lakibekerja dengan cara berburu atau pekerjaan lainnya, sedangkankaum perempuan tinggal di rumah mengurus rumah tangga danmengasuh anak. Sekarang kaum perempuan dapat juga bekerja danmata pencaharian untuk kaum laki-laki tidak hanya berburu saja,tetapi sudah beragam kemasyarakatan mencakup sistem kekerabatan, organisasipolitik, sistem hukum, dan sistem perkawinan. Sebagai contohnya,pada masa kehidupan belum begitu kompleks orang-orang yang adaikatan darah atau keluarga selalu hidup bersama dalam satu ini ikatan masyarakat tidak hanya berdasarkan hubungankekerabatan, tetapi juga karena profesi, dan hobi yang sama sepertiikatan motor gede MOGE, orari radio amatir. dahulu disampaikan secara lisan. Sekarang bahasa dapatdisampaikan melalui beragam media, seperti tulisan, sandi, mencakup seni rupa, seni suara, dan seni tari. Sebagaicontoh, orang Jawa menganggap bahwa sebuah rumah yang indahUMARGIONO, SOSIAL BUDAYA/AKSEL/MTsN-Mlg-1/2008 jika bernuansa gelap, sekarang masyarakat Jawa banyak menyukairumah yang bernuansa terang ataupun pengetahuan berkaitan dengan teknologi. Dahulu kala sistempengetahuan hanya berpedoman pada alam atau peristiwa ini sistem pengetahuan terus berkembang seiringberkembangnya atau sistem kepercayaan dahulu kala berwujud sistemkeyakinan dan gagasan tentang dewa, roh halus, dan karena itu, segala kegiatan manusia dikaitkan dengankepercayaan berdasarkan getaran jiwa. Namun, sekarang aktivitasmanusia banyak yang dikaitkan dengan akal dan di berbagai bidang sering disebut sebagai perubahansosial dan perubahan budaya karena proses berlangsungnya dapat terjadisecara bersamaan. Meskipun demikian perubahan sosial dan budayasebenarnya terdapat perbedaan. Ada yang berpendapat bahwaperubahan sosial dapat diartikan sebagai sebuah transformasi budayadan institusi sosial yang merupakan hasil dari proses yang berlangsungterus-menerus dan memberikan kesan positif atau negatif. Perubahansosial juga diartikan sebagai perubahan fungsi kebudayaan dan perilakumanusia dalam masyarakat dari keadaan tertentu ke keadaan banyak pendapat tentang definisi perubahan sosial yangdisampaikan oleh beberapa sosiolog. A. Definisi Perubahan Sosial dan Budaya Berikut ini beberapa ilmuwan yang mengungkapkan tentangdefinisi dan batasan perubahan sosial. NoTokohPendapat Tentang Perubahan Sosial 1 Gillin dan GillinSuatu variasi dari cara-cara hidup yang telahditerima, baik karena perubahan kondisigeografis, kebudayaan, dinamika dan komposisipenduduk, ideologi, ataupun karena adanyapenemuan-penemuan baru di dalam masyarakat 2 Samuel KoenigModifikasi-modifikasi yang terjadi dalam pola-polakehidupan manusia, yang terjadi karena sebabintern atau ekstern 3 Selo Segala perubahan pada lembaga-lembagaUMARGIONO, SOSIAL BUDAYA/AKSEL/MTsN-Mlg-1/2008
Bentukperubahan perilaku yang dimaksud dalam penelitian ini adalah perilaku narsisme, yaitu perasaan cinta terhadap diri sendiri yang berlebihan. Perubahan perilaku yang dilakukan oleh mahasiswi ini muncul sebagai dampak dari intensitas penggunaan aplikasi Tiktok masuk dalam kategori stimulus. Artinya,
Perubahan sosial budaya masyarakat selalu terjadi setiap saat, sejalan dengan perkembangan, kemajuan serta perubahan masyarakat itu sendiri, fenomena yang terjadi dalam masyarakat dengan adanya perubahan sosial budaya sebagai akibat pengaruh kebudayaan akan timbul gejolak, riak kecil dalam masyarakat. Dalam menanggapi perubahan tersebut sebagian masyarakat dapat menerima sepenuhnya, ada yang menerima dengan seperuh hati dan bahkan ada pula yang menolaknya. Sejalan dengan perubahan tersebut diatas masyarakat mempunyai gaya dan cara-cara penerimaan perubahan itu sebagai proses pergeseran pandangan nilai sosial budaya dalam masyarakat yang berjalan secara evoluasi. Penulisan ini tidak mengklarifikasi golongan mana yang salah dan mana yang benar dalam menerima pengaruh sosial budaya tersebut. Tetapi hanya melihat bahwa perbedaan pandangan itu ada dan pasti terjadi setiap periode karena pengaruh budaya. Dengan mengetahuai cara penerimaan dan penanaman pengaruh tersebut kita masing-masing dapat menyesuaikan diri sesuai peranan dan kedudukan kita masing-masing dalam masyarakat, guna menciptakan iklim yang kondusip sejalan dengan perkembangan adat istiadat, budaya serta aturan yang berlaku dalam masyarakat dengan berpedoman Dimana bumi dipinjak disitu langit dijunjung. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free PERGESERAN PANDANGAN TERHADAP NILAI SOSIAL BUDAYA DALAM MASYARAKAT SEBAGAI AKIBAT PENGARUH KEBUDAYAAN KOESNO WARDOJO PENDIDIKAN EKONOMI IKIP PGRI Madiun Asbtrak Perubahan sosial budaya masyarakat selalu terjadi setiap saat, sejalan dengan perkembangan, kemajuan serta perubahan masyarakat itu sendiri, fenomena yang terjadi dalam masyarakat dengan adanya perubahan sosial budaya sebagai akibat pengaruh kebudayaan akan timbul gejolak, riak kecil dalam masyarakat. Dalam menanggapi perubahan tersebut sebagian masyarakat dapat menerima sepenuhnya, ada yang menerima dengan seperuh hati dan bahkan ada pula yang menolaknya. Sejalan dengan perubahan tersebut diatas masyarakat mempunyai gaya dan cara-cara penerimaan perubahan itu sebagai proses pergeseran pandangan nilai sosial budaya dalam masyarakat yang berjalan secara evoluasi. Penulisan ini tidak mengklarifikasi golongan mana yang salah dan mana yang benar dalam menerima pengaruh sosial budaya tersebut. Tetapi hanya melihat bahwa perbedaan pandangan itu ada dan pasti terjadi setiap periode karena pengaruh budaya. Dengan mengetahuai cara penerimaan dan penanaman pengaruh tersebut kita masing-masing dapat menyesuaikan diri sesuai peranan dan kedudukan kita masing-masing dalam masyarakat, guna menciptakan iklim yang kondusip sejalan dengan perkembangan adat istiadat, budaya serta aturan yang berlaku dalam masyarakat dengan berpedoman Dimana bumi dipinjak disitu langit dijunjung. Kata Kunci Pergeseran nilai budaya, bumi dipinjak langit dijunjung A. Pendahuluan Kebinekaan budaya dalam masyarakat Indonesia menunjukkan bahwa perbedaan pandangan hidup dalam masyarakat yang merupakan budaya itu ada. Perbedaan ini dari sumber nenek moyang kita Koentjaraningrat,1997/4 berasal dari bangsa Austro Melanesoid, golongan ini menduduki daerah Indonesia bagian timur. Seperti kita ketahui masyarakat Indonesia bagian timur yang ada sekarang mempunyai postur tubuh, warna kulit yang berbeda dengan masyarakat di Indonesia