Tiga puisi tentang gempa bumi dan tsunami di Palu. Kembali puisi bencana alam atau puisi gempa bumi di indonesia yang akan diterbitkan blog puisi dan kata bijak atas keprihatinan bencana alam ini masih berkaitan dengan puisi bencana alam gempa Palu dan Donggala dalam kumpulan puisi bencana alam dan puisi tentang gempa tsunami sebagai ucapan duka cita dan keprihatian atas tragedi alam yang terjadi di Sulawesi diketahui gempa bumi dan tsunami yang melanda pantai barat pulau sulawesi yang berdampak pada kehidupan di Palu dan Donggala membuat kedua daerah ini porak-poranda laksana kota korban jiwa, ribuan luka-luka serta kehilangan tempat tinggal, hal inilah membuat seorang Ys Sunaryo menyampaikan ucapan keduka-citaan dan rasa empati lewat bait bait puisi sedih tentang gempa dan bencana alam tsunami di puisi bencana alam tentang gempa bumi dan tsunami yang di tulis oleh Ys Sunaryo, berisikan puisi puisi tentang gempa dan puisi bencana alam dan tsunami di Palu dan adapun susunan judul puisi tentang gempa bumi dan tsunami di Palu diterbitkan puisi dan kata bijak antara lainPuisi Gempa Untuk Para KekasihPuisi Surga Gadis DonggalaPuisi Kerudung MaimunTiga puisi gempa dan puisi tentang bencana alam gempa bumi dan tsunami yang mengisakan cerita dan tragedi bencana alam di palu dan PUISI YS SUNARYO MENYEKA DUKA GEMPAPuisi gempa Palu atau puisi tentang gempa di Palu dan Donggala yang di tulis oleh Ys Sunaryo merupakan puisi dengan tema duka gempa atau puisi sedih bencana alam mengisahkan tentang kejadian dan hal hal yang berkaitan dengan gempa bumi yang melanda palu dan berikut ini adalah puisi gempa bumi dalam kumpulan puisi bencana alam gempa, atau puisi tentang gempa di Palu dan Donggala, diawali dari Puisi gempa untuk kekasih, disimak saja puisinya di bawah UNTUK PARA KEKASIHKarya YS Sunaryolagi-lagi air matabanjir di lembar-lembar doamenyambut kasih sayang Tuhandalam guncang gempa ujianbiar bumi berporos takdirmemacu kita kian berpikirdan semakin memeluk zikirkarena duniawi mesti ada akhirtanpa kabar kapan bertandangagar kita tak henti sembahyanghingga bukan rintih kehilangansebab genggaman adalah titipansegala cinta tak berpelukankita pemilik perpisahan-perpisahanselamat jalan para kekasihpada kehidupan abadiyang tak berselisihBandung, 28 September 2018SURGA GADIS DONGGALAKarya YS Sunaryobangun Win, bangunkehidupanmu masih adadi sini di telaga air matadi sini di edar mataharidi sini di setia merah apiwalau kau tak lagi di bumitersenyum hidup kembalisakitmu hanya ada di matakupada orang-orang lalu-lalangpada yang membanting tulangpada tiap hari dirundung laparpada tersesat di semak belukarpada kemewahan di gedung pelacurandan kecurangan di pasar-pasar judibangun Win, bangunsurga tak pernah gempalumpur adalah bubur kenikmatanpuing-puing yang menindihadalah ranting ranum buah-buahanminumlah Win, semua keringadalah air kesuburan untukmubusuk tubuhmu menjadi peringatantentang hidup bukan jasad sekarattetapi jiwa bersyahadatyang terus bercinta dalam perjalananabadi bahagia dalam pelukan Tuhanbangun Win, bangunbangunkan dunia yang masih bernyawakatakan, kematian melalui ujiantidaklah sia-siakarena lebur adalah kitab maknaagar kita mesti terjagadari kematian nuraniyang lebih ngerilebih dalam segala nyeribangun Win, bangunnikmati bening doa-doakarena aku mengerti Win,kau lebih bahagia di sanadi sini di kotor tangankutak mampu merabasebagai manusia tersisayang tebal dosa-dosaBandung, 2 Oktober 2018KERUDUNG MAIMUNKarya YS Sunaryomalam di tenda pengungsianbintang-bintang muram terbelahsedang temaram rembulan pecahdarah segar telah menjadi nanahMaimun terus terjagakerudungnya membalut tiga lukamenyeka sayatan di matanyaujungnya membilas lebam dada ibudirobek setengah untuk perbankedua kaki bapaknyaIa menulis kisah pada anginingin awan menggumpal pijakansebab tanah guncang kematianmenggulung kampung halamanMaimun mengais traumagoyang tenda selalu rasa gempayang berlari disangka dikejar tsunamitak sanggup lagi mendengar kematiansebab adiknya yang masih bayihilang ditelan reruntuhanhati Maimun berdoa tiada hentisambil menanti datang pagiingin naiki punggung matahariDemikianlah puisi tentang gempa bumi dan tsunami di Palu dan Donggala, baca juga puisi tsunami atau puisi tentang gempa palu dan puisi bencana alam yang lain di blog ini, semoga puisi tentang bencana alam dan puisi gempa bumi yang di tulis oleh Ys Sunaryo dapat menghibur dan bermanfaat.