barat yang mempunyai ciri-ciri Paleo Mongoloid dari Asia timur. Dari nenek moyang kita sudah ada perbedaan dari asalnya maka perbedaan-perbedaan itu diwarisi oleh anak keturunannya yang menempati wilayah Indonesia yang sekarang. Nenek moyang kita tersebut sejalan perkembangan masyarakat menyebar keseluruh wilayah sehingga tercipta masyarakat berbudaya yang berbeda. Penyebaran penduduk migrasi ini menurut M . Munandar Soelaeman 1989/115 dapat terjadi secara cepat maupun secara lambat sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama. Penyebaran/ perpindahan penduduk ini terus berjalan dengan adanya dua faktor meliputi faktor pendorong dan faktor penarik. Faktor pendorong berasal dari daerah asal dan faktor penariknya berasal dari daerah yang dituju. Faktor tersebut pada umumnya alasan ekonomi, politik, adat istiadat yang berbeda, serta dapat pula bencana alam. Dalam perjalanan hidup selanjutnya masyarakat Indonesia yang berasal dari 2 dua nenek moyang yang berbeda tersebut tetap mempertahankan adat istiadatnya yang telah dijalankan secara turun temurun. Sebaran penduduk wilayah Indonesia tempo dulu yang terdiri dari beribu-ribu pulau berjalan dengan lambat serta memakan waktu yang cukup lama, perpindahan secara indivisdu maupun secara massal selalu terjadi. Integrasi dengan penduduk setempat dapat pula dilaksanakan, sehingga timbul dan tercipta sifat, karakter, adat istiadat yang bercampur antara satu dengan lainnya serta dibentuk oleh alam dan lingkungan yang berbeda menimbulkan dan melahirkan suku-suku adat istiadat yang berbeda antara satu kelompok dengan kelompok lain, maka timbullah suku-suku yang berada dalam suatu wilayah tertentu. Sebaran penduduk secara massal mengakibatkan terciptanya pola kelompok dan golongan yang sama adat istiadat merupakan ikatan untuk tergabung menjadi satu kelompok atau golongan, menempati suatu daerah tertentu. Pola kelompok, golongan adat istiadat yang sama menjadi faktor memper kokoh dan merupakan ikatan kebersamaan untuk membentuk suatu kelompok dengan identitas yang berbeda dengan kelompok lain, merupakan salah satu faktor pendorong terciptanya suku-suku bangsa. Pengelompokkan atas dasar suku ini pada dasarnya, untuk mempermudah mencari sokongan atau dukungan serta keamanan dan kenyamanan dalam hidupnya. Kebiasaan dan adat istiadat yang telah dilaksanakan secara turun temurun dan tidak akan hilang bersamaan dengan hilangnya generasi itu, tetapi tetap berjalan sejalan dengan pengaruh budaya yang baru, yang mampu menggeser budaya lama tersebut. Keadaan geografi wilayah Indonesia mempunyai perbedaan antara daerah satu dengan daerah lainnya. Kehidupan manusia sebagai makhluk sosial ditentukan oleh alam N. Daldjoeni 1997/17 masyarakat yang merupakan kumpulan manusia yang mempunyai adat istiadat tertentu berbeda dengan binatang kehidupannya ditentukan oleh alam. Manusia hanya dapat mempengaruhi alam guna memudahkan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, sifatnya hanya mempengaruhi saja tetapi tidak menentukan, sehingga keadaan alam sangat mempengaruhi pola, gaya, sikap, dan perilaku masyarakat dalam berinteraksi sosial untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal ini mengakibatkan dalam satu suku mempunyai karakter dan sifat serta adat istiadat yang berbeda suku Jawa misalnya ada Jawa pesisir utara Tegal, Pekalongan yang mempunyai dialek bahasa yang berbeda dengan suku Jawa pedalaman wilayah Solo, dan Jogya. Demikian pula masyarakat Batak di Sumatra utara Koentjaraningrat 1997/108 terdiri banyak suku bahkan setiap suku terdiri dari pada beberapa marga, suku Dayak di Kalimantan dan masyarakat yang berdomisili lain dalam wilayah Indonesia . Perbedaan kebiasaan, adat istiadat dan sikap perilaku budaya menunjukkan identitas tersendiri bagi masyarakat itu, sehingga dapat menimbulkan panatisme terhadap sukunya. “Bahasa menunjukkan bangsa”. Tujuan lain yang memberikan gambaran pembagian masyarakat yang dapat dikatakan perbedaan. Penggolongan masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan. Masyarakat pedesaan Munandar Soelaeman 1989/72 yang merupakan suatu persekutuan hidup dan karakter sosial dengan prinsip meliputi - Adanya hubungan kekerabatan Pada umumnya masyarakat pedesaan terikat hubungan kerabat, sanak saudara dari satu keturunan keluarga dan mungkin juga terjadi mereka dari satu nenek moyang keturunan mereka. Dengan adanya satu keturunan mereka mempuyai hubungan kekerabatan yang lebih erat. - Adanya kedekatan tinggal. Masyarakat pedesaan yang menempati satu wilayah umumnya mempunyai jarak yang cukup jauh dari wilayah pedesaan lain, sehingga dalam satu desa itu mereka pada umumnya bersama – sama menempati wilayah desa itu. Disamping itu perkembangan dan pembentukan keluarga pada umumnya diarahkan untuk menempati tempat yang berdekatan dengan tempat tinggal orang tua mereka dalam satu wilayah desa. Ketergantungan mereka terhadap alam kusunya tanah yang merupakan sumber hidup mereka juga merupakan faktor pengikat mereka. Masyarakat perkotaan yang merupakan masyarakat heterogeen, yang umumnya disebut masyarakat urban, mereka umumnya terdiri dari beberapa pendatang yang dapat meliputi berbagai asal daerah, etnis, suku, agama yang berbeda. Dalam masyarakat perkotaan itu sendiri sudah terjadi perbedaan adat istiadat dan perilaku, serta pandangan budaya. Dalam tinjaun masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan sudah pula terjadi adanya perbedaan diantara mereka. Dalam kehidupan bermasyarakat selanjutnya dengan adanya mobilitas sosial dan interaksi sosial dalam masyarakat akan terjadi, gesekan, singgugan budaya diantara mereka yang dapat mempengaruhi sikap mental dan perilaku mereka. B. Pergeseran Pandangan Terhadap Sosial Budaya Dalam Masyarakat Sebagai Akibat Pengaruh Kebudayaan Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya bahwa, nenek moyang kita berasal dari dua induk bangsa yang berbeda dapat saling pengaruh mempengaruhi ataupun mendapat pengaruh dari kebudayaan lain. Dalam menerima pengaruh tersebut sangat dipengaruhi oleh masyarakat yang menerima dan tata cara mempengaruhi masyarakat yang berkepentingan menanamkan pengaruh meliputi 1. Pengaruh Hindu Budha Penanaman pengaruh Hindu. Budha dalam masyarakat menurut Koentjaraningrat 1997/21 terjadi di Jawa umumnya, sebagian Sumatra dan Kalimantan. Masyarakat Jawa khususnya di pedalaman pengaruh Hindu. Budha dikalangan petani dapat menerima tanpa gejolak yang berarti, timbul pusat pemerintahan kerajaan yang berkembang dengan baik, sampai sekarang masihdirasakan adat istiadat tersebut dalam masyarakat pedalaman. 2. Pengaruh Kebudayaan Islam Datnganya pengaruh Islam dalam masyarakat terutama di daerah pesisir yang merupakan daerah perdagangan. Pengaruh Islam di Jawa dengan peran wali songo berjalan lancar. Terjadinya benturan, dan gejolak dalam masyarakat yang kuat terjadi saat pengalihan pusat pemerintahan dari Majapahit ke Demak sebagai pusat siar Islam di Jawa. Kalangan kerajaan Majapahit menganggap runtuhnya kerajaan Majapahit di anggap merupakan tamatnya riwayat kejayaan dunia Majapahit, diwujutkan dengan candra sangkala “Sirna ilang kertaning bumi” yang berarti hilangnya kejayaan bumi Majapahit tahun 1478. Masyarakat Hindu Budha yang tidak dapat menerima pengaruh Islam, mereka menyingkir secara massal membentuk kelompok sendiri menyeberang kepulau Bali, sedangkan yang bertahan membentuk masyarakat Tengger . Pengaruh kebudayaan Islam terhadap Hindu Budha bagi masyarakat yang mau menerima secara perlahan memadukan budaya Hindu Budha dengan budaya Islam. Pandangan masyarakat bergeser dari budaya Hindu. Budha kearah nuansa Islam, tidak serta merta, tetapi terjadi secara perlahan. Masyarakat Jawa yang telah mempunyai kebudayaan yang tinggi, antara lain huruf, hari Jawa Pon, Wage, Kliwon, Legi dan Pahing masih tetap digunakan bahkan dipadukan dengan hari Islam Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jum;at, Sabtu dan Minggu berjalan dengan baik. Bahkan Sultan Agung dari Matarm mengadakan perubahan Tarikh Saka Jawa yang sebelumnya berdasarkan peredaran matahari disesuaikan menjadi Tarikh Jawa Islam yang mendasarkan pada peredaran bulan. Perhitungan tahun sakta Jawa yang berasal dari kebudayaan Hindu berdasarkan matahari tahun 0 nol sama dengan tahun 78 tahun Masehi yang juga berdasarkan pedoman matahari. Pada tahun 1633 Masehi sama dengan tahun sakka Jawa 1555 dan tahun 1555 Sakka Jawa tersebut ditetapkan menjadi tahun 1555 Jawa Islam dengan menggunakan dasar perhitungan perhitungan peredaran bulan pada Jum’at legi 1. Suro Tahun 1555 dengan Candra Sangkala Buto Siyung Tata Jalma Sejarah Kabupaten Madiun 1980/76 pengaruh budaya Islam berjalan beriringan dengan budaya Jawa, pergeseran pandangan ini berjalan secara pelahan. 3. Pengaruh Budaya Penjajahan. Masyarakat Indonesia yang merupakan masyarakat jajahan Belanda selama 350 tahun dan Jepang 3,5 tahun yang mempunyai sifat karakter dan adat istiadat sendiri juga turut memberikan andil untuk mempengaruhi pandangan nilai sosial budaya yang berlaku pada masyarakat waktu itu, serta sebagian masih dijalankan pada masa sekarang. Pandangan terhadap pendidikan secara umum yang pada tempo dulu dititik beratkan pada pendidikan agama dan dilakukan di Langgar Pondok-pondok yang sifatnya tidak formal, pada zaman Belanda pendidikan dilaksanakan secara formal di sekolah-sekolah dan berjenjang. 4. Pandangan Hidup Masyarakat Indonesia. Setelah merdeka adalah Pancasila, UUD 1945 yang berasaskan kekeluargaan dan gotong Royong, segingga, sehingga segala tata kehidupan masyarakat, pemerintahan dan kenegaraan selalu berdasarkan pandangan hidup tersebut. Dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia bagi masyarakat yang berbeda pandangan dengan dasar filasafat Negara RI berusaha memberontak, antara lain Kartosuwirdjo, Kaharmuzakar, dan lain-lain bahkan terjadi peristiwa gerakan 30 September 1965 yang berhaluan Komunis. Dengan gagalnya pemberontakan itu ditandai dengan 1 Oktober sebagai hari Kesaktian Pancasila. Terjadinya refotmasi Tahun 1998 dari orde baru ke orde reformasi pandangan nilai sosial budaya masyarakat mengalami perubahan, baik pemerintahan dan ketata negaraan mengalami reformasi golongan masyarakat yang merasa dirugikan dengan adanya reformasi menuding kaum reformasi adalah golongan anti kemapanan. Demikian selanjutnya dengan pemerintahan yang bersiafat otonomi daerah menggeser pemerintahan yang bersifat sentralisasasi menjadi pemerintah yang bersifat desentralisasi. 5. Pengaruh ilmu pengetahuan dan teknologi. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat cepat, khususnya teknologi informasi. Perubahan teknologi informasi dapat menembus segala lapisan masyarakat, menembus jarak dan waktu serta medan tanpa batas. Segala kejadian dalam masyarakat dalam waktu yang bersamaan dapat diketahui lewat jaringan-jaringan komunikasi, sehingga peristiwa dan, kejadian-kejadian tersebut dapat mempengaruhi pola fikir masyarakat. Informasi penculikan yang terjadi di masyarakat merobah sikap perilaku sebagian masyarakat, yang tempo dulu percaya kepada setiap orang di lingkungannya, dengan melihat kejadian tersebut berubah menjadi curiga, tidak percaya kepada sesama, prinsip hati-hati lebih tekankan. Amuk massa, bentrok antara warga memaksakan kehendak lewat kekerasan demo yang anarkhis, yang dilihat lewat jaringan informasi. Pemaksaan kehendak tidak hanya terjadi dikalangan masyarakat bawa tetapi juga terjadi dikalangan elit antara lain anggota DPR, mahasiswa sebagai masyarakat intelek yang harus mengedepankan, pemikiran sistimatis, kreatif ilmiah dan kritis juga dapat bertindak kurang tepat karena pengaruh pihak lain lewat jaringan informasi. C. Penutup Keaneka ragaman budaya dalam masyarakat timbul karena adanya perbedaan adat istiadat, sikap perilaku, tata krama yang berlaku berbeda dalam masyarakat. Karena perbedaan tersebut terjadi saling pengaruh mempengaruhi diantara masyarakat. Mempengaruhi pihak lain diharapkan tidak dengan memaksakan kehendak yang mengakibatkan timbulnya kekerasan. Perubahan dan pergeseran pandangan nilai sosial budaya itu selalu terjadi, setiap saat karena pengaruh bertujuan untuk perbaikan keadaan berikutnya. Kecemburuan sosial cemburu terhadap lingkungan sekitar tidak perlu terjadi tetapi dengan mengedapankan prinsip hati-hati dan waspada. Dikalangan intelektual tumbuhkan rasa kebersamaan, dan mengedepankan musyawarah untuk mufakat dalam menyelesaikan perbedaan Daftar Pustaka Daldjoeni1997 Dasar-dasar Ilmu Pengetahuan, Sosial Alumni Bandung Koentjaraningrat 1997 Manusia dan Kebudayaan di Indonesia Jambatan Jakarta Sejarah Kabupaten Madiun 1980 Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Madiun Munandar Soelaeman 1989 Ilmu Sosial Dasar Refika Aditama Bandung Naskah Undang-undang Dasar 1945 dan Amandemen I,II,III,IV Pustaka Agung Harapan Surabaya Soerjono Soekanto 1990 Sosiologi Suatu Pengantar Raja Grafindo Persada Jakarta ... Pergeseran budaya pada masyarakat terjadi setiap saat, hal tersebut sejalan dengan perkembangan zaman dan perubahan yang selalu terjadi. Fenomena perubahan sosial budaya dalam masyarakat akan memicu gejolak, riak kecil dalam masyarakat Wardojo, 2013. Perubahan yang terjadi pada kesenian Cilokaq perlu diperhatikan agar kesenian tersebut tidak hilang dan tetap terjaga. ...Cilokaq is a traditional musical art of Sasak Tribe, which features several verses of songs with instruments such as gongs, drums, flutes, and gambus. The making of Cilokaq musical instrument uses plants that are obtained from nature, and this plant utilization should be well documented in order to assure the preservation of cultural heritage and also the plant resources contained in it. The purpose of this research is to identify the species of plants used in t Cilokaq musical instruments and to explore aspects of plant utilization and other ethnobotanical aspects of Cilokaq on Lombok Island. This research used qualitative and quantitative data collected through observations, interviews, documentation, and literatures study. Index of Cultural Significance ICS value was used to predict the importance value of each species involved in Cilokaq instruments. Informants were determined using snowball sampling technique. As a result, there were eight plants species categorized in 5 families used in making Cilokaq instruments, while there were 6 species belongs to 5 families used as offerings andang-andang. Rotan Calamus sp. had the highest value of ICS 80, while Areca catechu, Gossypium herbaceum, Oryza sativa, Capsicum annuum, and Piper betle had the lowest value 8. Plants such as Ficus fistulosa, Calamus sp., and Schizotachyum blumei are species that begin to be difficult to find so that conservation action are needed in order to preserve the Cilokaq traditional art and plants species involved in Suatu Pengantar Raja Grafindo Persada JakartaSoerjono SoekantoSoerjono Soekanto 1990 Sosiologi Suatu Pengantar Raja Grafindo Persada Jakarta
Halitu dimungkinkan kerana adanya pengaruh Al-Qur'an. Pengaruh ini diakibatkan antara lain kerana secara teleogis bahasa Arab adalah bahasa pilihan wahyu. Ilmu dan teknologi menentukan perubahan sosial dan perkembangan budaya bangsa. (iii). Perubahan sosial dan perkembangan budaya masyarakat sangat menentukan peradaban bangsa
Di antara dampak perubahan sosial budaya yang perlu diantisipasi atau dicegah sehingga tidak sampai menimbulkan kegoncangan- kegoncangan atau akibat-akibat yang jelek/negatif atau kurang menguntungkan bagi masyarakat, adalah dampak-dampak yang bersifat destruktif merusak atau negatif. Untuk itulah agar dampak yang kurang baik/negatif itu bisa dicegah atau dihilangkan, maka di sini dikemukakan beberapa alternatif penanggulangan atau pencegahannya antara lain 1. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia SDM bangsa Salah satu ciri masyarakat terbelakang tradisional adalah kurangnya pengetahuan pendidikan dari masyarakat yang bersangkutan. Akibat dari rendahnya tingkat pendidikan dari masyarakat tradisional itu pula sehingga di dalam masyarakat tersebut sulit untuk menerima perubahan- perubahan yang datangnya dari luar. Selain itu, terjadinya ketertinggalan kebudayaan cultural lag yang dialami oleh suatu masyarakat khususnya masyarakat tradisional juga akibat tidak dikuasainya ilmu serta teknologi dari masyarakat yang bersangkutan. Oleh karena itulah pendidikan harus senantiasa diupayakan agar masyarakat menjadi maju atau pandai. Orang yang berpendidikan maju pandai biasanya akan berpikiran secara ilmiah, dan apabila masyarakat telah berpikiran secara ilmiah maka pada gilirannya akan dapat mencegah pula terjadinya "cultural lag" ketertinggalan kebudayaan. Pentingnya pendidikan ini, terlebih lagi di era global ini. Sebab salah satu faktor yang menyebabkan mengapa generasi muda kita mudah terombang ambing bahkan terseret oleh arus budaya global, yakni karena rendahnya kualitas pendidikan SDM yang dimilikinya. Oleh karena itulah raih dan tingkatkanlah kualitas pendidikan kita, terutama agar kita mampu bersaing dengan bangsa lainnya, serta memiliki modal yang kuat pula khususnya dalam menghadapi perubahan- perubahan sosial budaya, terlebih perubahan-perubahan yang diakibatkan oleh arus globalisasi saat ini. 2. Memperkuat Nasionalisme Kesadaran Nasional Menurut pendapat Haas 1982, nasionalisme yang kuat dapat menjadi pilar terhadap pengaruh buruk dari perkembangan teknologi yang pesat saat ini. Secara harfiah, nasionalisme berarti cinta tanah air dengan prinsip bahwa baik dan buruk adalah negeriku. Nasionalisme identik dengan perasaan atau semangat kesadaran bersama bahwa kita memiliki nilai bersama yang harus dijaga. Nasionalisme menunjuk pada totalitas kultur, sejarah, bahasa, psikologi, serta sentimen sosial lainnya yang menarik orang pada satu perasaan saling memiliki cita-cita maupun nilai kemasyarakatan. Namun begitu dalam pelaksanaannya, nasionalime tidak boleh disikapi secara kaku, atau merupakan kesetiaan yang buta. Dengan demikian, nasionalisme tetap perlu namun harus dilandasi dengan logika serta pikiran yang rasional. Kegiatan atau pelajaran bela negara, misalnya upacara bendera, pramuka, dan lain-lain. Dengan sikap semacam itu, maka nasionalisme diharapkan akan mampu menangkal perbedaan suku, adat-istiadat, ras, dan agama, namun juga tidak bersikap kaku dengan menganggap bahwa baik dan buruk adalah negara dan bangsaku. Sedangkan dalam kaitannya dengan budaya global, maka dengan adanya perasaan nasionalisme yang benar maka diharapkan kita akan dapat bersikap selektif. Artinya, kita akan mengambil menyerap terhadap nilai-nilai yang baik serta sebaliknya, meninggalkan nilai-nilai yang buruk karena tidak sesuai dengan nilai budaya bangsa. 3. Berpegang Teguh Pada Norma-norma Sosial Di dalam agama terdapat beberapa aturan yang memberikan landasan kepada manusia untuk selalu menjalankan perilaku yang baik dan meninggalkan yang buruk. Sedangkan norma sosial juga memberikan rambu-rambu kepada manusia agar berperilaku yang baik, sopan, dan teratur, atau berperilaku yang sesuai dengan ketentuan dan aturan yang telah disepakati bersama oleh seluruh anggota masyarakat. Untuk itulah maka dengan berpegang teguh pada aturan agama serta norma-norma sosial lainnya yang berlaku dalam masyarakat, maka manusia akan dapat diterima di lingkungannya. Sedangkan dalam kaitannya dengan pengaruh budaya global, maka dengan berpegang teguh pada norma-norma sosial serta agama tersebut, maka kita bangsa Indonesia akan memiliki landasan yang kuat tentang jati diri bangsa, sehingga pada akhirnya bukan hanya dapat memilih dan memilah berbagai informasi yang masuk, namun juga kita tidak akan terombang-ambing oleh arus budaya global yang masuk. Sumber Gambar Dengan berpegang teguh pada norma-norma sosial serta agama, kita akan memiliki landasan kuat tentang jati diri bangsa, sehingga mampu membentengi setiap masuknya pengaruh negatif akibat modernisasi serta perubahan-perubahan global 4. Menjunjung Nilai-nilai Budaya Bangsa Bangsa kita memiliki nilai budaya yang luhur, yang dapat dijadikan pilar utama guna menangkal pengaruh negatif yang diakibatkan oleh derasnya arus globalisasi pada saat ini. Di samping itu, nilai budaya bangsa juga dapat menjadi pendukung bagi nilai serta pengaruh asing yang sekiranya dapat membawa dampak positif bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Berbagai nilai budaya bangsa yang positif yang perlu kita ikuti teladani, kita junjung tinggi, serta kita pertahankan itu misalnya "Pela Gandong" di Ambon untuk landasan kerukunan, pepatah "guru kencing berdiri, murid kencing berlari" untuk simbul keteladanan, serta "silih-asih dan silih-asuh" untuk acuan pendidikan masyarakat. Bahkan, bukanlah tidak mungkin pula bahwa nilai-nilai budaya bangsa itu justru akan menjadi faktor pendukung sekaligus sebagai pilar bagi globalisasi terebut. Ketiga hal di atas merupakan beberapa faktor penangkal terhadap dampak negatif yang mungkin dapat muncul akibat pengaruh budaya global, dan sekaligus menjadi faktor pendukung pula untuk tetap kokoh dan kuatnya jati diri bangsa yang pada akhir-akhir mulai terancam bahkan telah memudar akibat serbuan budaya global. Sebagaimana kita rasakan, bahwa globalisasi telah menimbulkan dampak yang luar biasa bagi kehidupan umat manusia. Perlu kita ingatkan kembali bahwa globalisasi dapat menimbulkan dampak positif dan negatif. Jadi meskipun kita dapat mengambil keuntungan yang besar dari globalisasi, misalnya saja dari perkembangan iptek serta kema- juan di negara lain dampak positif, namun apabila kita tidak siap untuk menghadapinya maka dapat berubah menjadi dampak negatif yang akan kita perolehnya. Oleh karena itu, agar kita tidak tergilas begitu saja oleh arus budaya global serta tidak tertinggal jauh dari bangsa-bangsa lain di dunia, maka kita harus memper- siapkan diri dengan sebaik- baiknya, misalnya saja dengan membekalinya dengan pengeta- huan yang cukup, serta norma dan ideologi yang kuat. Dinamika Sosial Menurut Emil Salim, terdapat empat bidang kekuatan yang membuat dunia menjadi semakin transparan, yakni perkembangan iptek yang semakin canggih, perkembangan bidang ekonomi yang mengarah pada perdagangan bebas, serta issu lingkungan hidup dan politik Sedangkan HAR Tilaar, mengemukakan bahwa era keterbukaan secara khusus akan memasuki tiga area penting yakni ekonomi, politik, serta budaya, di mana ketiganya akan didukung pula oleh kekuatan bisnis dan teknologi sebagai tulang punggung globalisasi. Oleh karenanya ketiga bidang area itu akan menempatkan manuia dan lembaga-lembaganya pada berbagai tantangan, kesempatan, dan peluang. Analisis Sosial “Mari tumbuhkan sikap kritis kalian!” Coba kalian amati kehidupan malam di daerahmu! Kemudian analisislah dengan kritis pertanyaan di bawah ini! 1. Fenomena apa yang kalian lihat dan analisislah!’ 2. Apakah kalian setuju dengan fenomena tersebut? Jelaskan pendapat kalian! 3. Carilah cara untuk menanggulangi perubahan sosial ini! Rangkuman 1. Dampak perubahan sosial adalah suatu efek sosial yang diakibatkan oleh bentuk perubahan sosiak baik berupa perubahan negatif maupun perubahan positif. 2. Setiap perubahan sosial memiliki saluran-saluran yang berupa lembaga kemasyarakatan dalam bidang pemerintahan, ekonomi, pendidikan, agama, dan keluarga tergantung kebutuhan apa yang dicapai. 3. Dalam perubahan sosial ada 2 respon yang akan dilakukan oleh masyarakat yaitu penolakan terhadap unsur-unsur dari perubahan sosial dan penerimaan unsur-unsur dari perubahan sosial tersebut. 4. Dampak perubahan sosial mempunyai 3 kaitan yaitu disorganisasi dan reorganisasi, cultural lag, modernisasi dan globalisasi. 5. Cara penanggulangan terhadap dampak perubahan sosial adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia, memperkuat nasionalisme, berpegang teguh pada norma-norma sosial dan menjunjung nilai-nilai budaya bangsa. Uji Kompetensi A. Pilihlah jawaban yang paling benar dengan memberi tanda silang X pada huruf a, b, c,d atau e! 1. Saluran-saluran perubahan sosial dan kebudayaan merupakan saluran-saluran yang dilalui oleh suatu proses perubahan dalam masyarakat yang pada umumnya adalah melalui . . . . a. lembaga masyarakat d. agent of change b. adat-istiadat e. proses sosialisasi c. norma dan nilai 2. Suatu lembaga kemasyarakatan yang menjadi titik tolak perubahan, tergantung kepada . . . masyarakat pada suatu masa tertentu. a. channel of change d. cultural lag b. agent of change e. social culture c. cultural focus 3. Agar sesuatu perubahan dapat dikenal, diterima, diakui, serta dipergunakan oleh khalayak ramai, maka harus melalui proses yang disebut . . . . a. internalisasi d. modernisasi b. institusionalisasi e. indoktrinasi c. sosialisasi 4. Terciptanya keseimbangan atau harmoni dalam masyarakat merupakan keadaan yang sangat diidam-idamkan oleh setiap masyarakat, keadaan semacam itu diistilahkan pula dengan nama . . . . a. social contact d. social equilibrium b. social culture e. social value c. social change 5. Dalam kaitannya dengan ketertinggalan kebudayaan, biasanya yang lebih menyolok adalah yang menyangkut . . . . a. alam pikiran b. perilaku manusia c. kondisi psikologis d. masalah kesejahteraan 6. Istilah lembaga kemasyarakatan sebagai saluran perubahan sosial, merupakan terjemahan langsung dari istilah asing, yaitu . . . . a. Social Organization d. Social Anomie b. Social Institution e. Soziale Gebilde c. Social Change 7. Lembaga kemasyarakatan adalah himpunan norma-norma dari segala tingkatan yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok di dalam kehidupan masyarakat, sebagaimana dikemukakan oleh . . . . a. Soerjono Soekanto d. Sartono Kartodirdjo b. Soelaeman Soemardi e. Koentowijoyo c. Koentjaraningrat 8. Dampak perubahan akibat globalisasi yang paling terasa bagi kehidupan manusia terutama pada bidang . . . . a. ekonomi d. budaya b. politik e. agama c. sosial 9. Menurut Har Tilaar, dalam bidang budaya munculnya globalisasi akan berdampak positif berupa lahirnya masyarakat . . . . a. terbuka d. sadar hukum b. demokratis e. global c. mega kompetisi 10. Nasionalisme dapat membentengi pengaruh buruk dari perkembangan teknologi, namun nasionalisme di sini hendaklah yang dilandasi oleh . . . . a. pikiran rasional d. sikap totalitas b. pikiran irasional e. logika hukum c. logika matematika B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas! 1. Mengapa lembaga-lembaga kemasyarakatan yang pada suatu saat tertentu mendapatkan penilaian tertinggi dari masyarakat akan cenderung untuk menjadi sumber saluran utama perubahan-perubahan sosial dan kebudayaan? 2. Mengapa perubahan-perubahan pada lembaga kemasyarakatan akan membawa akibat pula pada lembaga-lembaga kemasyara- katan lainnya? 3. Apakah fungsi saluran-saluran perubahan bagi terjadinya perubahan-perubahan sosial dalam masyarakat? 4. Apa yang dimaksudkan dengan terciptanya suatu keadaan keseimbangan dalam masyarakat? 5. Jelaskan sejumlah respon individu dan masyarakat atas terjadinya perubahan-perubahan sosial yang diakibatkan oleh munculnya unsur-unsur asing atau luar dari individu atau masyarakat yang bersangkutan? Proyek “Ayo kembangkan kreativitas kalian!” Prosedur kerja yang harus dilalui Siswa secara kelompok maksimal 5 orang mengerjakan tugas untuk mengamati fenomena sosial dampak perubahan-perubahan sosial dan budaya global yang terjadi di sekitar tempat tinggalnya. Dengan bimbingan dan arahan guru, maka sebelum menuju ke lapangan siswa merumuskan sejumlah masalah yang akan dicoba untuk dicari pemecahannya. Adapun sejumlah masalah yang akan dicari pemecahannya adalah seputar 1. Beberapa dampak negatif perubahan-perubahan global dampak secara umum, seperti terhadap lingkungan alam, sosial, fisik serta kejiwaan, dan lain-lain. 2. Perubahan sikap dan perilaku generasi muda akibat pengaruh budaya global. 3. Beberapa alternatif pemikiran/gagasan langkah-langkah tindakan guna mengatasi semakin memudarnya eksistensi budaya bangsa jatidiri bangsa akibat perubahan-perubahan sosial dan budaya global. Untuk menjawab sejumlah pertanyaan tersebut, siswa diminta untuk terjun ke lapangan dan mencatat hal-hal penting berkaitan dengan dampak negatif perubahan-perubahan sosial dan budaya global, khususnya bagi kehidupan manusia. Kegiatan pengamatan lapangan akan disertai pula dengan mewawancarai beberapa orang sebagai informan. Untuk sumber informan diupayakan untuk lebih banyak mewawancarai generasi muda remaja, sebab kelompok inilah yang paling banyak kena pengaruh akibat perubahan- perubahan budaya global.
SKRIPSIDAMPAK SOSIAL PROGRAM.. DESI ELVIANI narasumber mengatakan bahwa mereka lebih rajin mengerjakan tugas-tugas dari sekolah ditambah dengan perubahan tersebut memang harus terjadi. 3.1.4 Perubahan Budaya Masyarakat, Orangtua dan Adik Asuh dengan
Sikap Kritis Terhadap Perubahan Sosial Budaya – D. Penyebab dan faktor perubahan sosial dan budaya 1. Perubahan dalam masyarakat dan dalam masyarakat dibagi sebagai berikut. A. Perubahan Penduduk Perubahan yang dimaksud adalah perubahan yang berkaitan dengan pertumbuhan dan penurunan penduduk. Pertambahan penduduk menyebabkan terjadinya perubahan tempat tinggal. Tempat tinggal yang semula terkonsentrasi pada lingkungan kerabat, berubah atau memancar tergantung dari faktor pekerjaan. Depopulasi juga menyebabkan perubahan sosial budaya. Contoh perubahan populasi termasuk program transmigrasi dan urbanisasi. Sumber 30 tahun kemerdekaan Indonesia 5 Gb. Program transmigrasi ditujukan untuk pemerataan jumlah penduduk. Sumber Gb. Permukiman padat penduduk b. Suatu pemberontakan atau pemberontakan revolusioner mengarah pada perubahan sosial budaya, misalnya pemberontakan G 30 S/PKI. Pada tahun 1965, pemberontakan G 30 S/PKI membawa perubahan terutama dalam sistem politik Indonesia sehingga komunisme dilarang di Indonesia. Dilarangnya ajaran komunis di Indonesia karena tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila yang menjadi dasar masyarakat sebagai bangsa dan nilai-nilai bangsa Indonesia sebagai negara. C. Peran perubahan nilai Perubahan juga dapat dikaitkan dengan perubahan peran nilai dalam masyarakat. Misalnya, sosialisasi program KB dapat menekan pertumbuhan penduduk. Misalnya, sebelum program KB pemerintah, orang yang menikah ingin memiliki anak lagi, tetapi setelah sosialisasi program KB, mereka diberitahu bahwa melahirkan anak terbatas di masyarakat. demi masa depan dan kesejahteraan anak. D. Peran Tokoh Karismatik Tokoh karismatik adalah mereka yang dikagumi, dihormati dan menjadi panutan dalam masyarakat. Peran kepribadian karismatik dalam mempengaruhi perubahan dalam kehidupan masyarakat. Misalnya, Soekarno yang karismatik kepada rakyat sebagai Presiden Republik Indonesia karena kepiawaiannya berbicara. e. Penemuan-penemuan Baru Penemuan-penemuan baru dalam kehidupan manusia, baik itu sains maupun teknologi, mempengaruhi masyarakat tersebut dan membawa perubahan. Misalnya penemuan mobil. Inovasi mengarah pada perubahan budaya dan sosial dalam masyarakat. Status sosial dalam masyarakat terbentuk tergantung dari harta benda mobil. Mereka yang tidak memiliki mobil dianggap memiliki status sosial yang lebih rendah daripada mereka yang memilikinya. Selain itu, seseorang yang memiliki mobil dapat dianggap memiliki status sosial yang lebih rendah daripada seseorang yang memiliki banyak mobil. Sikap Kritis Terhadap Perubahan Sosial Budaya 2. Perubahan di luar masyarakat Perubahan sosial budaya juga dapat disebabkan oleh faktor eksternal masyarakat seperti faktor geografis, budaya dan politik. Pengaruh eksternal terhadap perubahan sosial budaya masyarakat adalah hal yang wajar. Dampak ekstra sosial adalah sebagai berikut A. Pengaruh lingkungan alam Pengaruh lingkungan alam terhadap perubahan sosial budaya sangat besar. Misalnya, tanah yang subur dapat dimanfaatkan untuk lahan pertanian sehingga masyarakat di daerah tersebut dapat berpraktik sebagai petani. Kebudayaan pada tanah yang subur tidak terlepas dari kehidupan masyarakat sebagai penggarap, sehingga kebudayaan masih berhubungan dengan pertanian. B. Budaya Masyarakat Lain Kontak budaya antar masyarakat memiliki dampak positif dan negatif. Misalnya hubungan budaya Indonesia dengan negara Barat Eropa. Jika dampak positifnya berupa transfer ilmu pengetahuan dan teknologi, maka dampak negatifnya berupa gaya hidup barat westernisasi bagi kelompok pemuda. C. Perang Perang berdampak negatif pada banyak aspek kehidupan masyarakat. Misalnya perang Irak yang menimbulkan penderitaan dan trauma jangka panjang bagi rakyat Irak. Terlepas dari beberapa hal yang disebutkan di atas, perubahan sosial budaya tergantung pada faktor-faktor penyebabnya. Faktor penyebab terjadinya perubahan sosial budaya terdiri dari faktor pendorong dan penghambat. Sikap Kritis Menghadapi Globalisasi Seperti Pada G 1. Faktor pendorong perubahan sosial budaya Faktor pendorong perubahan sosial budaya adalah Akumulasi kebudayaan dan penemuan-penemuan baru Kebudayaan dalam suatu masyarakat selalu terakumulasi atau terakumulasi, artinya kebudayaan masyarakat itu semakin beragam dan bertambah. Pertumbuhan dan keragaman budaya ini terutama terkait dengan inovasi baru di masyarakat. B. Perubahan jumlah penduduk Bertambah dan berkurangnya jumlah penduduk di suatu wilayah menyebabkan terjadinya perubahan struktur masyarakat, terutama pada pranata sosialnya. C. Oposisi atau Konflik Oposisi yang timbul dari pluralisme dalam masyarakat menyebabkan perubahan sosial. Dalam masyarakat yang heterogen, sifat individualistis masih terpaku sedemikian rupa sehingga tidak ada hubungan yang erat satu sama lain. Namun, sumber permintaan semakin terbatas. Persaingan sumber kebutuhan mendorong manusia untuk berkreasi dalam menciptakan alternatif sumber kebutuhan. D. Munculnya Pemberontakan atau Revolusi Perubahan sosial budaya dapat terjadi di luar masyarakat itu sendiri, termasuk penyebab yang timbul dari lingkungan fisik alam sekitar masyarakat, seperti bencana alam; dan perang. e. Dalam masyarakat dengan pengalaman sistem lapisan terbuka, sistem lapisan terbuka berubah lebih mudah daripada sistem lapisan tertutup. Masyarakat cenderung memberikan kesempatan kerja kepada orang-orang yang potensial. Sikap Apresiatif dan Promosi Sikap masyarakat yang ingin menghargai jasa orang lain mendorong orang untuk melakukan penelitian. Dengan demikian, akan dihasilkan karya yang bermanfaat bagi masyarakat. adalah. Mengembangkan sistem pendidikan formal Pendidikan berkualitas tinggi memiliki kekuatan untuk mengubah pikiran. Orang dengan pendidikan tinggi akan berpikir dan bertindak secara rasional. TIDAK. Orientasi ke masa depan Keinginan akan masa depan yang lebih baik menyebabkan perubahan sosial budaya masyarakat. Saya Akulturasi Akulturasi adalah pertemuan dua budaya yang berbeda bangsa dan saling mempengaruhi. Proses aktivasi panjang dan terus menerus. Proses ini mengarah pada peleburan budaya sehingga semua pola budaya berubah. J. Asimilasi Asimilasi adalah penggabungan dua budaya yang berbeda yang secara bertahap mengarah pada munculnya budaya baru. 2. Faktor penghambat perubahan sosial budaya Faktor penghambat perubahan sosial budaya adalah sebagai berikut Perkembangan ilmu pengetahuan tertunda. Sikap masyarakat sangat tradisional. Kurangnya kontak dengan komunitas lain. Ada kepentingan yang mengakar di sini. Takut akan getaran integrasi budaya. Hambatan ideologis. Kebiasaan atau kebiasaan. Lawan hal-hal baru dan percayalah bahwa hidup itu buruk, sulit dan tidak mungkin diperbaiki. 3. Dampak Perubahan Sosial Budaya Faktor-faktor perubahan sosial budaya ini secara langsung maupun tidak langsung mempunyai pengaruh negatif dan positif. Jika perubahan yang terjadi bersifat positif, kita tidak perlu khawatir karena perubahan yang positif membawa hasil yang baik. Namun, kita harus berhati-hati terhadap dampak negatif yang dapat terjadi. A. Efek Positif Perubahan dapat terjadi ketika masyarakat dalam suatu budaya dapat beradaptasi dengan pergerakan perubahan. Jika keadaan masyarakat dengan kemampuan beradaptasi disebut adaptasi, maka cara masyarakat menyesuaikan diri dengan gerak perubahan disebut integrasi. B. Konsekuensi Negatif Konsekuensi negatif terjadi ketika orang dan budayanya gagal beradaptasi dengan gerakan perubahan. Ketidakmampuan beradaptasi terhadap perubahan disebut maladaptasi. Kegagalan membawa kehancuran. Penerimaan perubahan sosial budaya oleh masyarakat dapat dilihat dari perilaku masyarakat yang bersangkutan. Apabila perubahan sosial budaya tersebut tidak mempengaruhi keberadaan atau pelaksanaan nilai dan norma, maka perilaku masyarakat akan menjadi positif. Namun jika perubahan sosial budaya tersebut menyimpang atau dipengaruhi oleh nilai dan norma, maka perilaku masyarakat akan menjadi negatif. Contoh perilaku masyarakat yang berkaitan dengan perubahan sosial budaya adalah 1. Protes Protes adalah pemberontakan massal universal sebagai ekspresi ketidakpuasan terhadap keputusan dan peristiwa masyarakat. Dampak Perubahan Sosial Budaya Terhadap Pendidikan Dan Ekonomi 2. Demonstrasi Demonstrasi adalah gerakan massa secara langsung dan terbuka, lisan atau tertulis dalam memperjuangkan keuntungan yang timbul dari ketidakabsahan sistem, perubahan konstitusi dan ketidakefektifan sistem yang ada. 3. Kenakalan Remaja Kenakalan remaja merupakan tindakan anti sosial yang dilakukan oleh remaja. Kenakalan remaja dapat muncul dari faktor tidak harmonisnya keluarga, sehingga anak bertindak melawan dan melanggar norma-norma keluarga. 4. Pidana Pidana adalah pelanggaran norma hukum yang dilakukan oleh seseorang dan diancam dengan pidana. Penyebab kejahatan adalah konflik budaya, perbedaan ideologi politik, perbedaan mental yang tidak stabil. 5. Pergolakan Daerah Pergolakan daerah adalah gerakan sosial vertikal dan horizontal yang disertai dengan berbagai modus pemaksaan diri. Z. Dampak Perilaku Kritis Perubahan Sosial Budaya Penerimaan perubahan sosial budaya oleh masyarakat dapat dilihat dari perubahan sikap masyarakat yang bersangkutan. Jika perubahan sosial budaya tersebut tidak mempengaruhi nilai dan norma dalam masyarakat, maka sikap masyarakat akan menjadi positif. Namun, jika perubahan sosial budaya tersebut menyimpang atau mempengaruhi nilai dan norma yang benar, maka sikap masyarakat akan menjadi negatif. Contoh sikap masyarakat terkait perubahan sosial budaya adalah sebagai berikut 1. Protes adalah kejutan massal universal sebagai ekspresi ketidakpuasan terhadap keputusan dan peristiwa masyarakat. 2. Demonstrasi adalah gerakan massa langsung dan terbuka, serta lisan atau tertulis, dalam memperjuangkan keuntungan yang timbul dari penyimpangan sistemik, perubahan inkonstitusional dan inefisiensi sistem yang ada. 3. Kenakalan remaja adalah perilaku antisosial remaja. Kenakalan remaja muncul dari disfungsional keluarga karena kurangnya kontrol keluarga. Jenis kenakalan remaja antara lain membolos, berkelahi, mabuk-mabukan, ngebut di jalan raya. 4. Kejahatan adalah pelanggaran norma hukum yang dilakukan oleh seseorang dan dapat dipidana. Kejahatan muncul dari konflik budaya, perbedaan ideologi politik, dan perbedaan pendapat yang disebabkan oleh pola pikir yang tidak stabil. 5. Pergolakan daerah adalah gerakan sosial vertikal dan horizontal yang dilakukan secara serentak dengan berbagai cara untuk memaksakan kehendaknya. Perubahan sosial dan budaya mempengaruhi kehidupan secara positif dan negatif. Kita perlu menyadari hal-hal yang menyebabkan perubahan yang mengarah pada hal-hal negatif. Kita harus memiliki sikap tegas terhadap perubahan negatif. Kita dapat memberikan dampak positif dengan mengikuti nilai dan norma masyarakat. Dan yang dapat dilakukan terhadap pengaruh luar antara lain sebagai berikut. Menerima pengaruh positif dari budaya Barat, seperti rapi disiplin, belajar dengan baik, mempelajari berbagai ilmu dengan tekun. Perkuat dengan ilmu agama. Kenali, cintai dan lestarikan budayamu Perubahan sosial dalam masyarakat
Budaya Budaya. Dampak positif dari perubahan sosial budaya misalnya adalah adanya dorongan untuk memperkenalkan budaya nasional yang diakukan oleh Indonesia dengan mempromosikannya melalui media masa, atau dilakukan pemerintah dengan memperkenalkan Tarian Saman yang berasal dari Aceh pada SEA Games 2018. Pertunjukan tersebut dilakukan dengan Karel Marthen Eramuri Karel Marthen Eramuri Social Liaison Coordinator Workforce & External Relation Dept CSTS ChiyodaSaipemTripatraISAE di Saipem Diterbitkan 4 Des 2018 Perubahan sosial budaya merupakan sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan sosial budaya merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa dalam setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan. Hirschman mengatakan bahwa kebosanan manusia sebenarnya merupakan penyebab dari perubahan. Perubahan sosial budaya terjadi karena beberapa faktor. Di antaranya komunikasi cara dan pola pikir masyarakat; faktor internal lain seperti perubahan jumlah penduduk, penemuan baru, terjadinya konflik atau revolusi; dan faktor eksternal seperti bencana alam dan perubahan iklim, peperangan, dan pengaruh kebudayaan masyarakat lain. Penerimaan masyarakat pada perubahan sosial budaya dilihat dari perubahan sikap masyarakat yang bersangkutan. Jika perubahan sosial budaya tersebut tidak mempengaruhi keberadaan nilai dan norma yang sudah ada di masyarakat maka sikap masyarakat akan positif. Namun, jika perubahan sosial budayanya tersebut menyimpang atau mempengaruhi nilai dan norma yang benar maka sikap masyarakat akan negatif. Contoh sikap masyarakat adanya perubahan sosial budaya adalah sebagai berikut . Aksi protes adalah pergolakan massa yang bersifat umum sebagai perwujudan rasa tidak puas terhadap keputusan-keputusan dan kejadian di masyarakat. . Kenakalan remaja adalah suatu perbuatan antisosial yang dilakukan oleh anak remaja. Dimana kenakalan remaja muncul dari keluarga yang tidak harmonis karena disebabkan kurangnya pengawasan dalam keluarga. Bentukbentuk kenakalan remaja adalah membolos sekolah, berkelahi, minumminuman keras, dan mengebut di jalan raya. . Kriminalitas adalah pelangaran norma hukum yang dilakukan seseorang dan dapat diancam sangsi pidana. Kriminalitas adalah disebabkan oleh pertentangan kebudayaan, perbedaan ideologi politik, perbedaan pendapat dari mental yang tidak stabil. Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial Dan Kebudayaan Perubahan sosial yang terjadi dalam masyarkat atas beberapa bentuk sebagai berikut 1. Perubahan Evolusi dan Revolusi a. Perubahan evolusi adalah perubahan - perubahan sosial yang terjadi dalam proses yang lambat dan dalam waktu yang cukup lama tanpa ada kehendak tertentu dari masyarakat yang bersangkutan. Perubahan ini terjadi karena adanya dorongan dari usaha masyarakat untuk menyesuaikan diri terhadap kebutuhan - kebutuhan hidup terhadap perkembangan masyarakat pada waktu tertentu, misalnya, adanya modernisasi mengakibatkan perubahan pada sistem transportasi, dan sistem perbankan. 2. Perubahan revolusi adalah perubahan yang berlangsung secara cepat dan tidak ada kehendak atau direncanakan sebelumnya. Perubahan ini terjadi bisa karena sudah direncanakan sebelumnya atau tidak sama sekali. Revolusi biasanya diawali oleh ketegangan perubahan ini tidak dikehendaki masyarakat tetapi tidak sanggup untuk menghindarinya. 3. Perubahan kecil dan Besar Perubahan kecil dan besar memiliki batas-batas yang sangat relatif. Perubahan kecil diartikan perubahan yang terjadi pada unsur struktur sosial yang tidak membawa pengaruh langsung atau berarti bagi masyarakat. Contohnya, perubahan model pakaian, rambut, sepatu, dan lain-lain yang tidak berpengaruh signifikan terhadap masyarakat keseluruhan sebab tidak menimbulkan perubahan pada lembaga kemasyarakatan. Perubahan besar adalah sebuah perubahan yang terjadi pada unsur-unsur struktur sosial yang memberi pengaruh langsung atau berarti bagi masyarakat. Contohnya, pengelolaan pertanian dengan pemakain alat pertanian dari mesin traktor pada masyarakat agraris merupakan perubahan yang membawa pengaruh besar, perubahan sosial budaya tidak mungkin terjadi dengan sendirinya. Perubahn sosial budaya dapat terjadi karena ada penyebabnya. Kemungkinan perubahan terjadi karena adanya sesuatu yang baru dan sesuatu yang lama dianggap tidak berfungsi lagi. .
  • fbw537hgrz.pages.dev/449
  • fbw537hgrz.pages.dev/359
  • fbw537hgrz.pages.dev/13
  • fbw537hgrz.pages.dev/817
  • fbw537hgrz.pages.dev/669
  • fbw537hgrz.pages.dev/147
  • fbw537hgrz.pages.dev/567
  • fbw537hgrz.pages.dev/159
  • fbw537hgrz.pages.dev/316
  • fbw537hgrz.pages.dev/714
  • fbw537hgrz.pages.dev/474
  • fbw537hgrz.pages.dev/49
  • fbw537hgrz.pages.dev/93
  • fbw537hgrz.pages.dev/152
  • fbw537hgrz.pages.dev/151
  • perilaku kritis adanya pengaruh perubahan sosial budaya