JudulPuisi : Bangunkah Hati Kecilmu Gempa bumi menghampiri Seraya hidup menghadap Illahi Pernahkah berfikir instrofeksi diri Hidup ini sudahkah berarti untuk sesama Wahai hati kecil Engkau sudah lama tersingkir oleh nafsu Idemu sudah tidak lagi dihiraukan Seakan hidup ini terasa digenggaman Bangunkahlah hati kecilmu Yang sudah lama tidur pilu
Puisi gempa bumi Puisi gempa bumi yang satu ini terdiri dari 6 bait dan 4 baris pada setiap baitnya. Untuk saat ini kami hanya share 1 judul puisi gempa bumi saja, karena koleksi kami memang hanya baru satu saja. Namun seperti biasanya, tidak menutup kemungkin bahwa kami akan menambahkan koleksinya yang lain lagi, meskipun dalam waktu yang belum bisa kami pastikan kapan. Gempa bumi merupakan salah satu jenis bencana alam yang saat ini cukup sering terjadi setelah bencana banjir. Meskipun dampak kerusakan dari gempa bumi ini memang berbeda-beda tergantung dari besar atau tingkatan goncangannya. Karya Dino Joy Bergetar bumi terasa retak..Mengejutkan hati segera beranjak..Tak beraturan jantung berdetak..Tubuh sempoyongan dengan tatapan mata terbelalak.. Mungkinkah bumi mengamuk.?Seakan meronta dan ingin ambruk..Mengubur hidup hidup semua mahluk..Hingga jatuh bergelimpangan tertumpuk.. Apalah daya manusia dan seluruh penghuni bumi..Disaat sang bumi marah bergetar dan membelah diri..Seakan enggan di injak lagi..Di jadikan tumpuhan semua yang menghuni.. Gempa bumi adalah bukti..Bahwa alam memang ada yang menguasai..Ada yang menciptakan hidup dan mati..Dengan kebesaran yang tak akan ada yang menandingi.. Dialah Alloh Subhanahu Wa Ta’ala..Yang Maha Kuasa atas segala-galanya..Yang mampu mengatur seluruh jagat raya..Tanpa pernah merasa berat mengatur semuanya.. Gempa bumi bisa menjadi sebagai ujian untuk orang yang beriman..Agar manusia senantiasa tetap sabar dan tetap kokoh dalam beriman..Atau bisa juga sebagai azab dan peringatan..Karena banyaknya manusia yang bermaksiat dan berbuat kezaliman.. Baca juga puisi becana alam lainnya Puisi Gunung Meletus.
Apabiladilihat dari ketiga ayat yang penulis kutip diatas yaitu surat al-An'am ayat 65, surat al-A'raf ayat 155 dan surat al-Ankabut ayat 37 di atas, telah jelas bahwa Alquran telah menyinggung adanya gempa bumi sebagai suatu bentuk fenomena alam yang alamiah terjadi sejak berabad-abad yang lalu. Ayat-ayat tersebut di atas secara khusus
Untuk mengenang tragedi Gempa Bumi Dan Tsunami Palu Donggala yang terjadi pada hari Jum'at Tanggal 28 September 2018 pukul WITA yang menelan ribuan korban dan tenggelamnya beberapa desa seperti petobo jono oge dll tenggelam lumpur dan bergeser sampai 3km . Sungguh menyedihkan . Puisi-puisi ini di buat khusus untuk mengenang tragedi tersebut, agar bisa jadi pelajaran kelak bagi generasi kita selanjutnya, agar siap tanggap dengan gejala alam yang ada di sekitar kita. Berikut ini puisinya , selamat menikmati . Sandal Jepit Eneng Kenal sebatas dunia maya Gadis manis ceria gokil punya Foto gaya selebritis dunia Padahal hp pinjam temanya Hidup apa adanya tetap bahagia... Gadis belia dari dunggala Kini tinggal nama terkena bencana Hanya sandal jepit tinggalkan pesan Kini dia telah tiada. Selamat jalan eneng... Semoga kau di terima di sisinya. Amin.... By Abunawas Joyobinangun Hadiningrat Rindu Kampung Halaman Tak tahu kemana nanti pulang Semuanya telah musnah hilang Sanak keluargapun tidak ada nisan Yang ada tinggal kenangan Di tanah itu masa kecilku Di kampung itu ku di lahirkan Di desa itu ku di besarkan Di tanah itu ku rasakan hangat peluk ibu. Kemana Layangan buatan bapak. Hilang lapangan main bola sepak Aku rindu kampung halaman Yang hilang di telan ganasnya Alam. By Abunawas Joyobinangun Hadiningrat UNTUKMU KAMI ADA Jangan menangis saudaraku Usaikan basah yang jatuh dari sudut-sudut matamu Bukan karena kami tak mengerti Akan duka yang kini menyelimuti Sungguh...., Kami juga merasakan perih Atas apa yang kini terjadi Karena dukamu juga laraku Dan airmatamu juga tangisanku Ratapanmu juga rintihan pilu hatiku Meski jarak memisah Tapi sakitmu sakit kami jua Percayalah.... Untukmu kami akan selalu ada Menemani dalam melewati prahara Menjaga lewat do'a-doa Karena raga tak mampu menghantar langkah Tetaplah tegar saudaraku Jangan patah dan berputus asa Mari bersama kita memulai semua Bangkitlah dengan semangat yang tersisa Sambutlah matahari esok yang kan menghantar bahagia By Arini Eka Pojok Tenda Pengungsian Yasin..... lirih bocah pecah sepi Sendiri tanpa sanak saudara lagi Malam dingin lapar menyapa Bocah pasrah dengan air mata. Merunduk terisak tak tau harus bagaimana Habis kata kata hanya ada pinta Baca ayat pelajaran TPA Yang entah di mana sekarang Ustadzahnya. Masih dalam merinding ketakutan. Bocah terus berusaha melafalkan Apa saja yg pernah dia hafalkan. Berharap tenang datang pencerahan. Tatapanya jauh.... memandang langit Berharap ada keajaiban Bertemu ibu bapak yang hilang belum di temukan Sambil berkata bapak ibu ku tunggu di pojok tenda pengungsian. By Abunawas Joyobinangun Hadiningrat Donggala Kami Bersamamu Oleh Idung Senja itu datanglah duka Serupa tangis yang membuncah Alamku berguncang, ia resah Sunsetku hantarkan dahsyatnya air bah Senja itu adalah luka Penjuru negri mendengar ratapmu Alamku berguncang, ia lara Sunsetku membawa haru biru Sapuanmu pisahkan anak dari ibunya Kekasih dari belahan jiwanya Gembala dari ternaknya Guncangan dan sapuanmu duka Kami dengar jeritmu donggala Juga ratap pilumu palu Tegarlah, mari bangkit bersama Do'a kami dinadimu Celana yang hilang Ini bait versi dagelan Biar ada tawa di tengah tangisan Toh air mata tak merubah keadaan Jika hanya kata tanpa tindakan. Celanaku hilang saat bumi berguncang Hadiah dari bapak hasil ngutang Ku tinggal lari tunggang langgang. Entah melayang atau di ambil orang. Celanaku sayang celanaku malang Aset terakhir pemberian bapak sebagai kenangan. Celana baru gambar ronaldo Padahal aku ingin gambarnya upin ipin.😭😭😭😭😭 ByAbunawas Joyobinangun Hadiningrat PETOBO TINGGAL KENANGAN Jungkir balik sekampung lenyap sekejap Harta benda habis di telan bumi Harta tahta cantik body tiada arti Semua ludes ambles tanpa titi. Bencana gempa habiskan semua Sebuah desa tinggal nama Tinggal cerita dan airmata Hanya doa yang kita punya Sabar sabarlah hati keluarga Tenangkan jiwa dan raga Kita bersaudara gandeng tangan... Mari bersama kita jemput bahagia. Biarlah petobo tinggal nama Persaudaraan kita selamanya. By Abunawas Joyobinangun Hadiningrat Semua sama dalam musibah Allahu akbar gema'an ribuan manusia d awal senja Izazul zilatil berguncang semua Atas kehendak sang jabbar Tarikan kedua semua terhempas tanpa mengenal si kaya Dibalik musibah ada pembelajaran Bagi mereka yg memahami Bahwa sanya semua bisa musnah Hanya dengan kalimat KUN FAYAKUN Apalah kita yg d muka bumi Jikalau sudah begini... Sikaya dunia mengharap bantuan Simiskin yg kaya hati Karena semua sama d mata sang maha kuasa By Bibi Alfan MUSIBAH MENIMPA SAUDARAKU Pilu menyayat relung jiwa Buliran air mata jatuh d atas tubuh saudaraku Jasad-jasad bergelimpangan terhempas kemurka'an Sedih pilu bersatu padu Sang ibu mencari anaknya yg hilang tertelan lumpur Disa'at saudar menjerit mencari dimana keberada'an sanak yg lain Ya allah berilah mereka ketabahan... Agar semua berlalu dengan mudah bersama cucuran air mata kami Sapuan musibah air bah Menjadi tanda kekuasa'anmu Bahwa harta benda yg d tumpuk sebanyak apapun Kelak tiada berguna Tulisan Bibi Alfan Tetaplah Optimis Jangan Pesimis Harta nyawa boleh hilang Toh semua itu memang titipan Tetaplah pegang teguh iman Tatap masa depan penuh keyakinan. Yang tiada mari kita doakan Semoga di sana temu kebahagiaan Di sini mari kita berjuang Dirikan puing puing sisa harapan. Bangsa kita bukan bangsa egois Yang diam diri saat saudaranya menangis. Tetaplah optomis jangan pesimis. Yang tenang janganlah menangis. By Abunawas Joyobinangun Hadiningrat DI AMBANG SENJA Diambang senja Kala pekik histeris mengangkasa Jerit tangis pecah Bersama gulungan dahsyat menyapu daratan tanpa sisa Dalam hitungan detik Damai terenggut Puing-puing berserak Menyisakan ratapan dari begitu banyak kehilangan Gempa meratakan segala yg ada Tsunami menggulung setiap yang dijumpainya Tinggal lah raga-raga lelah Jiwa-jiwa pasrah Bersama puing yang tak mampu bersuara Rusak semua seolah binasa Diambang senja semua musnah Apa gerangan yang terjadi sebenarnya Mengapa semua luluh lantak dalam sekejap mata By Arini Eka Gempa Palu Dan Dunggala Aku tak tau kau di sebelah mana Namamupun baru ku dengar di telinga Itu juga hanya lewat berita Saat kau terkena gempa. Bagiku kau adalah saudara Sebangsa senegara bahkan mungkin seagama. Atau paling tidak kita sama sama manusia . Semoga kau sabar atas bencana yg menimpa. Doa doa kita untuk kalian semua. Tenang bala bantuan pasti datang. Bangunan akan kita dirikan Sakit kita obatkan dan semoga dalam waktu dekat tak ada lagi kelaparan. Yakinlah ...kita bisa hadapi semua. By Abunawas Joyobinangun Hadiningrat SAMPAI KAPAN LAGI Saat bumi kencang di guncang Air laut keras di tumpahkan Semua porak poranda berantakan Luluh lantak punah musnah tanpa jejak Pekik Jerit tangis ketakutan Meraung raung pontang panting bingung Ibu gendong bayi menangis Bapak bawa anak sambil teriak Tolong...tolong... Semua hilang tinggal kenang Senyap sepi tersisa tenang Gempa bumi cipta kota mati Bersama benci cinta sang pengabdi. Sampai kapan ini terjadi? Bisiknya pada hati sunyi By Abunawas Joyobinangun Hadiningrat Ada Cinta Di Donggala Dari mana datangnya lintah Dari sawah turun ke ke kali Dari mana datangnya cinta Dari chating turun ke hati Donggala punya cerita romansa Lebih romantis dari rama shinta india Romeo juliet dari roma Lebih indah dari qois layla Berawal dari ketikan jari Cinta tumbuh dan bersemi Asmara bertahta di relung hati Hingga hilang musnah tertelan bumi Janji suci terbayar kini Sehidup semati sudah terbukti Gempa bumi jadi saksi Cinta tulus sucu dari hati. By Abunawas Joyobinangun Hadiningrat Kembali pada-Nya Cinta, cinta Allah yang terbaca Pada musibah gempa yang kami terima di Lombok Terguncang rasa kami saat itu Pasrah, takut, ikhlas, menyesal Semua menyatu dalam perasaan kalut Tak ada bedanya si Kaya dan si Miskin Tak terlihat siapa Alim siapa berdosa Yang terdengar hanya ujaran minta ampun dan pujian kepada Allah Kami tidak sempat membawa apapun berlari, bahkan kami tak beralas kaki malam itu Berbulan-bulan kami tinggal di pengungsian Kini, terdengar lagi berita tentang cinta Allah di Palu dan Donggala Rabb, menetes air mata ini melihat musibah mereka yang lebih dahsyat daripada kami Ngeri, hati ini Terucap kata mohon ampun pada-Mu ya Rabbi Jangan hukum kami karena kebodohan kami Bimbing kami ya Rabb... Menuju jalan yang Engkau ridhoi By Neli Jalius Sujud Akhir September Adzan di kumandangkan Jamaah berdatangan Bersama menyembah Tuhan atas panggilan Iman. Rakaat belum selesai di tunaikan Lumpur hitam datang menghantam Doa terkahir belum sempat di bacakan. Bubar berlarian cari selamat Allahu Akbar... Petobo hilang di telan bumi Gempa Tsunami kerjakan tugas dengan rapi. Pergi ke Ngatabaru, Loru Parovo, Kawatuna. Semua sama Gelap gulita jerit menggema. Semua porak poranda lebih cepat dari kedipan mata. Hanya tinggal doa berbekal sujud terakhir yg belum sempurna. Semoga di terima di sisinya. Amin..... By Abunawas Joyobinangun Hadiningrat ~TANGAN-TANGAN MALAIKAT DITENGAH DUKA~ untuknya Palu, Sigi dan Donggala Suara gemuruh menyeruak getarkan dada Teburan ombak berbuih menghantam raga Bangunan angkuh yang dulu berdiri kokoh Kini lebur dalam kehancuran Berjuta-juta nyawa tengadah dalam do'a Lantunan dzikir mengalir getir tiada henti Berderai air mata Berbisik memohon ampunan kepada Sang penguasa Jeritan tangis menggema dimana-mana Mengantarkan Jiwa-jiwa yang telah tiada ke alam keabadiannya tuk bersemayam dalam pusara tak bertuan Asa tak mampu lagi mereka genggam Hanya uluran tangan tanpa pamrih mereka harapkan Hati yang tulus memberi mereka kedamaian Tuk kembali bangkit dengan langkah gemetar Saudaraku kalian tidak sendiri Ribuan tangan tangan malaikat ditengah duka Bergandengan menuju kearahmu Dengan do'a kita bersama berangkulan Memohon ridho perlindungan kepada-Nya Sang pemilik dunia beserta segala kehidupan Oleh Inar Nurdin Sulsel, 06 Oktober 2018 Ada Cinta Di Donggala Dari mana datangnya lintah Dari sawah turun ke ke kali Dari mana datangnya cinta Dari chating turun ke hati Donggala punya cerita romansa Lebih romantis dari rama shinta india Romeo juliet dari roma Lebih indah dari qois layla Berawal dari ketikan jari Cinta tumbuh dan bersemi Asmara bertahta di relung hati Hingga hilang musnah tertelan bumi Janji suci terbayar kini Sehidup semati sudah terbukti Gempa bumi jadi saksi Cinta tulus sucu dari hati. By Abunawas Joyobinangun Hadiningrat TIADA DAYA Tiada daya Tiada upaya Kala alam menuai murkanya Kala amarahnya berbicara Hanya ada jerit meronta Manusia bisa apa Tekhnologi hanya sebatas logika Tiada daya manusia Kala sang penguasa semesta mengirimkan bencana Sadarkah manusia Kala riuh gemerlap dunia Melenakan segalanya Hancur seketika tak bersisa By √ie🌹🌹 ULURKAN TANGANMU SAHABAT Bumi bergetarTanah merekah membelahGedung, rumah, pondokRoboh tak berbentukLaut murka terguncang gempaUnjuk gigi pamer kekuatanGelombang tinggi menyapu pantaiMeluluh lantakkan yang tergapaiJerit tangis kepedihan menggemaKelaparan dan penyakit melandaMari ulurkan tangan sahabatJangan hanya menonton diam By Lembayung Senja
Gempayang terjadi di beberapa wilayah Indonesia, sebenarnya pernah terjadi di masa lalu. Kita sering lupa dan malas belajar dari sejarah. Surabaya dan Indonesia saat ini sedang "demam" akan gempa bumi dan bahaya yang ditimbulkan pascanya. Masyarakat Surabaya pecan-pekan yang lalu dikagetkan dengan adanya getaran gempa yang ikut dirasakan di Surabaya.
Septhiadimengimbau, agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggung jawabkan kebenaranya, dan menjauhkan diri dari benda yang berpotensi rubuh. "Agar menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa..