HubunganTerlarang Dengan Mama Tiri Yang Sangat Menggairahkan.Ketegangan meliputi seluruh keluarga besar Papa saat ia memutuskan untuk menikah lagi. Mama dan ketiga orang kakakku menentang keputusan Papa. Masalahnya, perempuan yang. Cerita Dewasa ABG Cerita Dewasa Eksibionis Cerita Dewasa istri Cerita Dewasa Sedarah Cerita Dewasa Selingkuh
Namaku Dio, umurku saat ini16 tahun dan telah duduk dikelas 1 SMA. Aku seorang laki-laki yang biasa-biasa saja dan tidak terlalu populer dikalangan para gadis. Aku mempunyai nafsu seks yang cukup tinggi tapi tentunya hanya bisa aku tuntaskan dengan onani sambil menonton film dewasa, menyedihkan. Aku anak pertama dari keluargaku, adekku Sonya baru saja lahir5 bulan yang lalu dan masih dalam tahap pemberian asi yang rutin oleh ibuku. Kadang setiap ada kesempatan, aku dapat melihat payudara ibuku yang sedang asik menyusui adikku yang masih bayi. Ibuku bernama Risa masih berumur33 tahun karena ibuku menikah muda waktu umurnya masih 17 tahun, sedangkan ayahku saat ini berusia 41tahun berbeda 8 tahun dari ibuku dan sedang sibuk-sibuknya dengan proyeknya sehingga kadang pulang larut malam atau bahkan tidak pulang karena ada kerjaan di luar kota. Awalnya tidak ada perasaan apapun melihat ibuku yang sedang menyusui, namun sejak aku menonton film ataupun cerita porno tentang hubungan sedarah ibu dan anak, aku mulai tertarik memperhatikan payudara ibuku yang putih mengkal penuh susu kadang aku mulai berani beronani sambil membayangkan tubuh dan payudara demi hari nafsuku semakin tinggi saja, intensitas onaniku semakin sering dan tentunya yang menjadi target onaniku adalah ibu kandungku sendiri. Setiap ibu menyusui adikku, aku selalu berusaha mencari kesempatan supaya mendapatkan posisi yang pas melihat ibuku yang sedang menyusui, baik ketika sedang menonton tv atau saat dikamarnya. Awalnya tidak ada kecurigaan apapun terhadapku tapi lama kelamaan ibu mulai risih juga dengan kehadiranku setiap menyusui kenapa sih liatin mama terus? katanya padaku sambil matanya melihat kearahku yang sedang asik memperhatikan eh gak ada apa-apa kok mah.. kataku Tapi kok liatin mama terus sih? Cemburu ya sama adikmu? kata mama menggodaku. Kalau kamu mau susu bikin aja tuh di dapur, masih ada kok susu Prenag*n mama dulu katanya menggoda mama becanda nih, masa Dio disuruh minum susu ibu hamil sih ma kataku pura-pura ngambek, mamaku tertawa karenanya sehingga dadanya berguncang bahkan terlepas dari kuluman adikku sehingga memperlihatkan putingnya yang coklat kamu sih, lagian kamu ngapain sih liatin mama nyusuin adekmu? tanya mamaku lagi.
\n\n \n \n \n \ncerita dewasa susu ibu
SintaDi Entot Ayah Temanku Cerita Panas Perkenalkan namaku Jacky (teman-teman biasanya memanggilku Jack) "Untuk temanku, Mas Arif, kamu wawancarai, tempatkan di mana saja kamu suka, nggak perlu tinggi-tinggi betul jabatannya" "Anehtapi jika itu maumu, yaa tidak apa-apa" "Yang penting kamu wawancarai dia cukup lama, beberapa kali" Cerita Dewasa Sedarah - Waktu itu mama dan
Hari itu Antok sudah sibuk mengurus kamarnya yang satu lagi. Dari pagi ia terus mengurus kamar itu sampai kemudian sudah layak digunakan. "Dias...", "oh iya om...", "udah selesai ini, kamu pindahin aja barang barang kamu ya...", "ooh iya om..." Segera Dias memindahkan barang barangnya itu. Akhirnya dias punya kamar sendiri. "gimana dias? seneng gak udah punya kamar sendiri?", "seneng om, makasih loh om...", "hehe iya... iya udah aku keluar dulu ya Dias... nanti kalau ada tamu kamu kasih seadanya aja ya...", "ooh iya om..." Antok ganti baju sebentar, setelah itu pergi keluar. Tampaknya Antok hendak mengurus kepentingan Dias. Dias meneruskan saja menata barang barangnya, juga memasukan pakaiannya ke dalam lemari. Tak lama memang ada seseorang mengetuk pintu depan, Dias segera menemuinya. "Permisi...wah...", "iya pak... silahkan masuk..." tanpa bertanya sudah disuruh masuk saja pria tamu itu. Dias mempersilahkan pria itu duduk diruang tamu. "wah... ini pasti Dias ya...", "iya pak betul...", "oh iya... saya RT daerah sini... tadi mas Antok yang suruh saya kesini", "ooh iya pak RT...", "ini Dias, ada... berkas sedikit yang perlu diisi, kan kamu mau tinggal disini sementara toh..", "oh iya pak, sebentar..." Dias pun segera mengisi berkas yang diberikan oleh pak RT. Pak RT geleng geleng saja, ia tak pernah tau kalau Antok punya saudara yang cantik dan begitu kali itu juga memakai tanktop dan celana pendeknya, yang membuat pak Rt makin senang melihat cewek itu. "Dias ini... saudaranya mas Antok ya...", "iya pak, saudara jauh gitu... gimana ya jelasinnya...", "ndak usah dijelasin deh Dias, lanjut aja itu ngisinya...", "hmm iya pak..." DIas pun lanjut mengisi berkas. Pak RT tak lupa untuk melihat buah dada besar milik Dias yang kini menggantung ditahan tanktop itu, karena memang Dias merunduk saat menulis. Pak RT jadinya membandingkan Dias dengan istrinya, ia ingat jelas buah dada istrinya baru sebesar itu setelah sudah punya anak. "sudah semua Dias?", "sudah ini pak", "hehe iya iya...", "oh maaf pak Rt, saya bikinin minum dulu ya...", "aduh gak usah repot repot Dias..." Dias pergi untuk mengambilkan minuman. Dias hanya menemukan air putih saja yang tersedia, kemudian ia baru ingat pagi pagi sekali tadi ia diminta untuk mengisi susu kedalam botol atas perintah Antok. Dias pun memeriksa botol berisi susu itu didalam kulkas, namun ternyata tinggal sedikit. Tentu dias kemudian memutuskan untuk mengambil gelas, lalu ia keluarkan toket besarnya dari tanktop, kemudian sibuk memerah buah dadanya itu untuk mendapatkan susu untuk mengisi gelas."bikin apa Dias?" Pak RT yang kepo itu jadinya pergi menemui Dias didapur. "eh...pak RT...ini..." Pak RT melotot melihat Dias yang sibuk memerah toket besarnya untuk mendapatkan air susu. "ooh... lagi sibuk itu toh...", "i...iya pak..." Dias jadi agak malu, pak RT berusaha bersikap biasa meski ia kini malah mendekati Dias. "istri saya dirumah juga biasanya begini kok...", "ooh gitu ya pak... jadi pak Rt udah biasa minum susu istrinya pak rt ya...", "iya... kan susunya perempuan sama semua..." Pak RT hanya ingin meyakinkan Dias agar tetap memerah toketnya. "hmm gitu ya pak... eh ini pak RT..." Gelas sudah terisi meski tak sampai penuh. "oh iya Dias...hm..." pak Rt menerima dengan senang hati, lalu ia minum susu digelas itu dengan segera, sampai habis, pak RT tak mengungkapkan kegembiraanya karena minum susu yang sangat enak itu. "mm...gimana pak...", "hmm... iya sama kayak susu biasanya...", "hmm... oh iya pak RT... itu..", "kenapa Dias?" Dias mengajak ngobrol pak RT, tapi cewek itu tidak menyimpan toketnya lagi kedalam tanktop, tentu membuat pria didepannya itu senang. "kata om Antok, saya disuruh usaha jual susu aja, tapi...", "wah bagus itu... disini kan jarang yang jualan susu...", "beneran itu pak?", "iya... tinggal Diasnya aja rutin sering sering siapin susunya aja... pasti juga banyak yang mau beli...", "hmm gitu ya pak... ahn...pak Rt..." pak Rt yang tertarik itu jadinya tangannya jadi nakal dan memegang buah dada besar milik Dias itu. "dada kamu juga lebih besar dari punya istri saya loh... pasti juga susunya bisa keluar banyak...", "mmh... iya sepertinya...ngh.. emang banyak sih pak...", "nah kan... Dias, boleh nggak aku minta susunya lagi?", "hmm.. boleh kok pak...aahn...ngh.." pak Rt setelah dipersilahkan tentu langsung mulutnya melesat menempel diputing susu Dias, diemut dan disedotnya dengan nikmat, senangnya pak RT bisa nyusu langsung dari sumbernya. "mmh...sluurp...ah..mm..." Dias bersender di meja dapur itu, karena ternyata pak RT jadi ganas, toket besar Dias digrayangi dan terus diremas, dua puting susu Dias juga bergantian dikecup dan disedot pak Rt. "mmh...ah...pak Rt...", "..sluurp...ah... iya dias...", "kira kira... saya jual susunya gimana ya pak...ngh...", "sluurp..ah... hmm gimana ya? mending ngobrol sambil duduk aja dulu yuk...", "ooh iya pak..." Dias diajak pindah keruang tengah, cewek itu diajak duduk santai diatas karpet. tapi meski sudah duduk pak RT masih sibuk menikmati toket besar Dias itu, tak lupa pak Rt mencopot tanktop dias juga. "ditaruh botol atau plastik juga bisa Dias..", "hmm... terus kalau... harganya pak...ngh..", "mmh... sluurp..mmh...aah... kalau harga dipikir nanti aja", "hmm gitu ya pak..ngh...ngh... pak RT..." pak Rt mengambil wadah lalu ditaruh didepan Dias, lalu ia kini memutuskan pergi kebelakang Dias, ia pegangi toket besar milik cewek itu. "Dias biasanya kalau merah susunya gini ya?", "ngh...ah... iya gitu... juga bisa pak..ngh...", "hmm... biasanya juga gini kalau lagi bantuin istriku..." Dias jadi mendengarkan pak rt terus dan membiarkan toketnya diperah, karena ia terbujuk kalimat pria itu. "hmm... pak rt... dirumah... biasanya...ahn...", "hehe... dirumah susunya juga buat anak anakku...", "ooh... ngh...ah...", "kan susu bagus buat anak anak, buat orang dewasa juga...hehe..." Pak Rt makin asyik saja, ia pijit toket besar Dias itu, dari pangkal sampai keujung diurut terus. Susu yang keluar dari puting kenyal Dias itu terus menetes mengisi wadah. "aah...nngh...nnh...", "Dias, coba agak nunduk deh...", "hmh... begini pak...", "iya, hehe..." Dias menurut dan merunduk, ia jadinya malah nungging juga. pak rt yang tak tahan lagi itu menyempatkan membuka celana untuk membiarkan penis tegaknya bersiap. "pak Rt...kok itu...mmgh...", "Dias tau enggak, bisa loh gak perlu kamu perah, susu kamu bisa keluar terus..." pak RT bicara sambil sibuk membuka celana pendek dias itu. "hmm, kayaknya aku pernah itu pak...", "nah pas gimana itu dias?", "itu kalau ndak salah waktu...aah...pak rt...itu..." Dias baru sadar ia sudah telanjang karena celananya dicopot pak rt, lalu juga ada sesuatu yang menempel dibibir vaginanya. "iya pas sambil begini kan Dias...ngh..ouh.." pak Rt segera saja mendorongkan penisnya itu, sleeb, masuk kedalam memek hangat Dias. "aah...aah...pak rt...jangan... itu...", "uuh... loh biar kamu tau... habis ini kamu gak perlu repot repot pasti susu kamu keluar terus...", "tapi...pak...aahn..." tadi memang baru masuk sedikit, namun pak rt segera mendorong batang tegaknya lebih dalam lagi, sleeb, Dias sampai mengerang saat memeknya kini benar benar sesak diisi penis pak Rt. "hehe..oh..mh... liat Dias...itu.." pak Rt kini menahan tubuh montok Dias, toket besar milik cewek itu dibiarkan menggantung. Dan benar saja kini puting susu menonjol milik Dias itu tak perlu lagi dipencet pencet atau disedot, karena susu mengalir keluar dengan intensif. "aah...ngh...ouh..." Dias tau benar memang kini susunya bisa mengalir menetes sendiri kedalam wadah, tapi Dias juga harus sibuk merasakan memeknya yang dientot pak RT. " biar gak muncrat kemana mana... dipegangin juga ini dada kamu...oh..." pak RT kini memegang toket besar Dias agar tak bergoyang terus, dan susu yang menetes bisa jatuh kewadah dan tak membasahi karpet. Entah berapa lama Dias harus menahan tubuhnya dirangsang oleh pak Rt itu, toket besar milik janda muda itu juga tak berhenti meneteskan susu."aahn...ah..mh...", "wah...dias...hehe..mh..." Pak Rt harus menarik keluar penisnya saat mendapati Dias klimaks dan cairan kewanitaan mengalir dari memek cewek itu. "nngh...ah...uuh.. ", "nah gimana dias.. tuh keluarnya banyak ya.." wadah itu sampai hampir penuh oleh susu. "ngh...iya pak RT...pak Rt... jangan...aku..mmgh..." pak Rt berpindah kini ada didepan dias, malah ia langsung medorong batang tegaknya kedalam mulut dias yang masih menungging itu. "wah... dari depan juga bisa loh dias... ayo kamu pegang dada kamu tuh..", "hghmm...mmgh..nngh..." Dias tak bisa bercakap, mulutnya penuh diisi penis pak RT. Dias menurut saja jadinya, ia pegang toket besarnya itu agar tak bergoyang hebat. Dias menutup matanya saja, ia lebih baik tak melihat apa yang terjadi, tinggal ia rasakan saja. memang kini pak Rt tak berhenti menggerakan penisnya maju mundur dimulut dias itu. DIas juga masih merasakan susunya menetes terus, memeknya juga meneteskan sisa sisa cairan kewanitaanya tadi. Pak Rt tak mau berhenti beraksi, sudah lama juga ia tidak ngeseks. "ngh...ooh... luar biasa memang Dias ya... auh... " pak Rt tampak sudah tak tahan, croot crot, mulut Dias diisi sperma dari penis pak Rt itu. "nngh...mmgh..mmh.." Pak RT menarik penisnya keluar, lalu kemudian ia pegangi tubuh Dias agar kembali duduk. "jangan dimuntahin dias... diminum aja..", "mmh..gleeg...mmh...uhuk...ngh...ahn.." DIas menelan sperma dimulutnya itu. "itu tadi... harus diminum... biar susunya Dias nanti makin banyak yang keluar, juga makin enak..hehe...", "mmh...ah...ngh...iya pak rt...uh..." Dias mengiyakan saja, mudah ia percaya pada pak RT, apa lagi karena kini pikirannya puyeng habis dientot oleh pak RT. Pak Rt membenahi pakaiannya, Dias juga pergi kekamar mandi mengurus tubuhnya, setelah itu ia sudah berpakaian lagi saat menemui pak RT diruang tamu. "Dias, aku bawa ya berkasnya, sama minta susunya juga ya..." DIas melihat pak rt sudah menyimpan susu didalam wadah plastik kecil. "ooh iya pak Rt...", "makasih ya Dias...hehe..." pak RT pulang dengan senang hati. Dias kemudian pergi untuk menyimpan susunya diwadah tadi kedalam botol. Setelah itu Dias harus mengurus karpet ruangt tengah yang basah dibeberapa sudut saja. "Dias...", "eh, om antok..." Antok tampak baru saja tiba...", "pak Rt tadi dari sini?", "iya... tadi habis...", "hmm? wah wah... pak rt ya..." Antok tak perlu diberitahu sudah faham, karena tampak Dias agak lemas, juga Antok bisa melihat botol yang sudah terisi susu banyak itu. "iya tadi pak RT bantuin mikir soal... jualan susu itu om...", "ooh gitu, gimana tadi?" Antok bertanya, meski hasilnya ia harus menahan tawa atas penjelasan Dias. "...gitu om, gimana ya?", "kalau gitu besok aku beli peralatannya deh buat nyimpan susunya ya...", "hmm iya om...", "nah itu banyak susunya di botol...", "iya ini om...", "kira kira... masih bisa keluar lagi gak Dias?", "gak tau ini om...", "hmm mending dicek lagi, ayo kekamar kamu ya...", "iya om Antok..." Dias kemudian diajak pergi kekamarnya. Antok meski pagi pagi sekali tadi sudah nyusu, kini ia mau lagi. meski awalnya Antok membantu Dias menuntaskan memerah susunya dihari itu, tak lupa Antok untuk mencicipi sebentar, juga tak lupa untuk ngeseks juga dengan saudara jauhnya setelah beberapa hari berlalu, akhirnya bisa mulai menjual susunya. Memang seperti susu pada umumnya ia jual dalam plastik. Antok biasanya menjualkannya kesekolah terdekat. "Dias...", "iya om Antok..." Dias muncul menemui Antok yang baru datang. "udah habis loh susunya..", "wah, beneran om?", "iya... diborong anak anak sekolah tadi", "syukur deh kalau begitu...", "nih uangnya...", "aduh... om Antok bawa aja deh...", "loh kan itu juga susu kamu Dias..", "iya gak papa kok om... kan yang lebih butuh om Antok...", "iya udah biar aku simpen ya uangnya...", "iya om...", "ini kamu lagi ngapain Dias?", "habis nyetok susu om, ini mau lanjut lagi...", "ooh iya udah ayo om bantuin..." Dias pun kembali memerah susunya untuk disiapkan dijual lagi nanti. Antok senang saja, sembari ia kerja, sesekali ia tinggal menjual susu dari Dias itu sebagai uang tambahan. Hari hari selanjutnya pun juga begitu, bahkan Antok melihat sepertinya peminat susu Dias makin banyak saja. Tapi Antok tak mau menambah stok, ia juga tak mau kehabisan susu segar Dias itu. "... kalau minggu libur aja dulu ya Dias...", "hmm iya udah om...", "aku keluar dulu ya DIas..." Antok kali itu pergi meninggalkan Dias. Dias kali itu bersantai saja dirumah. Dias kemudian baru sadar sepertinya buah dadanya itu jadi makin besar saja, ia pikir pasti air susunya bisa keluar lebih banyak lagi. Tak lama kemudian, terdengar pintu depan diketuk, Dias pergi untuk membukanya. "permisi...", "oh iya adek adek..." kali itu muncul beberapa bocah yang tampak kaget melihat Dias yang mempesona itu. "wah... permisi mbak... mau beli susu...", "hmm? beli susu?", "iya... kata om Antok kalau minggu gak jual jadi suruh kerumah ini gitu..." ,"ooh gitu ya... hmm masuk dulu aja dek..." Bocah bocah itu senang disuruh masuk kerumah. mereka duduk saja diruang tamu, menunggu Dias muncul lagi. Dias baru muncul membawa satu botol susu saja. "ini dek...", "oh iya mbak... cuma ini mbak ya?", "iya...", "ooh iya udah..." tanpa banyak ramai bocah bocah itu bergantian menghabiskan susu sebotol itu. Dias melihat saja, seperti bocah bocah itu memang suka sekali dengan susunya. "adek adek... kalian suka banget ya sama susunya?", "iya mbak... enak banget... gak kayak susu biasanya...", "hmm gitu ya...", "iya mbak... oh iya mbak namanya siapa?", "ooh aku Dias...", "ooh mbak Dias..." bocah bocah itu memang jadi semakin haus saja meski sudah meneguk susu, karena mereka melihat buah dada Dias yang begitu besar tersimpan dalam kaos. "hmm... kalian masih mau susu lagi?", "iya mbak... oi mana uang kalian..." bocah bocah itu kemudian mengeluarkan semua uang mereka dan ditaruh dimeja. "wah banyak sekali...", "iya mbak, kami pengen banget minum susu lagi...", "hmm... sini kedalam dulu...", "iya mbak..." mereka ikut saja keruang tengah bersama dias. mereka duduk dikarpet sambil berharap diberikan suguhan susu lagi, namun bocah bocah itu kaget karena mereka mendapat yang lebih istimewa, Dias tiba tiba sudah melepas kaosnya dan membiarkan toket besarnya terpampang didepan bocah bocah itu. "wah mbak Dias...", "bentar ya dek... soalnya susunya masih didalem ini belum dikeluarin..." tak percaya bocah bocah itu ternyata susu yang mereka suka berasal dari buah dada besar milik Dias. "oh dari situ ya mbak...", "iya hari ini belum dikeluarin..." Dias memegang toket besarnya itu, membuat bocah bocah didepanya merasakan tenggorokan mereka kering seketika. "wah... biar kami bantu keluarin mbak...", "ooh gitu...", "iya... gimana nih mbak...", "hmm... mending kalian langsung hisap aja dari sini yah..." Dias menunjuk kearah puting susunya, bocah bocah itu nafsunya meningkat seketika. "ooh iya mbak...umm..mmh.." sekejap melesat satu bocah mendekat lalu ia tempelkan mulutnya diputing kenyal Dias itu, "nngh..ah... ", "wah...umm... sluurpp... tinggal disedot aja kan mbak...", "iya tinggal disedot aja...uuh... kalian gantian aja yah...", "iya mbak..wah..." dua puting susu Dias kini sudah diemut bocah bocah itu. Pertama mereka agak kesulitan, pertama mereka jilat dan dikenyot kenyot, baru disedot dan keluar susunya, lalu bocah bocah itu sudah fasih saja cara nyedot susu langsung dari sumbernya. Dias senang senang saja melihat ia bisa menyusui bocah bocah itu, ia jadi ingat saat dulu menyusui bayinya. "mmh...sluuurp...mm...uhuk...ngh...", "pelan pelan aja dek minum susunya ya...ngh.." DIas kemudian merasakan susu membasahi tubuhnya itu, lalu ia memutuskan melepas celananya juga agar tidak basah. "wah...mbak Dias...", "kenapa dek..ahn..", "gak papa mbak... hmm..." Tau Dias sudah telanjang, bocah bocah itu malah ikutan melepas pakaian, terlihat penis penis kecil mereka sudah tegang. "mbak Dias... gak capek begitu... apa gak tiduran aja?", "hmm iya juga ya... bentar dek... kekamar dulu aja...", "wah iya bener mbak..." dengan senang hati bocah bocah itu ikut dias kekamarnya. sampai sana dias tiduran dikasur, langsung bocah bocah tadi menyusul, mereka tangkap toket besar Dias itu, mereka remas remas kuat, puting susu Dias juga sudah langsung disantap mulut mulut mereka, disedotnya susu yang keluar, sluurp... terus disedot bergantian. "hehe...hmm..." ada juga bocah yang kini sibuk mengelus tubuh montok Dias itu, bahkan ada yang sudah berani mengelus selangkangan Dias itu. "nngh...ah dek... itu..." Dias merasakan ada yang masuk kedalam lubang vaginanya, terasa seperti jari tangan, jadi ia biarkan saja, karena memang bila memeknya diganggu biasanya Dias bisa memproduksi susu lebih cepat dan lebih baik. "wah... uhh..." namun memang sebenarnya yang masuk kememek Dias itu adalah penis salah satu bocah itu. "hmm...ooh... kamu gak pengen... minum susu lagi?", "nanti aja mbak... ini lagi pengen masukin sini... boleh kan mbak...", "uuh iya gak papa...tapi jangan lama... gantian aja...aahn...", "iya mbak...wah..." bocah bocah itu jadi senang bisa juga bergantian mencoba memasukan penis mereka di memek hangat Dias itu. "sluurp...aah..mmh...aduh..uh..." Croot crot, ada yang sudah klimaks saja habis asyik nyusu terus, "nngh...dek itu...aahn..." Croot crot, memek Dias juga disemprot cairan dari penis bocah bocah itu. Dias tak mempermasalahkan hal itu, karena beberapa hari itu Dias juga membiarkan memeknya diisi sperma oleh Antok, dan antok mengatakan tidak apa apa karena Dias sudah dibelikan obat khusus. "m...maaf mbak... gak kuat...", "iya gak papa...ngh..auh.." Crot croot, disemprot lagi tubuh Dias dengan cairan lengket. bocah bocah itu cepat saja sudah klimaks, memang baru awal pertama aksi menikmati tubuh wanita. Setelah puas minum susu, bocah bocah itu juga lemas habis klimaks. "mbak Dias... makasih...", "kalian mau pulang?", "iya mbak...", "iya udah... tapi jangan kasih tau yang lainnya ya... nanti kalian gak dapet jatah susu pas hari minggu loh...", "hmm iya mbak Dias siap..." bocah bocah itu berpakaian lalu bergegas pulang. Dias sempat istirahat sebentar, lalu ia geleng geleng keheranan, bagaimana ia harus mengurus kamarnya yang basah semua itu. "Dias...", "iya om Antok?", "kamu habis ngapain?", "habis bersih bersih kamar...", "ooh, udah ayo makan dulu nih aku beliin dari luar", "ooh iya udah om..." saat Dias baru selesai mengurus kamar, Antok sudah kembali membawa makanan. Mereka segera makan bersama saja. "...tadi ada anak anak kesini om", "ooh, beli susu kamu?", "iya... sampe habis semua...", "wah... kalau gitu gak aku bolehin aja deh kalau minggu beli", "hmm iya, makasih om Antok", "iya Dias...hehe..." Dias masih akan melanjutkan hari harinya dirumah Antok berjualan susu
ServicePlus SPG Susu. Pagi itu aku harus Berangkat kerja lebih pagi karena pekerjaan kantor yang menumpuk. Ditengah jalan tiba-tiba hujan turun dengan derasnya. Akhirnya aku berteduh di warteg terdekat. "Wah.. wah.. sialan, kok malah hujan.. numpang teduh ya Bu," entah sial apa pagi itu, hujan mendadak turun tanpa mendung, aku pun terpaksa

Angin berhembus pelan masuk melalui jendela rumah ini, disini di ruang keluarga aku berdua saja dengan wanita paruh baya. Aku perkirakan dia berumur 30 tahun, “Dia anggun sekali, wow! Wanita ini yang menjadi partnerku” pikirku sambil mengangguk pelan kemudian ku berkata “Hmmm… Halo” dia tersenyum. “KamuBudi kan? Ibu udah tau namanya kamu kok” ucap dia sambil mendekat lalu mengambil kedua tanganku. “I-iya..” jawabku kaku pada wanita yang ku tau namanya Lala. “Grogi ya? Gak apa apa kok, Ibu bakal pelan-pelan aja” ucap dia sambil memelukku erat, wajahku tepat ditengah dadanya “Aduh gede bener!” kataku dalam desaku ada tradisi unik, kalo laki-laki udah masuk umur tertentu, ah anggap saja hadiah lulus SD akan melakukan tradisi untuk menjadi pria… ya dengan partner wanita dewasa! Kemarin kemarin saat penentuan partner melalui undian Ibu Lala yang terpilih, saat namaku dan namanya dipanggil dia langsung melambaikan tangan menyapaku dari jauh sambil tersenyum. “Beruntung sekali aku!” sambil menahan perasaan senang yang amat sangat. Setelah itu aku bermain bersama temanku Tejo, sambil bermain Tejo cerita “Lo beruntung banget!” sambil cekikikan. “Lo dapet cewek dari rumah itu kan? Dia punya susu yang gedeeeee banget kek gini!” katanya sambil menggerak gerakkan tangannya di dadanya seperti menggambarkan buah lebih mirip pepaya. “Wow!” jawabku biasa, aku ga terlalu tertarik bahkan ga tau ada tradisi ini sebelumnya. “Gue malah dapet mamahnya Andri, ya lumayan lah semok tapi agak ga enak sama Andrinya”lanjut ceritanya.“I-itu beneran gede, bener kata si Tejo…” pikirku saat Ibu Lala melepas pelukannya. “Mau liat susu Ibu?” IbuLala langsung buka bajunya sampe keatas, eh ga pake BH daritadi ya. Aku ga tau soal ukuran susu tapi ini beneran gede dan masih pink. Aku masih terpaku ke susu Ibu Lala, “Maaf ya, emang sih gede tapi udah ga bagus lagi ya kan?” Aku bingung menatap kemana, ke susu Ibu Lala atau menatap mukanya. Aku bingung.“G-gga kok bu, masih kok”. Aku mendekat ke susunya “Oooo.. begini ya bentuknya” pikirku lalu aku langsung menyentuh puting pink Ibu Lala. Keg begini ga bagus, masih belum ada tanda tanda turunnya malah kenyel mancung kedepan. Ibu Lala sedikit terkejut melihat tanganku berada di susunya. “Akhirnya aku menyentuhnya!” aku ga mampu menutupi muka merahku sambil terus meremas susunya. Aku baru dua kali ketemu dia dan sekarang udah megang susunya! “Hmmm… Cara kamu mainnya nakal bener Budi…” katanya sambil memejamkan mata. Mukanya merah. Aku terus memainkan dengan cara berbeda, wah tanganku ga mampu megang semua bagian susunya. Aku ga tahan! Aku menahan teriakanku di susunya “Aaaaahh…”Sesuatu keluar dibagian penisku, aku memeluknya erat erat sepertinya dia tahu apa yg terjadi. “Ya ampun…”Aku menangis dipelukannya, “Udah gak apa apa Bud, sini Ibu bersihin dulu ya ❤️” katanya tenang. Aku bingung kenapa dia bisa tenang begitu.“Adu—duh kerasnya… ❤️” katanya melihat penisku setelah diturunnya celanaku. “Ibu seneng, susu ibu bisa bikin kamu sampe begini ❤️ ehehe” mataku sayup sayup belum sadar apa yg barusan terjadi. Ibu Lala memegang kepala penisku yang baru setahun disunat, lalu menghisap ujungnya lembut yg masih ada bekas sperma. Aku langsung sadar! Kaget bukan kepalang! Kemudian dia menghisap sampai keujung ditelan sepenuhnya. Sambil memainkan lidahnya dia membersihkan penisku dari sisa sperma tadi.“Hehehe, ujung burungnya gemeter lagi nih Bud… ❤️” katanya sambil tetap mengulum ujung penisku. Dengan sekali hentakan penuh menelan penisku sampai kepangkal. “Aaaaaak… Aaaah” teriaku hingga aku dikulum sambil berdiri membuatku sampai duduk lemas dan dia masih terus menghisap penisku. “Gak boleh nih, jangan keluar lagi Bud…” kata Ibu Lala dalam hati sambil menghentikan hisapannya.“Plop…” bunyi penisku lepas dibibir mungilnya. “Mungkin dah waktunya Bud.. ❤️” godanya padaku. Aku ga menjawab, sempoyongan sambil duduk. Mukaku merah, badanku lemas, entah kemana sekarang Lala melepas semua pakaiannya hingga bugil di depanku, lalu berbaring di tempat tidur. “Oke… Waktunya buat kamu jadi pria dewasa ❤️” katanya sambil tersenyum. Susunya menggantung namun tidak ditumbuhi bulu tipis. Apa yg harus aku lakukan? pikirku keras.“K-keg gini bu?” aku memposisikan penisku ditengah pangkal pahanya. “Iya, teken terus keg gitu ya..”katanya. Dia hanya mengarahkan penisku ke vaginanya lalu membiarkan aku memasukkannya sendiri. “Aduh becek bener ini!” kataku bingung. “Dikit lagi kok, teken aja terus Bud ehehe ❤️”. Penisku baru masuk setengah dan “Ugh…!” itu masuk. Penisku masuk seluruhnya, anget bener aduuuh. Badanku gemetar disaat itu juga. “Udah masuk semua tuh, coba gerakin dong Bud ❤️” “I-iya Bu!” jawabku kesusahan. Akupun memundurkan penisku, “Aaaaah, ini dia…” desah Ibu Lala pelan. Wow setiap aku gerakkin berdenyut denyut disekitarnya. “Aduh sempit banget!” “Aaah” “Eeeh” kaget Ibu Lala melihatku mendesah keluar lagi.“Dah, keluar bu…” kataku lemas diatasnya. “Gimana, enak kan? Ehehe ❤️” katanya pelan dibawah masih ada didalam, menancap erat vaginanya. “Kamu kan baru pertama kali, itu termasuk udah bagusBud ❤️” katanya sambil memegang kedua pipiku. Kemudian bibirku diciumnya, lama sekali. Bibirku dan bibirIbu Lala seperti itu kita berdua melakukannya lagi, kali ini Ibu Lala menghadap dinding dan aku dibelakangnya sambil terus menusuk nusuk vaginanya dengan penisku. Aku ga tau, Ibu Lala seperti pasrah atau senang melakukannya denganku. Dia membiarkanku melakukannya sesukaku. “Ah… Ah… Ah” aku menggenjotnya dari belakang. Sesekali Ibu Lala melihat kebelakang melihatku sedang menggenjotnya. Lalu dia menghentikan genjotanku, merangkul kepalaku lalu mencium bibirku. Yah, kemudian aku menciumnya sambil capek, dia tahu lalu menyuruhku duduk lalu memasukkan lagi penisku di vaginanya dan dia duduk diatas pangkuanku. “Aaaah” desahku melihat dia menaik turunkan pantatnya. Anehnya dia menikmati sambil senyum senyum kepadaku. Wanita cantik yang memiliki susu besar dan molek sedang menaik turunkan pantatnya mencari kenikmatan. “Aduh dalem banget…” kataku saat dia menghentak hentakkan pantanya. IbuLala tersenyum sambil melakukannya. “Aku keluar” pikirku lemas langsung terkapar dilantai. Ibu Lala pantatnya, lepas lah penisku dari vaginanya. Basah sekali penisku, Ibu Lala membalik badannya lalu membetulkan rambutnya kemudian mengulum penisku hingga bersih. Ya Lala terus mengulum penisku, menghisap hingga habis semua dimulutnya. Aku capek. Sekarang malah dia berbaring disampingku sambil terus mengocok penisku pelan. Kemudian Ibu Lala duduk tanpa berhenti mengocok penisku, dia mengarahkan susu kanannya ke mulutku. Aku mengerti. Aku disuruh menghisap puting itu agar aku cepat keluar lagi. Ibu Lala melihatku sambil tersenyum terus mengocok penisku dan akhirnya aku keluar lagi dengan puting Ibu Lala tetap di dalam mulutku. “Ah… Ah… Ah” desahku kelelahan. Aku tersadar aku masuk dirumahnya jam 10 pagi kulihat sekarang matahari sudah mulai harinya aku tidur satu ranjang dengannya, aku lelah tapi aku tak bisa memejamkan mataku. “Aku harus melakukannya lagi keg nya…” pikirku. Dia masih tertidur lelap saat aku menyentuh susunya. Ibu Lala sekarang tidur dengan tanktop putih yang sangat memperlihatkan susunya yg gede. Aku menyentuh lagi susunya, aku memainkannya lagi. “Si Ibu ga bangun…” “Mungkin sedikit lagi…” kataku sambil memasukkan tanganku ke tanktopnya lalu menyingkap tanktop putih itu sampai kebahu. “Gak apa apa kan Bu?” kataku dalam hati. Aku menyedot nyedot puting susunya yg pink itu. Sekarang dia terlentang, memudahkan aku melakukannya. Aku julurkan lidahku aku mainkan putingnya kemudian aku sedot sedot hingga mencuat keras sekali. “Enak bener susunya Ibu Lala” kataku sambil menyedot susu kiri dan tanganku memainkan yg kanan.“Ngapain Bud?” Ibu Lala mengagetkanku. “Kenapa Bud? Ga bisa tidur ya?” katanya namun mata Ibu Lala masih sayup sayup. Kemudian dia diam sejenak, “Kamu sekarang nakal ya Bud, mainin Ibu pas tidur. Itu jangan dibiasain, lain kali jangan diulang ya”. “Kalo masih mau sini!” kata Ibu Lala sambil menyuruhku lebih dekat, “Gak apa apa, sini ❤️” “Keluarin punya kamu, terus deketin ke tengah susu Ibu” sekarang penisku berada ditengah susunya. “Hufft..” “Sejak kamu main bagus tadi siang… hm, Ibu kasih yg spesial buat kamu ❤️”Uhhhh… Ibu Lala menjepit penisku dengan kedua susunya, “Ehehe, enak kan Bud? ❤️” kata Ibu Lala sambil tersenyum. “Nah keg gitu Bud caranya, kamu coba gerakin ya” suruhnya sambil melepas tangan dari memegang kedua susunya lalu menjepit penisku ditengah tengah. Lalu mulai maju mundurkan Lala pasrah saja melihatku, kemudian dia memejamkan matanya. “Aduh enak banget susunya Buu…”kataku sambil keluarkan sperma tepat di tanktopnya.“Enak yg tadi?” tanya Ibu Lala sambil bangunkan ga tahan, aku pengen keg tadi siang. Aku mendorong kembali Ibu Lala di ranjang, posisinya sekarang IbuLala tengkurap dan aku diatasnya. “Aduh aduh Ah… Budi. ❤️”Sekarang dia mengangkat pinggulnya, tanpa sadar penisku telah menancap sempurna di vaginanya.“M-masih mau genjot Ibu tah Bud?” tanya Ibu Lala pelan aku menggenjot kuat dari belakang sambil meremas remas susu Ibu Lala. “Anak laki laki yang baru tau perempuan emang nafsunya kuat ya… ❤️” kata Ibu Lala kepadaku. “Kamu remes susu Ibu lagi kan?”“Habisnya e-enak sih Bu…” dia menyuruhku berhenti dan melepaskan penisku.“Hh… kamu ini anak manja! ❤️” kata Ibu Lala Lala bangkit lalu duduk diatasku, menatapku mesra “Mau ga Ibu lebih manjain kamu? Syaratnya harus bayangin kalo… Aku… ini… Ibumu” “Huh?” aku ikuti sajalah kata Ibu Lala.“Bud, emut susu ibu dong sambil manggil Ibu. mau yah? ❤️” kata Ibu Lala sambil menyodorkan susunya persis diatas mulutku. Hmmm… aku menyedotnya kuat sambil berkata Ibu… Ibu… Ibu Lala maksudnya hehehe“Lucu bener… ❤️” pikir Ibu Lala membayangkan Budi itu anaknya sedang menyusu.“Kamu anak mesum ya Bud” sekarang dia memasukkan penisku dengan posisi dia diatas, aku dibawah.“Keg nya ibu ini perlu ngeluarin semua yg kamu punya disini nih! ❤️” sambil mencubit bijiku.“Aduh bu, punya ibu kedut kedut gitu di dalem… aduhh” kataku ga tahan.“Hehehe, enak kan? ya kan? ya ga? ❤️” godanya buat aku ga tahan. “Hfft…” sesuatu keluar dari peniskulagi dan lebih banyak.“Keluarin smua Bud, keluarin…” Ibu Lala yang daritadi diatasku menikmati semburan penisku, dia meletakkan kedua tangannya di tengah susunya sambil mendesah keras. “Haaaaaa…” keras sekali sampai mulutnya terbuka lebar sedangkan matanya memejam menahan sesuatu.“Angetnya Bud… bener bener keluar semua ya? Ehehehe ❤️ sampe luber luber gini” katanya sambil tersenyum kita tiduran lagi, tapi sekarang posisinya Ibu Lala membelakangiku dengan tanktop tersingkap tanpaCD dan penisku masih menancap di vaginanya. “Udah enakan Bud? Kamu mah keenakan eheheh” “Kita ngelakuinnya banyak banget ya hari ini eheheh ❤️” kata Ibu Lala bicara sambil membelakangiku. Aku masih memejamkan mataku, namun kurespon dengan mengecup seluruh belakang lehernya. “Ah…” desah Ibu ini dia memutarkan badannya lalu menatapku, “Masih mau begituan lagi?… Bener bener ya kamu ini? ❤️”kata Ibu Lala menggodaku.“Bu, bisa ga minta lagi?” tanya ku sambil memohon.“Hehehe Bener bener ya. Anak nakal! ❤️”Akhirnya aku menerkam Ibu Lala sekali diranjang itu “Ah… ❤️” desah Ibu Lala

Selainitu ini adalah ramuan untuk membuat susu wanita tetap kencang dan padat. Usapkan dengan gerakan memeras. Saya yakin Pak Saldy bisa." bisiknya sambil tersenyum. cerita ABG, cerita bokep dewasa, cerita bokep hot, cerita bokep indonesia, cerita bokep mesum, cerita bokep seks, cerita bokep terbaru, cerita dewasa, cerita dewasa
Part 1. Aku, anak yang Dio, umurku saat ini 16 tahun dan telah duduk dikelas 1 SMA. Aku seorang laki-laki yang biasa-biasa saja dan tidak terlalu populer dikalangan para gadis. Aku mempunyai nafsu seks yang cukup tinggi tapi tentunya hanya bisa aku tuntaskan dengan onani sambil menonton film dewasa, menyedihkan. Aku anak pertama dari keluargaku, adekku Sonya baru saja lahir 5 bulan yang lalu dan masih dalam tahap pemberian asi yang rutin oleh setiap ada kesempatan, aku dapat melihat payudara ibuku yang sedang asik menyusui adikku yang masih bayi. Ibuku bernama Risa masih berumur 33 tahun karena ibuku menikah muda waktu umurnya masih 17 tahun, sedangkan ayahku saat ini berusia 41 tahun berbeda 8 tahun dari ibuku dan sedang sibuk-sibuknya dengan proyeknya sehingga kadang pulang larut malam atau bahkan tidak pulang karena ada kerjaan di luar tidak ada perasaan apapun melihat ibuku yang sedang menyusui, namun sejak aku menonton film ataupun cerita porno tentang hubungan sedarah ibu dan anak, aku mulai tertarik memperhatikan payudara ibuku yang putih mengkal penuh susu tersebut. Bahkan kadang aku mulai berani beronani sambil membayangkan tubuh dan payudara demi hari nafsuku semakin tinggi saja, intensitas onaniku semakin sering dan tentunya yang menjadi target onaniku adalah ibu kandungku sendiri. Setiap ibu menyusui adikku, aku selalu berusaha mencari kesempatan supaya mendapatkan posisi yang pas melihat ibuku yang sedang menyusui, baik ketika sedang menonton tv atau saat dikamarnya.“Sayang.. kenapa sih liatin mama terus?” katanya padaku sambil matanya melihat kearahku yang sedang asik memperhatikan payudaranya.“Eh, eh… gak ada apa-apa kok mah..” kataku gagap.“Beneran? Tapi kok liatin mama terus sih? Cemburu ya sama adikmu?” kata mama menggodaku. “Kalau kamu mau susu bikin aja tuh di dapur, masih ada kok susu Prenag*n mama dulu” katanya menggoda lagi.“ahh.. mama becanda nih, masa Dio disuruh minum susu ibu hamil sih ma” kataku pura-pura ngambek, mamaku tertawa karenanya sehingga dadanya berguncang bahkan terlepas dari kuluman adikku sehingga memperlihatkan putingnya yang coklat menggoda.“Hihi, kamu sih, lagian kamu ngapain sih liatin mama nyusuin adekmu?” tanya mamaku lagi.“Gak ada apa-apa kok mah” jawabku yang masih agak takut ketahuan sedang horny ngebayangin mamaku.“Hmmm.. iya deh.. kalau mau liat, liat aja.. tapi inget yah.. liatnya gak pakai nafsu, masa liat mama sendiri nafsu juga” ujar mamaku yang akhirnya membiarkan saja aku memperhatikan payudaranya yang sedang menyusui. Aku tentu saja senang bukan main mendengarnya dan tidak menyiakan kesempatan untuk melihat mamaku menyusui adikku tanpa perlu takut ditegur mamaku lagi.“Udah ya sayang.. adikmu udah tidur nih” kata mamaku sambil memasang kembali branya dan menutupnya dengan kemeja. Aku cukup kecewa karenanya, tapi mamaku cuek saja dan bangkit dari duduknya, sepertinya ingin mengantarkan adikku ke ranjang bawa di kamarnya. Aku iseng mengikutinya ke kamar, setelah masuk ke kamar dan meletakkan adek bayi mamaku heran melihat aku juga masuk ke kamar.“sayang? Ada apa?” tanya mamaku. Aku berusaha tidak memandang matanya karena grogi, akhirnya aku memandang ke arah ranjang bayi.“Gak ada kok mah, Cuma mau liat adik aja. Sonya cantik yah ma, imut-imut” kataku mengalihkan perhatian.“Iya donk, mamanya kan juga cantik, iyakan sayang?” kata mamaku bercanda menggodaku.“Hehe, iya mah, mama yang paling cantik di rumah ini” kataku membalas godaannya, mamaku tertawa kecil, sungguh tertawa yang renyah dan menyenangkan mendengarnya. Payudaranya sekali lagi ku liat naik turun karena tertawa, mamaku menyadari bahwa aku sedang memperhatikan payudaranya lagi.“Kamu ini.. emang gak puas tadi liat susu mama?” katanya tenang namun masih dengan senyum manis menghiasi wajahnya. Sebuah senyum yang membuat hatiku berdebar apalagi mendengar kata-kata mamaku barusan.“Eh… aaa.. a.. anuu” kataku gelagapan.“Dasar, mama tahu kok usia seperti kamu saat ini sedang panas-panasnya, tapi masa sama mama kamu sendiri nafsu juga, nakal yah..” kata mamaku.“Kalau kamu horny banget, tuh nonton lagi sana bokepmu itu, mama tahu kok kamu sering nonton bokep di kamarmu” Dugh! Aku terkejut bukan main, ternyata mama mengetahui aktifitasku yang satu itu.“Dan juga kalau onani di kamar mandi disiram dong sayang, masa dibiarkan gitu aja belepotan di dinding sama di lantai, kamu kelupaan yah nyiramnya? mama deh yang repot membersihkannya.. jorok tahu.” sambung mamaku lagi yang semakin membuat aku terkejut. Aku sadar kalau kadang aku lupa membersihkan sperma yang belepotan, aduh…“eh.. eh.. iya ma.. sorry mah. Tapi gak apa-apa kan mah kalau Dio onani dan nonton bokep?” tanyaku pada mama tapi dengan agak malu dan takut.“iya-iya.. normal kok untuk laki-laki seusiamu, tapi jangan keseringan” kata mamaku mengiayakan. Akhirnya sejak saat aku tidak perlu diam-diam lagi onani atau nonton bokep, bahkan pintu kamarku ku buka saja.—“Sayang.. makan malam…” kata mamaku di depan pintu kamarku. Aku cukup terkejut karenanya karena sedang asik nonton bokep sambil mengelus barangku.“Ayoooo… lagi ngapain? Nonton bokep yah?” tanya mamaku menggoda.“Eh, i-iya mah” jawabku gagap.“ayo makan dulu, nanti sambung lagi..” kata mamaku lagi. Aku segera berusaha bangkit sambil mengeluarkan tanganku dari dalam celanaku.“Emang nonton apaan sayang? Bagus ceritanya?” goda mamaku sambil tertawa.“Eh.. iya mah, tentang ibu dan anak mah, panas banget tadi mah, mereka gituan mulu setiap hari mah di rumah, hehe” kataku terus terang pada mamaku walaupun agak malu menceritakannya.“Ckckc.. kamu suka cerita begituan? Ya udah ayo makan dulu” ajak mamaku lagi. Kamipun makan malam berdua saja karena papa belum pulang dan adikku sudah tidur. Setelah makan malam kami habiskan waktu menonton tv. Mama saat itu hanya mengenakan baju tidur dengan kemeja dan celana panjang. Namun tonjolan payudaranya yang besar tidak mampu disembunyikan dari balik kemejanya sehingga membangkitkan nafsuku.“Ckckck, kamu ini..” katanya namun membiarkan saja aku dan mataku yang asik melihat ke arah dadanya.“Napa sayang? Mau liat lagi?” goda mamaku. Walaupun aku sudah sering melihatnya apalagi semenjak diperbolehkan melihat terang-terangan namun aku tidak pernah puas dan selalu ketagihan.“Iya mah, boleh? Hehe” jawabku semangat.“Iya-iya.. sini deh, dasar anak mama satu ini nakal sama mamanya” kata mamaku. Mamaku mulai membuka kancing bajunya, dimulai dari yang paling atas, lalu kancing kedua.“Cepetan mah..” pintaku gak sabaran dengan dada yang semakin berdebar, mamaku hanya tersenyum manis saja kepadaku. Baru kali ini mama membuka bajunya yang hanya ada aku di depannya, biasanya harus ada adik bayi dahulu supaya aku dapat melihatnya. Mamapun membuka kancingnya yang ketiga dan menyisakan kancing ke empat yang masih kini dapat melihat bra warna hitamnya yang tampak kontras dengan kulit payudaranya yang putih mulus dengan urat-urat biru disekitarnya. Mamaku mulai membuka branya yang mempunyai kait di depan supaya mempermudahnya menyusui adikku. Akhirnya kedua payudara mama yang mengkal padat berisi terpampang bebas di hadapan anak laki-laki sulungnya tanpa ada kepala bayi lagi menghalangi, membuat penisku langsung tegang di balik celanaku.“Ma, kancing bajunya dibuka semua dong..” pintaku lagi.“Iya-iya, dasar kamu abg mesum” setuju mamaku. Akhirnya mama membuka seluruh kancing kemejanya sehingga kini kemejanya menggantung di tubuhnya memperlihatkan belahan payudara hingga pusarnya untuk bebas aku nikmati.“Udah? Puas? Dasar kamu.. terus mau ngapain lagi?” tanya mamaku menggoda sambil tersenyum. Aku yang tidak tahan segera memasukkan tanganku ke dalam celanaku dan mengelus-ngelus penisku, mamaku hanya tersenyum melihat tingkahku dan membiarkanku menikmati pemandangan yang ada di depan mataku.“Ma.. boleh Dio peluk mama?” pintaku kali ini.“Ya boleh dong.. masa anak sendiri gak boleh meluk mamanya…” jawab mamaku. Aku senang sekali, aku segera mendekatinya dan merangkul tanganku memeluk tubuh mamaku dari depan sehingga payudaranya yang padat tanpa halangan berhimpitan dengan dadaku. Nikmat sekali rasanya merasakan himpitan payudara mamaku yang menekan dadaku.“Kenapa sayang? Berdebar gitu dadanya? Hihi” tanya mamaku menggoda.“hehe, iya mah.. gimana gak berdebar mah, pemandangannya enak gini, terus susu mama tadi nekan-nekan dada Dio lagi.” Jawabku cengengesan.“Ma, boleh gak Dio lepasin baju sama celana Dio juga?” Pintaku.“mau apa sih kamu emangnya? Iya deh, buka aja.. sekalian aja dengan celana dalammu, bebasin aja tuh burungmu.. tegang gitu, nafsu ya?” jawab mamaku. Aku yang senang mendangar jawaban mamaku segera berdiri dan membuka baju dan celanaku menyisakan celana dalamku.“Itu kolornya mau mama yang bukain?” tawar mamaku.“hehe, boleh mah..” kataku sambil memajukan pinggulku ke arah mamaku. Dia segera menyeipkan jari lentiknya di sela celana dalamku dan menariknya perlahan ke bawah, memperlihatkan penisku yang telah mengacung tegak dihadapannya.“wah.. udah tegang yah penisnya, gitu amat nafsunya ke ibu kandung kamu sendiri..” ujarnya menggoda. Aku cengengesan sendiri.“Mau nyusu lagi gak seperti waktu kamu kecil dulu?” goda mamaku.“Eh.. eh, mau mah.. mau banget.. hehe” tentu saja aku mau, itu adalah sesuatu yang aku impi-impikan.“Ya udah sini dekat-dekat ke mama” ajak mamaku. Aku mendekatinya dan duduk di sampingnya sambil bertelanjang bulat sedangkan mamaku hanya mengenakan celana panjang dengan kemeja yang terbuka didepannya, memperlihatkan kedua bukit payudaranya yang montok berisi penuh susu. Aku dekatkan wajahku ke pucuk payudaranya dan menempelkan bibirku ke putingnya.“Dasar kamu, udah gede masih nyusu ke mamanya. Tuh lihat burung kamu negang gitu” ujar mamaku, aku hanya senyum-senyum saja mendengarnya sambil masih asik mengenyot susu mama. Tiba-tiba terdengar suara pagar digeser, papaku pulang. Dengan segera aku melepaskan kulumanku dan memungut pakaianku yang berserakan di lantai dan berlari ke kamarku.“Udah pulang pa?”“nggak, baru pergi.. ya iyalah baru pulang” kata papaku tertawa diikuti mamaku. Tapi.. duh gawat, celana dalamku tertinggal di sana. Aku 2. Risa, mamaku yang cantik.“Dasar kamu, udah gede masih nyusu ke mamanya. Tuh lihat burung kamu negang gitu” Ujarku menggoda anakku yang nakal ini. Dia masih dengan enaknya menyusu ke mamanya dengan penis yang tegang dan menempel di celana tidurku. Tiba-tiba terdengar suara pagar digeser, suamiku pulang. Dengan segera Dio melepaskan kulumannya dan memungut pakaiannya yang berserakan di lantai dan berlari ke kamarnya.“Udah pulang pa?” tanyaku cukup panik.“nggak, baru pergi.. ya iyalah baru pulang” katanya tertawa diikuti tawaku. Tunggu.. apa itu, celana dalamnya Dio, gawat.. udah barusan mesumin mamanya terus celana dalamnya pake ketinggalan lagi.“Gimana di rumah? Baik-baik aja kan?” katanya menuju tempat aku dan Dio melakukan kemesuman barusan.“iya pa, baik-baik aja kok” kataku tenang. Aku berusaha menutupi pandangan suamiku dari arah sofa dimana di bawahnya masih tergeletak mayat, maksudku celana dalam Dio.“mandi dulu gih pa, bau tuh papanya seharian gak mandi. Mau dibuatin kopi?” anjurku padanya. Tentu saja supaya dia cepat beranjak dari sana sehingga aku bisa membereskan celana dalam itu. Dia mengiyakan dan segera beranjak ke kamar dan mandi. Aku segera memungut celana dalam anakku. Ku lihat bagian tengahnya agak basah tapi tidak lengket.—Aku ketuk pintu kamarnya, dia segera membukanya. Dia telah mengenakan baju dan celananya sendiri tapi aku tidak yakin dia pakai kolor.“Nih celana dalam kamu ketinggalan, untung gak nampak sama papamu, lain kali hati-hati dong sayang, niiihh…” kataku sambil menyerahkan celana dalamnya.“Iya mah, sorry buru-buru.” Jawabnya sekenanya.“tapi tanggung nih, gak enak banget rasanya” sambungnya.“ya gimana lagi dong sayang, papamu udah pulang tuh..” jawabku cuek.“papa lagi mandi kan mah.. bisa tuh ma sebentar, ayo mah” katanya menarik tanganku masuk ke dalam kamarnya dan menutup pintu.“duh, aduh sayang.. iya-iya tapi pelan-pelan dong nariknya, sakit tangan mama” kataku pura-pura manja. Dia yang kayanya sudah tidak tahan apalagi tadi benar-benar tanggung baginya segera meloloskan pakaiannya memperlihatkan penisnya lagi dihadapan ibu kandungnya. Aku lagi-lagi terpana melihat ukuran penisnya yang cukup besar yang tidak kalah dari papanya.“terus mama harus telanjang dada lagi nih di depan anak mama satu ini?” kataku menggodanya.“iya dong mah, masa nggak.. kalau boleh sih gak cuma telanjang dada aja mah” ujarnya nakal.“terus telanjang apa? ayooo.. kamu kepingin lihat mama telanjang di depanmu ya? Anak mama nakal yah…” kataku menggodanya lagi.“lain kali yah sayang, kalau kelamaan entar ketahuan papamu” kataku, ku lihat wajahnya cukup kecewa tapi ya ku biarkan saja walau agak gak tega. Ku buka bra dan kancing kemejaku lagi, kali ini kololoskan seluruh kemeja dari tubuhku sehingga bagian atas tubuhku kini benar-benar polos di depan anak kandung laki-lakiku.“mama cantik…” katanya terpesona melihat tubuh atasku, yang terpampang bebas dihadapan matanya untuk dia nikmati. Aku juga merasakan perasaan lain telanjang dada didepan anak kandung laki-lakiku sendiri apalagi suamiku ada dirumah dan kami bisa ketahuan kapanpun, hal ini membuat jantungku berdebar tidak karuan, ku rasa air susuku makin bertambah dan memenuhi payudaraku karena perasaan ini.“ayo cepetan sayang” kataku padanya supaya mempercepat aktifitas mesum ini. Dia segera mendekatiku dan mengulum lagi payudaraku, air susuku kembali masuk ke mulutnya dengan derasnya. Tangannya yang satu lagi meremas payudaraku yang satunya sehingga air susuku menyemprot-nyemprot melumuri tangannya dan lantai lihat air susuku mengalir disela mulutnya dan sampai kedagunya yang sudah ditumbuhi janggut tipis. Anakku benar-benar sudah besar sekarang. Kadang dia melepaskan kulumannya dan memainkan putingku dengan lidahnya, tidak hanya putingku, tapi seluruh permukaan kulit payudaraku juga mulai dijilatinya sehingga permukaan payudaraku basah dan tanpak lama kemudian wajahnya mulai mengerut, sepertinya dia mau keluar.“Keluarin aja sayang, tumpahin aja ke mamamu ini” ujarku padanya. Dia tidak menjawab dan semakin kencang mengulum dan menjilat payudara ibu kandungnya ini. “Crooot crooot…” akhirnya spermanya keluar, karena posisi kami yang seperti itu spermanya jadi mengenai celana panjang piyamaku tepat di depan daerah kewanitaanku.“udah sayang? Puaskan?” dia mengangguk. Akhirnya dia melepaskan kulumannya dan menarik diri menjauh dari sisiku. Aku segera mengenakan kembali bra dan kemejaku. Kulihat dia masih keenakan sambil duduk di ranjangnya. Aku segera keluar dari kamarnya.“Besok lagi yah ma.. hehe” pintanya nakal.“hmmm… liat aja deh besok, dasar kamu..” aku keluar dan menutup pintu kamarku dan segera menuju ke kamarku. Ku lihat suamiku telah selesai mandi. Karena tadi aku juga sempat horny karena kelakuanku dengan anakku aku mengajak suamiku melakukannya. Kami melakukan hubungan suami-istri yang panas malam itu hingga akhirnya kami tertidur gak perlu diceritakan deh detailnya, soalnya biasa dan pembaca juga tahu apa yang terjadi.Esok harinya aku bangun pagi seperti biasanya. Beres-beres rumah dan menyiapkan sarapan untuk suami dan anakku. Saat sedang sibuk memasak di dapur, sepasang tangan merangkul pinggangku, ku lihat ke belakang ternyata Dio anakku dengan tubuh telanjang hanya membawa handuk yang di kalungkan di lehernya.“sayang, apaan sih, bukannya mandi.. ntar kamu terlambat ke sekolahnya” kataku sambil berusaha melepas pelukan tangannya.“bentar mah, abis bangun pagi ngaceng nih, apalagi liat mama gini.. mama lanjutin aja deh masaknya, Dio gak ganggu kok” jawabnya. Saat ini aku menggunakan daster dengan celemek untuk masak. Aku biarkan saja dia memelukku dari belakang sambil aku masih terus memasak. Lama-kelamaan dia mulai meraba payudaraku dari balik celemek dan dasterku, juga masih aku biarkan saja.“sayang, kamu mulai nakal yah.. masa gesek-gesikin itunya kamu ke mama sih” kataku tapi tidak berusaha melepaskan diriku darinya. Dianya ketawa-ketawa saja.“itu apa mah? ngomong yang jelas dong mah” katanya pura-pura bodoh menggodaku.“itu kamu.. burung kamu” kataku dengan agak sebal karenanya, hentakan penisnya makin keras dan kencang saja di belahan pantatku.“itu bukan burung mah, tapi kontol mah.. coba mama bilang lagi” katanya kurang ajar mempermainkan mamanya.“iya… kontol. Masa kontol kamu digesekin di pantat mama gitu sih sayang” kataku menuruti kemauannya.“Digesekin gimana mah?” katanya pura-pura bodoh lagi, kali ini makin kencang saja gesekannya di belahan pantatku, bahkan menyelip di pahaku sehingga kain dasterku ikut terlipat di antara pahaku. Selanjutnya dia melepaskan pelukannya tapi kini malah meraih bokongku dan memegangnya, dia lanjutkan kembali aktifitas mesumnya terhadapku.“kainnya menghalangi aja nih mah” katanya. Aku diamkan saja perkataannya sambil dia masih asik dengan aktifitasnya.“Ma, temenin Dio mandi dong mah.. udah lama nih gak rasain dimandiin mama” pintanya terhadapku. Sebenarnya itu adalah permintaan yang biasa dari seorang anak pada ibunya, namun tidak bila anaknya sudah sebesar ini, dengan bulu yang sudah tumbuh disekitar kemaluannya.“kamu ini ada-ada aja, mandi sendiri sana.. lagian papamu bentar lagi bangun, udah sana mandi, terlambat nanti sekolahmu” jawabku menolak permintaanya.“yah.. mama, tapi nanti habis pulang sekolah Dio tagih ya ma, hehe” pintanya. Akhirnya dia masuk ke kamar mandi di samping dapur dan segera mandi. Dia sempat membuka pintu kamar mandi dan menunjukkan penisnya di hadapanku.“Ma.. liat nih..” katanya sambil mengocok penisnya yang berlumuran busa sabun dihadapanku. Sungguh perbuatan yang cabul terhadap ibu kandungnya sendiri.“kamu apa-apaan sih, tutup pintunya” suruhku padanya tapi tanpa menunjukkan kemarahan. Akhirnya dia menutup pintu dan melanjutkan pagi itu serapan bersama seperti biasa, aku sarapan sambil menyusui bayiku dan Aku dan Dio duduk berhadap-hadapan, sehingga dia serapan sambil juga memandang payudaraku yang sedang menyusui adiknya. Suamiku sih menganggap biasa aku yang menyusui di hadapan Dio. Sedang asik-asiknya serapan kaki Dio mengelus-ngelus kakiku dari bawah meja sehingga perbuatannya ini tidak terlihat oleh suamiku.—“Tok-tok” Terdengar suara ketukan pintu depan. “ma… Dio pulang…” ternyata Dio anakku yang sudah pulang. Siang itu aku sedang mencuci baju, segera ku bangkit dan menuju pintu depan.“Lama amat sih ma” sambil masuk dan melepaskan sepatunya.“iya.. mama lagi nyuci dibelakang, tumben kamu cepat pulang biasanya keluyuran dulu?” tanyaku.“kan mau nagih janji mandi bareng mama” jawabnya cengengesan.“dasar kamu, emang ada mama janji? Hmm… yaudah letakkan tas kamu dulu ke kamar, mama tunggu di belakang.” Kataku sambil menuju kamar mandi belakang yang mana juga tempat mencuci, dia juga menuju beberapa saat dia telah kembali dengan hanya mengenakan celana dalamnya. “dasar kamu.. udah gak tahan yah…?” godaku.“Hehe.. iya nih ma” jawabnya. Aku segera mengajaknya masuk kedalam kamar mandi.“Masa udah gede gini masih dimandikan mamanya sih? Sini mama yang bukain kolor kamu” kataku tersenyum manis sambil membuka celana dalamnya dan menaruhnya ke tempat cucian. Penis tegangnya mencuat di hadapanku, ibu kandungnya.“Mama harus ikutan mandi juga nih?” kataku menggoda padanya.“Iya dong mah..” jawabnya penuh mesum.“dasar kamu.. mama sendiri dimesumin” kataku tersenyum menatap matanya.“Mama sih.. cantik, seksi, terus gak nolak di mesumin anak kandungnya.. hehe” ujarnya kurang ajar padaku, aku hanya tersenyum saja mendengar jawabannya. Aku mulai membuka pakaianku dimulai dari kaos, kemudian celana, bra dan terakhir celana dalamku. Kini aku benar-benar bugil dihadapannya, dia menjadi orang kedua yang melihatku bugil setelah berdegup kencang, apa aku harus melakukan ini? Mandi bersama anak laki-lakiku yang sedang horny berat terhadap ibu kandungnya sendiri. Tapi sisi lain diriku ingin mencoba hal yang nakal seperti ini, menyadari hubungan kami ibu dan anak kandung makin membangkitkan gairahku menjadi meluap-luap, pastinya Dio anakku juga merasakan hal yang mulai mendekati tubuhku yang telanjang didepannya. “Mama cantik banget” katanya mulai meraba payudaraku dan mengusap-ngusap punggung dan pinggangku.“Aduh.. kamu ini mau mandi atau grepe-grepe mama sih sayang?” tanyaku tapi tidak berusaha menepis tangannya. Dia dekatkan mulutnya ke putingku, kembali air susuku yang sudah memenuhi payudaraku memenuhi mulutnya dan dengan nikmat masuk ke kerongkongannya. Air susuku dihisap habis-habisan olehnya.“Hisap yang kiri juga dong sayang, masa yang kanan mulu” ujarku padanya. Diapun memindahkan kulumannya ke dada kiriku. Cukup lama dia hisap susuku sambil berdiri, kedua dadaku dia hisap bergantian. Penisnya yang tegang kadang menyentuh pangkal pahaku, menggesek-gesek disana disekitar vagina dan paha atasku, ku biarkan saja aksinya tersebut.“Hmm.. sayang, penis kamu nyentil-nyentil mama tuh..” kataku tapi dia masih asik meminum susuku.“Ma.. penis Dio diselipin di dada mama dong..” pintanya. Sepertinya dia sudah horny berat. Aku yang juga sudah mulai horny mengiyakan permintaannya. Aku jongkok di depannya, dia letakkan penisnya diantara kedua buah dadaku dan mulai memompanya maju mundur. Aku juga ikut membangkitkan gairahnya dengan ikut mengayunkan tubuhku naik-turun dan meremas kedua payudaraku sendiri sehingga air susuku muncrat mengenai pahanya dan melumuri penisnya yang sedang nikmat menggesek-gesek disela buah dada ibu keluar dari kamar mandi dengan masih bertelanjang bulat. Dia terduduk di ranjang sambil melihat aku yang sedang mengeringkan rambutku. Ku lihat penisnya bangkit lagi melihat tubuhku.“Ayo… kamu mikirin apa? Tuh tegang lagi penismu” godaku.“Hehe.. iya nih ma.. Dio liatin mama sambil ngebayangin Dio lagi ngentotin mama, pasti enak tu mah..” katanya vulgar kurang ajar kepada ibu kandungnya.“Hushh.. kamu ngomongnya kurang ajar amat sama mama” kataku tersenyum dan tertawa kecil mendengarnya.“Ma.. ngentot yukk” ajak anakku ini.“Yuk ma.. udah gak tahan nih pengen ngentotin mama, apalagi diranjang mama sama papa” katanya makin kurang ajar saja. Aku tentu saja keberatan dengan permintaannya tersebut, itu sudah terlalu jauh, tapi aku yang tidak tega dan juga horny akhirnya memberi dia keringanan.“Kamu gesek-gesekin penis kamu di vagina mama aja yah sayang.. tapi jangan dimasukin, dosa loh kalau bohong” anjurku, dia yang sudah horny mengiyakan saja ajakanku.“Yuk, sayang naik ke ranjang mama” ajakku. Kami berdua naik ke atas ranjang, ranjang dimana biasanya hanya ada aku dan suamiku diatasnya untuk tidur ataupun bercinta, kini di atasnya telah berada aku dan anakku yang telah bertelanjang bulat, yang sudah terbawa nafsu sedarah yang mulai merangkak diatas badanku dan mulai menggesek-gesekkan penisnya di permukaan vaginaku. “Inget ya sayang, jangan sampai masuk, punya papamu lo itu..” kataku mengingatkannya kembali. Dia hanya mengangguk saja sambil tersenyum dan melanjutkan aksinya menggesek-gesekkan penisnya dipermukaan vaginaku.“Ma, masukin dikit boleh yah ma… kepalanya aja kok, plissss..” pintanya memelas.“Kan tadi janjinya Cuma gesek-gesekin aja, gimana sih? Ya udah deh.. tapi janji ya Cuma kepalanya” kataku menyetujui permintaan mesumnya. Dia arahkan ujung penisnya tepat di depan vaginaku, mencoba memasukkan kepala penisnya diantara bibir kemaluanku. Perlahan ujungnya mulai masuk dan akhirnya kepala penisnya masuk ke dalam kemaluanku.“Ouuhhh… enak mah” racaunya. Nafsu sudah meyelimuti kami, membakar birahi kami ibu dan anak. Walau hanya kepalanya saja yang masuk namun sepertinya sudah memberikan kenikmatan yang luar biasa baginya. Kadang penisnya masuk lebih dalam tapi tidak seluruhnya, aku yang menyadarinya membiarkannya saja.“oghhhhhhh… terus sayang, kamu nakal.. menyetubuhi ibu kandungmu sendiri… diatas ranjang mama dan papamu lagi… oghhhh… yaaahhh… enak sayang… terus anakku.. setubuhi ibumu” kataku kesetanan. Kami semakin menggila, dia makin cepat memompa diriku.“Ma… mau keluar mah…” erangnya. Ranjangku betul-betul bergoyang kencang, bahkan dengan suamiku kami tidak pernah bersetubuh sehebat ini. Tubuh kami bermandikan keringat. Membayangkan hubungan kami ibu dan anak makin membuat nafsuku tak terkendali, apalagi membayangkan kalau aku hamil oleh anak laki-lakiku sendiri.“Keluarin didalam saja sayang.. hamili mamamu iniiii” kataku yang telah dibanjiri nafsu yang tak terbendung. “Crooot… crooot” dia menyemprotkan spermanya berkali-kali berbarangan dengan orgasmeku, memenuhi rahim ibu kandungnya sendiri. Dia kelihatan sangat puas. Sesudah itu sepanjang sore hingga malam kami lanjutkan ronde-ronde selanjutnya, kami bahkan lupa untuk makan, bahkan bayiku yang sedang menangis-nangis sampai terabaikan yang ada dipikiran kami hanya persetubuhan sedarah. Genangan sperma dan air susuku yang tidak berhenti menyemprot ada dimana-mana, belepotan diatas ranjang aku dan suamiku ini, bahkan ditubuhku sudah belepotan spermanya yang tidak pernah puas menyiram di dalam maupun diluar tubuh ibu kandungnya dia sangat kenyang meminum air susuku yang sepertinya tidak ada habisnya, melumuri penis dan tubuhnya dengan susuku. Aku bahkan melakukan apa yang belum pernah ku lakukan pada suamiku, yaitu menjilati dan mengulum penisnya serta menelan spermanya yang kini aku lakukan terhadap anakku tanpa rasa juga menjilati lubang anusnya dan menyodok lubang anusnya dengan lidahku sedalam yang ku bisa, selain itu aku juga membenamkan payudaraku dengan putting yang mencuat tegak ke sekitaran lubang anusnya, membasahi selangkanngannya dengan air susuku, yang semakin membuatnya merasa kenikmatan. Sebuah kenikmatan yang diperolehnya dari ibunya melakukan ini sampai lupa waktu, entah sudah jam berapa ini. Bisa saja suamiku pulang kapanpun itu, namun membayangkan suamiku memergoki kami sedang melakukan perbuatan tidak bermoral ini, antara istri dan anak kandungnya sendiri, di dalam kamar kami dan diatas ranjangku dan suamiku, malah membuat sisi binalku semakin gila menjadi-jadi.“TERUS SAYANG.. SETUBUHI MAMA… JANGAN BERHENTI… SIRAM PEJUMU KE RAHIM MAMA SEPUAS-PUASMU… HAMILI MAMA… MAMA DISINI SEBAGAI PEMUAS NAFSUMU ANAKKU…” Racauku 3 Papa yang senang sekali akhirnya dapat segera pulang ke rumah, setelah seharian bekerja untuk keluargaku, apalagi kini bertambah satu lagi si kecil Sonya. Jalanan kota yang macet makin menambah letihku, sesudah ini aku ingin menghabiskan waktuku untuk beristirahat dan tidur karena besok kembali setumpuk pekerjaan yang buka pagar rumahku, tapi anehnya tidak satupun lampu yang menyala diluar sini. Apa orang-orang rumah pada pergi? Pikirku. Tapi setelah aku masuk kerumah ternyata pintu depan juga tidak terkunci, begitu juga dengan lampu di dalam rumah yang tidak satupun menyala. Aku mulai takut bila terjadi perampokan atau apapun melangkah lebih dalam namun samar-samar terdengar suara, arahnya dari dalam kamarku. Segera ku naik ke lantai atas dimana kamarku berada, suara itu semakin keras dan seperti suara desahan. Ku lihat pintu kamarku terbuka dengan lampu yang menyala, dengan rasa agak cemas ku dekati pintu kamarku dan melihat ke serasa mau copot, sebuah pemandangan yang membuat dadaku sakit, dimana istriku sedang bersetubuh dengan liarnya dengan anakku sendiri. Di atas ranjangku dan istriku yang biasa menjadi tempat kami memadu kasih, sedang bersetubuh dua insan ibu beranak yang selama ini mati-matian aku hidupi.“Halooo pa, sudah pulang?” sapa hancur-sehancurnya, kecewa, marah, dadaku seperti ditancap tombak tajam berkali-kali, kakiku tidak mampu menahan beban tubuhku, air mataku di bawah
\ncerita dewasa susu ibu
KumpulanCerita Sex Hot bergambar Cerita dewasa menikmati tubuh wanita yang sedang hamil muda Cerita Dewasa Cerita dewasa menikmati tubuh wanita yang sedang hamil muda Mesum Cerita Ngentot hamil, Ibu, janda, kesepian, lugu, mamah muda, nafsu, ngentot, STW, susu, tante Sedarah Cerita Bokep STW Tante Remaja daun muda setengah baya sma perawan hot terbaru 2021
Poker Online – Namaku toni adi nugroho, umurku 17 tahun, aku sekolah d salah satu SMA di surabya. Aku anak tunggal di keluargaku, kadang rasanya sepi karna tidak mempunyai saudara. ayahku kerja di salah satu rumah sakit d surabaya, dan ibuku hanya ibu rumah tangga biasa. Aku ingin berbagi cerita tentang aku dan ibuku, umur ibuku 38 tahun, dia adalah ibu terbaik di dunia ini. di usia ibuku yang 38 tahun dia masih terlihat cantik. Awalnya aku gak ada pikiran ingin melakukan hal gila kepada ibuku, semua berawal ketika aku gak sengaja melihat ibuku yang sedang mandi, waktu itu aku pulang lebih cepat dari biasanya karna guru-guru di sekolah ada rapat. mungkin karna ibuku mengira bahwa di rumah gak ada siapa-siapa jadi dia gak menutup pintu kamar mandi dengan rapat. Ketika melihat pintu kamar mandi yang sedikit kebuka jadi muncul pikiran untuk mengintip ibuku yang sedang mandi. tubuh ibuku yang putih mulus dan buah dada yang besar serta bokong yang montok membuat kontolku menjadi tegang. karna terlalu fokus pada tubuh ibu, tanpa sengaja aku mendorong pinntu kamar yang gak tertutup rapat itu sehingga aku tersungkur masuk kedalam kamar mandi tempat ibu mandi, ibu yang lagi asik mandi pun terkejut. “toni, kamu ngapain??” tanya ibu dengan ekspresi bingung. ”enggak mah, ini tadi ada tikus trus mau toni usir” karna bingung jadi aku asal menjawab. kemudian aku pun langsung lari ke kamar. di dalam kamar aku masih terus memikirkan tubuh ibuku yang seksi itu, aku pun coli dengan membayangkan tubuh telanjang ibu yang kulihat tadi.. beberapa jam kemudia ibu memanggilku. “toni… cepet turun makan dulu” teriak ibuku dari bawah.. aku pun langsung turun untuk makan siang, karna tenagaku habis untuk coli aku jadi sangat lapar. aku pun makan bersama ibu. ketika lagi asik menyantap makan siangku ibu melontarkan pertanyaan yang mengagetkanku. Poker Online – ” toni tadi km ngapain d kamar mandi pas mamah lagi mandi ? km ngintip mamah ya?” tanya ibu padaku. mendengar pertanyaan ibu aku pun jadi kaget dan tersedak. “uhuk,, egak kog mah, tadi itu ada tikus masuk rumah gede banget terus mau toni usir,eh toni malah kepleset jadi masuk deh ke kamar mandi.” kataku berusaha mencari alasan. ”kamu tuh pinter cari alasan, sebenarnya tadi km ngintip mamah mandi kan? Hayo ngaku” tanya ibuku denga nada yang leibih keras. “iya toni tadi ngintip mamah lagi mandi” jawabku dengan perasaan takut. “km nakal ya.. berani ngintip mamah mandi” “abisnya mamah sih pintu kamar mandi gak di tutup rapat, kan jadi kelihatan mamah lagi mandi” jawabku. “ya kan tadi mamah kira gak ada orang di rumah, lagian kamu gak seperti biasanya pulang cepet”. Kata ibuku. “iya ini tadi guru-guru di sekolah ada rapat, jadi pulangnya cepet” “lain kali jngan ngintip mamah lagi ya” jelas ibuku “iya mah, oya mah tadi itu tubuh mamah seksi bnget” sindirku kepada ibuku. “heh.. km ngomong apa, masih kecil udah ngomong seksi-seksi.” Balas ibuku. “yeee mamah, aku udah 17 tahun kali mah, udah gede” jawabku dengan cemberut. “oohh anak mamah ternyata sekarang udah besar ya…… udah tau yang seksi-seksi” “hehehehe…. iya dong mah’’ Setelah selesai makan akupun keluar karna sudah ada janji dengan temanku untuk menemaninya membeli kaset DVD dan aku juga membeli satu. Setiap malam aku selalu menyempatkan diri untuk belajar ya walaupun terkadang cuma membolak balik buku aja hehehehe. Kemudian aku teringat dengan kaset DVD yang baru aku beli tadi siang. Aku mengambil bungkusan yang sejak tadi siang aku letak kan di atas meja. Aku membeli film horor, judulnya “pocong pocong srigala”. Aku pun berfikir untuk menonton bersama ibuku, “kayaknya asik nih nonton sama mama” pikirku dalam hati, kemudian aku pun pergi kekamar ibuku untuk mengajaknya nonton film horor bersamaku. Sampainya di depan pintu kamar ibuku aku mendengar suara ibuku yang sedang mendesah keenakan seperti yg sering aku lihat di film-film bokep, kemudian aku mengetuk pintu kamar ibuku. Poker Online – “mah, mamah…. aku boleh masuk?” tanyaku dari luar kamar ibuku. “sebentar toni, mamah lagi ganti baju” jawab ibuku. Setelah beberapa saat ibuku pun menyuruhku masuk kedalam kamarnya. “ada apa?” tanya ibuku. “ini, toni baru beli film horor mah, mau gak nonton bareng sama toni?” jawabku ’iya boleh, sini nonton bareng sama mamah” jawab ibuku Kemudian aku memasukan kaset ke DVD player yang ada di kamar biuku, setelah memasukkan kaset tersebut kemudian aku pun naik ke tempat tidur ibuku, aku duduk di saping ibu. Kami berdua asik menonton film yang sangat2 tidak menegangkan itu sampai tiba-tiba ada adegan yang mengejutkanku, spontan aku pun langsung memeluk ibuku dan ibuku hanya tertawa melihat aksiku itu. “iiihh… mamah kog ketawa sih.” Kataku dengan agak kesal “kamu lucuh sih, udah besar kok masih takut. Hehehe” jawab ibuku sambil tertawa kecil. “mamah kan tau sendiri aku paling takut sama pocong” kataku “ya udah, sini duduk di depan mamah, biar mamah peluk biar kamu gak takut lagi” kata mamku sambil menarik tanganku untuk duduk di depanya. “apaan sih mah, kayak anak kecil aja” jawabku dengan sedikit kesal. “udah gak apa-apa, kan kamu emang masih kecil. Hehehe” Aku pun menuruti perkataan ibuku dan duduk di depannya. Dia memelukku dari belakang, pelukannya benar-benar terasa hanngat, sudah lama aku gak merasakan di peluk ibuku seperti ini. Harum tubuh ibuku, susunya yang besar seperti mengganjal d punggungku membuatku jadi memikirkan hal yang aneh-aneh di tambah ibuku hanya memakai piyama dan terlihat paha nya yang putih mulus karena tidak tertutupi piyama yang ibuku pakai. Aku jadi tidak konsen menonton filmnya, pikiranku semuanya benar-benar telah tertuju pada sosok perempuan yang sedang memelukku, tanpa sadar tanganku mulai bergerak mengelus-elus paha ibu yang putih dan mulus itu, ibuku pun kaget, mungkin dia merasa geli kemudian menyingkirkan tanganku dari pahanya, tapi tanganku tetap kembali mengelus paha ibuku. Poker Online – “toni.. kamu ngapain sih, geli tau..” kata ibuku “paha mamah halus, jadi enak klw di elus-elus” jawabku Ibu kemudian menyingkirkan tanganku dari pahanya lagi, tpi setiap tanganku di singkirkan dari pahanya tanganku pun kembali lagi sampai akhirnya ibu membiarkan tanganku mengelus-elus pahanya yang mulus itu. Di tambah lagi ada adengan panas di film horor tersebut yang membuat pikiranku membayangkan hal-hal yang bukan-bukan. Ketika tanganku sedang asik mengelus-elus paha ibuku dan mataku fokus ke layar tv tiba tiba tangan ibuku menutupi mataku. “anak kecil gak boleh ngelihat yang kayak gini” kata ibuku sambil menutup mataku. “apaan sih mah, aku kan udah besar mah.” Jwabku sambil berusaha menyingkirkan tangan ibuku. “kamu udah pernah ya nonton adegan kayak gitu?” tanya ibuku. “udah dong mah”jwabku. “hahahahahahaha” ’kog mamah malah ketawa sih?” tanyaku “gak apa-apa. Itu berarti anak mamah udah besar, udah tau yang kayak begituan” jawab ibuku sambil menunjuk adegan di film horor yang kami tonton. “tapi jangan sering-sering ya nonton film kayak gitu” lanjut ibuku. “iya mah. Kataku Cerita Ngentot Kenangan Malam Indah Dengan Ibuku – Kami pun melanjutkan menonton film horor itu, susu ibuku yang besar yang menempel di punggungku membuat kontolku semakin tegang dan ingin rasanya memegang susu ibu yang indah itu. Poker Online – “mah, susu mamah kog besar banget sih.” Kataku sedikit usil “hahaha, kamu nih toni bisa aja, kebanyakan nonton film begituan sih jadi pikiran km jorok” celetus ibuku sambil tertawa kecil. “tapi susu mama beneran besar, tersa banget di punggung toni’’ “toni mau pegang susu mamah?” tanya mamaku Aku kaget mendengar apa yang barusan di katakan ibu kepadaku. “beneran mah boleh pegang?” tanyaku untuk memastikan. ’iya boleh, kan dulu waktu kamu masih kecil sering kamu pegang”kata ibuku “ya itu kan waktu aku masih kecil” kataku, walaupun aku sebernya gk ingat kalau pernah megang susunya ibuku waktu masih kecil, mungkin ketika aku masih bayi. “mau pegang apa egak?” kata ibuku lagi “i iya mah, mau” Aku pun menggerakan tanganku agar bisa sampai ke gunung kembar yang sangat indah itu, ketika tanganku menyentuh susu ibuku jantungku jadri berdetak kencang, susu ibuku benar-benar lembut dan kenyal enak banget rasanya ketika di pegang dan membuat kontolku semakin tegang.. “mah, eeeemmmm boleh gak aku lihat susu mamah’’pintaku Ibuku tidak menjawab dia langsung membuka piyamanya dan membuat susu ibuku yang indah itu terlihat dengan jelas, aku pun meremas-remasnya, ibuku juga terlihat menikmatinya, aku gak nyangka bakalan bisa merasakan hal yang seperti ini. ’toni..”panggil ibuku “iya mah” jawabku sambil trus meremas-remas susu ibuku. “kamu boleh kog nyusu sama mamah lagi kalau kamu mau” katamamu. Poker Online – Aku kembali terkejut mendengar perkataan ibuku, bisa merasakan memegang susunya aja aku sudah seneng banget dan sekarang aku boleh menyusu padanya. “beneran mah?” tanyaku lagi “iya sayang” kata ibukut Tanpa pikir panjang lagi aku langsung menyusu pada ibuku, aku mengemut-emut punting susnya yang berwarna sedit merah jambu itu, aku menjilat-jilatinya. Ibuku sangat menikmati aksiku itu “oohh… toni… trus sayang. Trus…” “iya mah. Iya, susu mamah enak bnget” kataku smbil trus menjilati punting susu ibuku Tanganku yang satunya pun sepertinya tidak sepertinya juga tidak mau diam saja, aku mengarahkan tanganku yang kiri untuk sampai ke tengah-tengah selangkangan ibuku, sampai akhitnya aku menyentuh sesuatu yang lembab dan lengket, mungkin itu cairan yang keluar dari dalam memek ibuku. “toni!! “ triak ibuku “iya mah, maaf mah” aku kaget sambil menyingkirkan tanganku dari memek ibuku. “gak apa-apa sayang, trusin aja kalau kamu mau, gak apa-apa” “iya mah” aku pun meruskan aksiku memegangi memek ibuku ’ooohhh. Sssss aahhhh enak sayang. Masukin jari kamu sayang kedalam memek mamah” Aku menuruti permintaan mamah dan memasukan jariku kedalam memeknya, sambil terus menjilati punting susu ibuku. “mah, boleh gak toni cium bibir mamah” tanyaku “boleh sayang.”kata ibu Aku langsung mencium bibir ibuku, rasnya sungguh nikmat hangat dan lembut, lidah kami pun beradu dan air liurku dan ibuku bercampur menjadi satu, ibuku benar-benar kisser yang handal, dia menguasai permainan ciuman ini, aku pun tidak ingin kalah dan membalas keganansan ciuman ibuku dengan penuh semangat dan nafsu. Mungkin ciuman itu berlangsung sekitar 3 menit dan kemudian ibuku berhenti menciumku dan dia langsung memelukku. Pelukan ibu benar-benar tersa sangat hangat. Ibu mendekatkan bibirnya keteingaku dan berbisik kepadaku. Poker Online – “sayang, kamu mau gak puasin mamah malam ini, mamaf udah gak tahan ingin di puasin malam ini, mamah ingin ngentot sama kamu sayang” kata ibuku Mendengar bisikan ibu membuat ku semakin bernafsu dan kontolku semakin tegang dan mengeras. “iya mah, toni mau muasin mamah malam ini, toni akan berikan yang terbaik untuk amamh dan mamah pasti akan puas.” Jawabku. Cerita Porno Kenangan Malam Indah Dengan Ibuku – Sesaat kemudian ibuku melepaskan pelukanya, kemudian dia membuka piyamanya. Tubuh ibu yang putih mulus dan sexi yang aku lihat tadi siang ketika ibu lagi mandi kini berada di depanku dan telihat dengan jelas betapa indahnya wanita di depan hadapanku ini. Dua buah susu yang menggantung dan memek tembem yang di tumbuhi bulu halus membuat nafsuku semakin menjadi-jadi. Tanpa di komandoi ibuku aku langsung menciumi memek ibuku, menjilati klitoris ibuku. Rasanya sangat nikmat, terasa asin dan gurih hehe. “oohhhh. Aaahhhh enak sayang. Trusin sayang .. ooohhhhh” kata ibu sambil mendesah menikmati permainan mulutku. “sayang kamu kog pinter banget sih, kamu udah pernah ML ya. Ohhh sssssttt ahhhh” tanya ibuku sambil mendesah dan menjambak rambutku. “hehehe. Iya mah” jawabku sambil nyengir. “enak bnget sayang. Trusin sayang, masukin jari kamu sayang di kocok yang kenceng sayang” kata ibu Poker Online – Aku pun menuruti perintah ibuku, ibu terlihat sangat menikmati tubuhnya bergerak-gerak karna gerakan tanganku di dalam memeknya. Beberapa saat kemudian aku menghentikan aksiku karna aku gak mau ibu orgasme duluan sebelum aku memasukkan kontolku kedalam memeknya yang tembem itu. “mah, emutin kontolnya toni dong” pintaku “iya sayang, sini mamah emutin” jawab ibuku Kemudian aku membuka baju dan celanaku, kontolku yang selama itu terkurung di balik celanaku akhirnya bisa keluar dan bebas. Aku berdiri d depan ibuku. “kontol kamu besar banget toni, kontol papah aja kalah, hehe” kata ibuku “iya mah, dengan kontol ini toni akan puasin mamah” balasku Kemudian ibu langsung menjilati ujung kontolku dan memasukkannya kedalam mulutku, aku baru kali ini merasakan kontolku di emut oleh perempuan, ya walupun sering ML sama pacarku tapi dia gak mau ngemuti kontolku, rasanya sungguh nikmat, “ahh. Enak mah, sambil d kocok mah kontolku” kataku “iya sayang” balas ibuku Ibuku pun melakukan apa yang aku perintahkan. Ibu sangat pintar dalam hal menyepong kontol, mungkin karna sering melakukanya dengan papah. Sekitar 4 menit ibuku mengemuti kontolku yang lumayan besar ini ya walaupun gk sebesar kontol orang barat. Hehe ’sayang masukin dong kontol kamu ke memek mamah, mamah udah gak tahan sayang” pinta ibuku. “iya mah, toni masukin”jawabku Poker Online – Aku pun mundur sedikit kebelakan, posisi ibuku tidur terlentang sambil kedua kaki di buka mengkangkang, gak tau d tempat kalian bahasanya apa. Aku mulai memainkan kontolku, aku tepuk-tepukkan kontolku kememek mamah, aku gesek gesekan kontolku ke klitorinya, mamah semakin bernafsu, nafasnya semngakin terengah-engah. “sayang cepetan di masukin, jngan buat mamah menunggu lama sayang” kata ibuku Aku pun memasukkan kontolku ke memek ibuku, walaupun ibu berumur 38 tahun tapi memeknya masih sempit, mungkin karna ibu sering melakukan perawatan terhadap memek nya, setelah berusaha sedikit keras akhirnya kontolku pun bisa masuk kedalam memek , ibuku, rasa hangat yang menyelimuti kontoku, rasa basah becek yang aku rasakan ketika kontolku masuk kedalam memek ibu membuatku semakin bernafsu, sambil menggenjot ibuku, akupun meremas-remas kedua buah susu ibu yang sangat besar itu, “ahhhh.. ssssss ohhhhhh enak bnget sayang, trus genjot yang kenceng sayang, yang kenceng ahhhh. “ desahan yang sangat erotis membuatku semakin bersemangat. PLOK PLOK PLOK PLOK. Begitulah kira kira suara ketika kontolku beradu dengan memek ibu. “mah enak gak mah, nikmat gak mah, mamaf puas gak?”tanya ku sambil terus menggenjot memek ibu. “aaaahhh,, iya sayang, enak banget, nikmat banget, puasin mamah trus sayang. Ahhhh oohhh ssssstt aahhh..” kata ibuku sambil tak henti-hentinya mendesah. “iya mah, malam ini akan menjadi malam terindah untuk mamah, toni akan puasin mamah sampai maksimal” kataku Cerita Sex Kenangan Malam Indah Dengan Ibuku – Setelah beberapa menit aku menggenjot dan mulai kluar kringan d tubuhku dan tubuh ibuku, aku pun berhenti dan meminta ibu untuk bertukan posisi. Kali ini aku minta posis WOT. “mah capek nih, tukar posisi dong, mamah diatas ya, gantian mamah yang genjot”kataku “iya sayang.”kata ibu Poker Online – Kemudian ibu bangun dari tidur terlentangnya dan aku yang gantian tidur terlentang. Ibu mulai menaikiku dan memasukkan kontolku kedalah memeknya. “aahhhh.. sayaaaanggg…” desah ibuku sambil nenggenjot. “enak mah, terusin mah. Enak” kataku Mamah sangat bersemangat, dia menggenjot kontolku dengan penuh nafsu. “enak sekali sayang, aaahhhhh ohhhhhhhh. Kamu bner-bener pinter muasin mamah sayang”kata ibu sambil trus menggenjot dan mendesah. “iya dong mah, kan toni udah janji akan muasin mamah malam ini” Sudah sekitar 16 menit kami ML dan kamu belum juga mencapai puncak, ternyata ibuku juga tahan berlama-lama. Mungkin dia tidak ingin mengakhiri kesenangan dan kenikmatan ini dengan cepat begitupun aku, aku berusah untuk tetap tahan dan tidak keluar duluan, karna aku masih ingin trus menikmati memek ibu yang tembeh nan indah itu, sambil ibu menggenjot akupun sambil meremas-remas susunya. Karna ibu terlihat sudah capek kamipun berganti posisi seperti semula, ibu d bawah dan aku yang menggenjot. Kali ini kontolku bisa masuk dengan mudah ke dalam memek ibu karna memek ibu suadah sangat basah dan ada sedikit ledir yang keluar dari dalam memek ibu “sayang, genjot yang cepet trus sayang, bentar lagi mamah mau kluar” kata mamah sambil mendesah tanda bahwa dia sangat menikmati permainan ini “iya mah, toni juga udah mau keluar.” Kataku Poker Online – Akhirnya setelah 20 menit kami melakukan permainan ini, buku pun orgasme “mamah keluar duluan sayang. Ahhhhhhhh ooohhhhh sssssssttttt” desahan ibu terdengar lebih keras tanda dia sudah keluar, tangannya mencengkram bantak yang ada di sampingnya denga kuat dan tubuh ibu menggeliat. Semprotan cairan dalam memek mamah menerpa kontolku, begitu hangat dan nikamt membuatku juga sampai ke puncak permainan “mah toni mau keluar juga nih, toni keluarin di dalam memek mamah ya” kataku “iya sayang keluarin, keluarin di dalam memek mamah yang banyak sayang” kata ibu “mah aku kluar, aku kluar, ahhhhhhh” Akhrinya spermaku menyembur keluar masuk kedalam memek mamah dan menembus rahimnya, rasanya nikmat sekali ketika menyemburkan sperma kedalam memek. ibu pun menggeliat ketika semburan spermaku menusuk di dalam memeknya. Aku pun menarik keluar kontolku dan ketika aku menarik keluar kontolku mengalir sedikit lelehan spermaku yang aku keluarkan di dalam memek ibuku. Ibu terkapar lemas dengan nafas berat dan terengah-engah. Aku juga terkapar di samping tubuh ibu, aku mencium bibir ibu dengan lembut dan dia juga membalas ciumanku dengan lembut juga “makasih ya sayang, mamah bener-bener puas malam ini” kata ibuku “iya mah, toni juga puas banget” jawabku. Poker Online – Beberapa saat kemudian aku memakai bajuku dan ibu juga memakai piyamanya kembali, tanpa sadar ternyata film horor yang kami tonton sudah berakhir, laku aku keluar dari kamar ibu sambil membawa kaset film horor yang kam tonton setenganya tadi. Sebelum sempat aku keluar kamar, ibu memanggilku. “toni..” panggil ibuku “iya mah” jawabku sambil menoleh ke arah ibu “kejadian malam ini jangan bilang papah ya sayang.” Kata ibuku “iya mah, toni janji akan jaga rahasia” kata ku “makasih sayang, mamah puas sekali, mmuuaaacchh.” Kata mamaku sambil memberikan kiss bye Aku hanya tersenyum dan beranjak meninggalkan kamar ibu. Sampainya di kamarku aku terdiam sejenak dan berfikir “kenapa ibu tadi bisa ML sama aku ya” pikirku dalam hati, ah sudah lah mungkin ibu merasa kesepian karna papah slalu pulang larut malam yang penting malam inia ku puas dan menjadi malam terbaiku…
Search Cerita Jilat Anus Bu Haji. Aku sudah nggak sabar lagi Semenjak saat itu keinginan yang terpendam dalam diriku selalu menyeruak Kukatakan aku mendapat inspirasi dari sana mata ini tak bisa rasanya untuk terpejam membayang kan wajah mbak Anun yang cantik,dengan buah dadanya yang membusung yang ingin rasanya aku selalu meremas buah dada tersebut Malam itu juga kutunjukan semua cerita dan
Sebelum melanjutkan Cerita ini saya ingin bercerita sedikit tentang reaksi saya melihat ibu menyusui, Entah kenapa setiap melihat ibu menyusui saya jadi kepengen ikut nyusu, dan akhirnya keinginan itupun terwujud.? Hampir tiap sore beberapa minggu ini, kegemaraanku untuk bersepeda ke lingkungan tempat tinggalku muncul kembali. Kesehatan memang salah satu alasan kenapa hal ini sering aku lakukan sekarang, namun ada alasan lain yang kemudian menjadi alasan utamaku yaitu seorang cewek atau lebih tepatnya seorang ibu Rumah tangga/tante di salah satu daerahku. Mbak Dewi, begitulah aku sering memanggilnya. Perawakan dengan tinggi 168 cm, berwajah khas orang kota gudeg dan padat berisi khas seorang ibu-ibu muda jaman sekarang. Aku, Dana, seorang mahasiswa tingkat akhir di salah satu perguruan tinggi ternama di Indo. Langsung aja Ceritanya ya ? Saat aku bersepeda, aku selalu bertemu dengan mbak dewi, dia selalu menggendong anaknya yang masih berumur 2 tahun di sebuah SD dekat rumahku sambil menyuapi makanan ke anaknya. Dan sering pula aku memergoki mbak Dewi sedang menyusui anaknya tersebut, pemandangan itulah yang membuat saya sangat betah untuk melihatnya. Mbak Dewi tanpa malu-malu menyusui anaknya di tempat umum dan dilihat olehku. Sering pas aku melihat prosesi tersebut, dia malah tersenyum kepadaku. ”Wah ada tanda-tanda sesuatu ini” pikirku Dasar otak ngeres, yang dipikir pasti yang itu-itu aja..hehe Malah kadang aku ngerasa dia sengaja memamerkan payudaranya kepadaku, yaitu waktu menyusui kadang dia membuka hampir separuh kancing bajunya sehingga telihat dua buah dadanya yang mengkal itu. Dan setelah beberapa lama aku baru tahu kalo ukurannya 34C. BH yang dia pakai tiap hari selalu membuatku merasa bahwa payudaranya semakin hari semakin merangsang saja. Kadang hitam, pink, merah, biru, ungu dan yang paling aku suka yaitu bentuk BH yang mempunyai renda. Hot banget rasanya. Suatu ketika, aku beranikan diri untuk berbincang dengannya. Hari itu dia sedang memakai baju seperti baju tidur berwarna biru laut dengan rok longgar berwarna putih. Masih kayak anak muda aja deh walau umurnya telah menginjak kepala 3. ”apa kabar mbak??lagi asyik ngapain ne??” tanyaku ”ini dek, biasa nyuapin Didi sambil jalan-jalan” ”sekalian nyari udara segar sore hari”lanjutnya.. ”wah sehat banget keliatannya mbak anaknya, pasti makannya banyak ya?” ”ga juga si Dan, Cuma nyusunya itu loh, kenceng banget.”timpalnya Otakku yang ngeres langsung de mengarah ke hal yang iya iya… ”wah susu yang mana ne mbak??” tanyaku sambil tersenyum mupeng. “ya susu botol dan susu ini.”sambil dia memegang payudaranya sendiri. “Glek, wah mau dong mbak minta susunya, biar aku juga sehat.” Hehehe sambil cengenges2an….. “wah susu yang mana ne dan, klo susu botol kan ga mungkin toh kamu uda besar.” ”jangan-jangan yang ini ya??” sambil senyum juga mbak Dewi ini Wuiih…berani juga ne mbak Dewi, langsung aja de gue jawabh dengan ketawa juga ”emang bole ya mbak??” Tiba-tiba si Didi merengek dan minta susu ke Ibunya..” bentar ya Dan, Didi minta tetek ni.” sambil dia buka kancing baju 3 biji dan ngeluarin kedua teteknya yang masih terbungkus BH warna hitam berenda pucuk dicinta ulam pun tiba, akirnya bisa ngeliat dari dekat prosesi ini. Tetek mbak Dewi sangat indah ternyata, apalagi BH yang dipakai sangat kontras dengan kulitnya yang kuning langsat dan yang paling aku sukai ”BHnya berenda cuy”….yes yes yes Begitu teteknya terbuka satu, langsung de si Didi menyerobotnya dengan cepat dan menghisap dengan kencang. ”pelan-pelan sayang, nanti tersedak lho” sambil mbak Dewi mengocok-ngocok teteknya yang sudah dikenyot anaknya itu. Wah jadi mupeng ne, putingnya yang coklat dan agak besar sempat terlihat sekilas oleh mataku. ”Dedek yang dibawah sudah mulai berontak ne, gawat” batinku Waktu itu kami berada di pinggir lapangan sebuah SD, tepatnya di tempat duduk di luar kelas yang terletak dipojokan gedung. Mbak dewi tiba-tiba meminta anaknya untuk berganti posisi agar anaknya mengenyot tetek yang satunya. uda abis mungkin yang kiri?? Tetek yang uda selesai diisep anaknya dibiarkan menggantung bebas, ”Duh otong uda ga kuat ne, uda berdiri tegak didalam celana dan membuat aku jadi salting. Mbak dewi ternyata melihat gelagat anehku ini. ”Kamu kenapa Dan??” tanyanya Dengan terkaget aku menjawab “anu..emm..eh ngga papa kok mbak.” “jangan bohong kamu Dan, kamu pengen ya??” Duh makin tegang aja dengan pertanyaan seperti ini. Tapi karena amin telah mengalahkan iman maka akupun jawab ”emangnya bole ya mbak? Nanti ada yang marah?” ”ya asal ga rebutan sama Didi ya ga papa.” Wah bener-bener beruntung ne hari ini….”maksudnya Mbak?”sok sok belagak bego ne gue. Sambil memutar-mutar teteknya yang sebelah kiri dia bilang ”ayo sini aja, masih ada satu kok.” ”tapi pelan pelan ya, si Didi mau tidur ni kayaknya” lanjutnya. Langsung aja gua deketin mbak Dewi, pertama-tama gue masih ragu, namun dia terus menarik tanganku untuk menyentuh bukit yang indah itu. ”jangan malu Dan…”sambil menyentuhkan tanganku ke buah dadanya itu.. Ku elus-elus tetek itu dengan lembut, seru juga ya mainin tetek cewek yang menyusui sambil ada anaknya yang sedang netek. ukurannya itu lho, manteb gan!! Waduw kayak threesome aja, tapi yang satu masi anak-anak. Lama kelamaan remesanku terhadap teteknya ternyata membuatnya ON, terus gue beranikan untuk mencium putting yang imut itu. “mas di sebelah sana aja yuk?”dengan menunjuk sebuah pelataran kecil di pojok gedung dengan lokasi agak ke seru juga ne tempatnya.. “ayo mas dilanjut lagi.” Ajaknya “mbak dibuka aja de bajunya, biar lebih leluasa.”pintaku Akirnya dia membuka baju itu dengan mudah karena tinggal beberapa kancing saja yang belum terbuka. Dengan BH yang masih menempel diatas teteknya, aku mulai mengisap, memilin, menjilat dan memainkan dengan lidahku. Tanganya mulai bereaksi terhadapku, menelusurlah tangan kirinya ke selangkanganku. Mulailah dia mengelus dari luar, kemudian tak berapa lama telah masuk ke dalam celana kolorku. Di tempat itu, terdapat sumur dengan sedikit lantai kering berbahan beton yang hangat karena terkena sinar matahari seharian. Dengan perlahan aku rebahkan dia di lantai tersebut dengan Didi masih mengenyot teteknya yang kanan tanpa terusik sedikitpun. Dia memintaku melepas celana dan baju yang kupakai sehingga hanya tertinggal celdam GTman ku yang menempel. Langsung akupun rebahan di samping mbak Dewi sambil saling berciuman. Ganas juga ciumannya, lidah kami saling bertemu, mulut pun beradu sambil tangan kiriku bergerilya di dalam roknya. Bergantian aku mencium bibir dan teteknya itu sambil tangan kiri mengelus gundukan selangkangannya. Tangan kananku tak mau kalah mulai melepas kaitan BH yang masih menempel itu. Mbak Dewi juga makin liar mengelus dedekku dari luar celana dalam, kemudian karena tidak puas dia masuk ke dalam celana dalamku dan mengelus+mengocok dedekku..mantap bener rasanya, namanya juga uda pengalam kali ya? ”Dan, mbak ga bisa bangun ne, jadi tolong bukain celana dalammu ya?” Langsung kubuka celana dalamku sambil berdiri. Kulihat dia tersenyum menatapku, ketika terlepas, menyembullah dedek yang sudah tegang ini. ”gede banget Dan?punya suami mbak aja kalah” Dedek ku masih standar dengan ukuran 17cm, namun gendut dari pangkal ke ujung. ”masak si mbak?”tanyaku.. ”mbak, aku bole minta diemut ga dedeknya?” Sambil senyum dia mengangguk tanda mengiyakan. Aku arahkan dedekku ke mulutnya, dan langsung dijilati pelan-pelan sampai dia menelannya. Tanganku tak mau menganggur, aku raih tetek yang kanan dan dengan sedikit susah payah aku jangkau celana dalamnya yang berwarna hitam berenda pula, kemudian aku lepaskan namun dengan rok yang masih terpakai. Sambil terus menjilat dan mengulum dedekku, aku terkagum melihat vaginanya yang tercukur mulus dengan bibir merah dan sedikit menjulurkan kulitnya keluar, langsung saja aku memposisikan diri membentuk angka 69. dengan perlahan aku menjilat bibir vaginanya, aku julur-julurkan lidah ini kedalamnya secara perlahan. Sengaja aku memancing nafsunya agar terus naik, terlihat dari cara dia mengulum dedekku yang semakin liar. Disedot-sedot dengan kenceng ddedek ini sampai tertelan semuanya, ”wah hebat ne, dedekku sampai bisa ditelan abis” pikirku. Jariku mulai ikut campur dengan lidahku, mulai aku masukkan sedikit ujung telunjukku ke miss V nya dengan terus menjilat, aku ga mau merusak vagina yang indah ini dengan tanganku. Hanya dedekku yang hanya boleh masuk lebih dalam lagi. Lenguhan mbak dewi yang terangsang dengan aksiku terdengar cukup keras, untung daerah tersebut sepi dan jarang dilewati orang. Anaknya, Didi, gak merasa terganggu dengan lenguhan mamanya itu namun tetap tertidur, mungkin ngantuk berat kali??hehehe tanpa terasa vaginanya uda basah banget dan tak berapa lama cairan benih agak putih keluar dari lubang surga tersebut, tubuh mbak Dewi agak terhentak dan mulutnya terasa sedikit menggigit dedekku. ”Pasti dia uda sampai duluan ni?” pikirku dalam hati. Aku hentikan aksiku dan aku cabut juga dedekku dari mulutnya, mbak Dewi terlihat sedikit lemas namun tetap tersenyum penuh gairah terhadapku. Aku sudah sangat terangsang dan pengen memasukkan dedek ini ke sarangnya, begitu juga mbak Dewi yang begitu terangsang melihat dedekku. ”mbak, aku bole masukin ne?”tanyaku Dia hanya mengangguk dan tersenyum padaku. Aku lebarkan pahanya itu, dengan agak menindih aku masukkan sedikit demi sedikit dedekku ini. Aku resapi tiap jengkal kenikmatan surga ini, belum sampai setengah mbak dewi terlihat sedikit meringis. ” Pelan-pelan Dan…agak sesak ne rasanya..” ”Dan…besar sekali punyamu, tapi nikmat banget Dan!” ”terus Dan…..”sambil menggigit bibirnya Setelah masuk seluruhnya, aku genjot dia dengan posisi MOT dan sambil aku push-up mantep banget, rasanya dalem banget dedek ini menusuknya. Mulutku tak mau kalah, mencium dan mengemut teteknya secara bergantian. Hampir 15 menit kami dalam posisi seperti ini, karena sedikit lelah akupun berubah posisi. Aku cabut dengan cepet dedekku, serr sensasinya ruaar biasa. Kemudian aku rebahkan badan ku disampingnya dan miring kekanan, aku angkat kaki kirinya ke atas kemudian dari samping aku masukkan dedekku lagi. BLESSS….dedek ini telah tenggelam lagi kedalam lubang surgawi, aku goyang pelan, sedikit bertenaga dan kenceng…..sambil mulut ini beradu dan tangan kiriku meremas puting tetek sebelah kiri. Lagi asik-asiknya tiba-tiba anaknya terbangun. ”Duh gawat ne?” kataku dalam hati. Namun mbak Dewi langsung mengelus anaknya dan mendekapnya agar tetap diam dan akirnya Didipun tertidur kembali sambil netek. Wah lengkap sudah yang mbak Dewi rasakan, uda yang bawah diganjal ama dedekku, kedua teteknya ada yang ngenyot dan mulut juga bergantian aku lumat. Erangannya semakin kuat hampir menuju puncaknya, akupun merasakan ada sesuatu yang mau menyembur dari ujung dedekku. Semakin ku percepat gerakan dedekku ke dalam vaginanya, semakin liar juga kami berciuman dan semakin ganas tanganku meremas teteknya. Setelah hampir 20 menit dalam posisi tersebut tiba-tiba aku ngerasa uda hampir sampai. ”Mbak aku mau keluar ne..” ”aku juga Dan, bareng ya…”pintanya Aku terus mnggoyangkan dedekku dengan makin cepat, 5 menit kemudian aku sudah tak tahan lagi. ”Mbak….k…k….aku keluarrrrrrr” ”aku juga dek…k..k…” Crot..Crot..Crot…Crot…tumpahlah semua maniku ke dalam banget rasanya, sampai ke ubun-ubun rasa nikmat itu. Tapi walau uda keluar aku tetap membiarkan dedekku di dalam vaginanya. Kami masih saling berpagutan lembut menikmati tiap centi kenikmatan yang telah kami lewati., tanganku juga masih mengelus teteknya, anaknya juga masih mengenyot tetek yang satunya secara perlahan. ”Makasih ya Dan….sensasi ini belum pernah aku dapatkan.” ”sama sama mbak, makasih juga uda diberi kehormatan mencicipi tubuh mbak.” ”udah lama aku pengen ama mbak setiap kulihat mbak neteki disini” ”nakal kamu ya Dan!!” ”mbak juga sengaja si ngeluarin tetek kok sampe dua duanya. Hehehehe” Aku cabut dedekku, ”Ploop..” bunyinya. Setelah itu aku bangun dan memakai semua bajuku, aku kenakan lagi celana dalam mbak Dewi sambil aku berikan kecupan kecil di bibir vaginanya. ”uhh…..”lenguh mbak Dewi. Diapun mengaitkan Bhnya tanpa memakai dulu karena Didi masih netek. Kamipun masih berbincang, dan aku masih merasa pengen menghisap teteknya. Mbak Dewi mempersilahkan aku untuk tetap mencium teteknya…sampai menjelang senja ak Category SEDARAH Tags cerita dewasa, Cerita Ngentto, Cerita Panas, Cerita Porno, cerita sedarah Sepertibayi yang kehausan, Budianto menetek dengan lahap di payudara ibu yang besar. Pasti hisapannya sangat kuat pada puting susu ibu yang coklat kehitaman hingga ibu tampak menggelinjang menahan nikmat. Terlebih tangan Budianto juga tak mau berhenti meremasi buah dadanya yang lain sambil sesekali memilin putingnya. Sebelum melanjutkan Cerita Dewasa saya ingin bercerita sedikit tentang reaksi saya melihat ibu menyusui sebelum cerita ini bermula, Entah kenapa setiap melihat ibu menyusui saya jadi kepengen ikut nyusu, dan akhirnya keinginan itupun terwujud. Hampir tiap sore beberapa minggu ini, kegemaraanku untuk bersepeda ke lingkungan tempat tinggalku muncul kembali. Kesehatan memang salah satu alasan kenapa hal ini sering aku lakukan sekarang, namun ada alasan lain yang kemudian menjadi alasan utamaku yaitu seorang cewek atau lebih tepatnya seorang ibu Rumah tangga/tante di salah satu daerahku. Mbak Dewi, begitulah aku sering memanggilnya. Perawakan dengan tinggi 168 cm, berwajah khas orang kota gudeg dan padat berisi khas seorang ibu-ibu muda jaman sekarang. Aku, Dana, seorang mahasiswa tingkat akhir di salah satu perguruan tinggi ternama di Indo. Langsung aja Cerita dewasa nya ya?Saat aku bersepeda, aku selalu bertemu dengan mbak dewi, dia selalu menggendong anaknya yang masih berumur 2 tahun di sebuah SD dekat rumahku sambil menyuapi makanan ke anaknya. Dan sering pula aku memergoki mbak Dewi sedang menyusui anaknya tersebut, pemandangan itulah yang membuat saya sangat betah untuk melihatnya. Mbak Dewi tanpa malu-malu menyusui anaknya di tempat umum dan dilihat olehku. Sering pas aku melihat prosesi tersebut, dia malah tersenyum kepadaku.”Wah ada tanda-tanda sesuatu ini” pikirkuDasar otak ngeres, yang dipikir pasti yang itu-itu aja..heheMalah kadang aku ngerasa dia sengaja memamerkan payudaranya kepadaku, yaitu waktu menyusui kadang dia membuka hampir separuh kancing bajunya sehingga telihat dua buah dadanya yang mengkal itu. Dan setelah beberapa lama aku baru tahu kalo ukurannya 34C. BH yang dia pakai tiap hari selalu membuatku merasa bahwa payudaranya semakin hari semakin merangsang saja. Kadang hitam, pink, merah, biru, ungu dan yang paling aku suka yaitu bentuk BH yang mempunyai renda. Hot banget rasanya. Suatu ketika, aku beranikan diri untuk berbincang dengannya. Hari itu dia sedang memakai baju seperti baju tidur berwarna biru laut dengan rok longgar berwarna putih. Masih kayak anak muda aja deh walau umurnya telah menginjak kepala 3.”apa kabar mbak??lagi asyik ngapain ne??” tanyaku”ini dek, biasa nyuapin Didi sambil jalan-jalan””sekalian nyari udara segar sore hari”lanjutnya..”wah sehat banget keliatannya mbak anaknya, pasti makannya banyak ya?””ga juga si Dan, Cuma nyusunya itu loh, kenceng banget.”timpalnyaOtakku yang ngeres langsung de mengarah ke hal yang iya iya…”wah susu yang mana ne mbak??” tanyaku sambil tersenyum mupeng.“ya susu botol dan susu ini.”sambil dia memegang payudaranya sendiri.“Glek, wah mau dong mbak minta susunya, biar aku juga sehat.” Hehehe sambil cengenges2an…..“wah susu yang mana ne dan, klo susu botol kan ga mungkin toh kamu uda besar.””jangan-jangan yang ini ya??” sambil senyum juga mbak Dewi iniWuiih…berani juga ne mbak Dewi, langsung aja de gue jawabh dengan ketawa juga ”emang bole ya mbak??”Tiba-tiba si Didi merengek dan minta susu ke Ibunya..” bentar ya Dan, Didi minta tetek ni.” sambil dia buka kancing baju 3 biji dan ngeluarin kedua teteknya yang masih terbungkus BH warna hitam berenda pucuk dicinta ulam pun tiba, akirnya bisa ngeliat dari dekat prosesi ini. Tetek mbak Dewi sangat indah ternyata, apalagi BH yang dipakai sangat kontras dengan kulitnya yang kuning langsat dan yang paling aku sukai ”BHnya berenda cuy”….yes yes yesBegitu teteknya terbuka satu, langsung de si Didi menyerobotnya dengan cepat dan menghisap dengan kencang. ”pelan-pelan sayang, nanti tersedak lho” sambil mbak Dewi mengocok-ngocok teteknya yang sudah dikenyot anaknya jadi mupeng ne, putingnya yang coklat dan agak besar sempat terlihat sekilas oleh mataku. ”Dedek yang dibawah sudah mulai berontak ne, gawat” batinkuWaktu itu kami berada di pinggir lapangan sebuah SD, tepatnya di tempat duduk di luar kelas yang terletak dipojokan gedung. Mbak dewi tiba-tiba meminta anaknya untuk berganti posisi agar anaknya mengenyot tetek yang satunya. uda abis mungkin yang kiri?? Tetek yang uda selesai diisep anaknya dibiarkan menggantung bebas, ”Duh otong uda ga kuat ne, uda berdiri tegak didalam celana dan membuat aku jadi salting. Mbak dewi ternyata melihat gelagat anehku ini.”Kamu kenapa Dan??” tanyanyaDengan terkaget aku menjawab “anu..emm..eh ngga papa kok mbak.”“jangan bohong kamu Dan, kamu pengen ya??”Duh makin tegang aja dengan pertanyaan seperti ini. Tapi karena amin telah mengalahkan iman maka akupun jawab ”emangnya bole ya mbak? Nanti ada yang marah?””ya asal ga rebutan sama Didi ya ga papa.”Wah bener-bener beruntung ne hari ini….”maksudnya Mbak?”sok sok belagak bego ne gue. Sambil memutar-mutar teteknya yang sebelah kiri dia bilang ”ayo sini aja, masih ada satu kok.””tapi pelan pelan ya, si Didi mau tidur ni kayaknya” aja gua deketin mbak Dewi, pertama-tama gue masih ragu, namun dia terus menarik tanganku untuk menyentuh bukit yang indah itu.”jangan malu Dan…”sambil menyentuhkan tanganku ke buah dadanya itu..Ku elus-elus tetek itu dengan lembut, seru juga ya mainin tetek cewek yang menyusui sambil ada anaknya yang sedang netek. ukurannya itu lho, manteb gan!! Waduw kayak threesome aja, tapi yang satu masi anak-anak. Lama kelamaan remesanku terhadap teteknya ternyata membuatnya ON, terus gue beranikan untuk mencium putting yang imut itu.“mas di sebelah sana aja yuk?”dengan menunjuk sebuah pelataran kecil di pojok gedung dengan lokasi agak ke seru juga ne tempatnya..“ayo mas dilanjut lagi.” Ajaknya“mbak dibuka aja de bajunya, biar lebih leluasa.”pintakuAkirnya dia membuka baju itu dengan mudah karena tinggal beberapa kancing saja yang belum terbuka. Dengan BH yang masih menempel diatas teteknya, aku mulai mengisap, memilin, menjilat dan memainkan dengan lidahku. Tanganya mulai bereaksi terhadapku, menelusurlah tangan kirinya ke selangkanganku. Mulailah dia mengelus dari luar, kemudian tak berapa lama telah masuk ke dalam celana kolorku. Di tempat itu, terdapat sumur dengan sedikit lantai kering berbahan beton yang hangat karena terkena sinar matahari seharian. Dengan perlahan aku rebahkan dia di lantai tersebut dengan Didi masih mengenyot teteknya yang kanan tanpa terusik sedikitpun. Dia memintaku melepas celana dan baju yang kupakai sehingga hanya tertinggal celdam GTman ku yang menempel. Langsung akupun rebahan di samping mbak Dewi sambil saling berciuman. Ganas juga ciumannya, lidah kami saling bertemu, mulut pun beradu sambil tangan kiriku bergerilya di dalam roknya. Bergantian aku mencium bibir dan teteknya itu sambil tangan kiri mengelus gundukan selangkangannya. Tangan kananku tak mau kalah mulai melepas kaitan BH yang masih menempel itu. Mbak Dewi juga makin liar mengelus dedekku dari luar celana dalam, kemudian karena tidak puas dia masuk ke dalam celana dalamku dan mengelus+mengocok dedekku..mantap bener rasanya, namanya juga uda pengalam kali ya?”Dan, mbak ga bisa bangun ne, jadi tolong bukain celana dalammu ya?”Langsung kubuka celana dalamku sambil berdiri. Kulihat dia tersenyum menatapku, ketika terlepas, menyembullah dedek yang sudah tegang ini. ”gede banget Dan?punya suami mbak aja kalah”Dedek ku masih standar dengan ukuran 17cm, namun gendut dari pangkal ke ujung.”masak si mbak?”tanyaku..”mbak, aku bole minta diemut ga dedeknya?”Sambil senyum dia mengangguk tanda mengiyakan. Aku arahkan dedekku ke mulutnya, dan langsung dijilati pelan-pelan sampai dia menelannya. Tanganku tak mau menganggur, aku raih tetek yang kanan dan dengan sedikit susah payah aku jangkau celana dalamnya yang berwarna hitam berenda pula, kemudian aku lepaskan namun dengan rok yang masih terpakai. Sambil terus menjilat dan mengulum dedekku, aku terkagum melihat vaginanya yang tercukur mulus dengan bibir merah dan sedikit menjulurkan kulitnya keluar, langsung saja aku memposisikan diri membentuk angka 69. dengan perlahan aku menjilat bibir vaginanya, aku julur-julurkan lidah ini kedalamnya secara perlahan. Sengaja aku memancing nafsunya agar terus naik, terlihat dari cara dia mengulum dedekku yang semakin liar. Disedot-sedot dengan kenceng ddedek ini sampai tertelan semuanya, ”wah hebat ne, dedekku sampai bisa ditelan abis” pikirku. Jariku mulai ikut campur dengan lidahku, mulai aku masukkan sedikit ujung telunjukku ke miss V nya dengan terus menjilat, aku ga mau merusak vagina yang indah ini dengan tanganku. Hanya dedekku yang hanya boleh masuk lebih dalam lagi. Lenguhan mbak dewi yang terangsang dengan aksiku terdengar cukup keras, untung daerah tersebut sepi dan jarang dilewati orang. Anaknya, Didi, gak merasa terganggu dengan lenguhan mamanya itu namun tetap tertidur, mungkin ngantuk berat kali??hehehe tanpa terasa vaginanya uda basah banget dan tak berapa lama cairan benih agak putih keluar dari lubang surga tersebut, tubuh mbak Dewi agak terhentak dan mulutnya terasa sedikit menggigit dedekku. ”Pasti dia uda sampai duluan ni?” pikirku dalam hati. Aku hentikan aksiku dan aku cabut juga dedekku dari mulutnya, mbak Dewi terlihat sedikit lemas namun tetap tersenyum penuh gairah terhadapku. Aku sudah sangat terangsang dan pengen memasukkan dedek ini ke sarangnya, begitu juga mbak Dewi yang begitu terangsang melihat dedekku. ”mbak, aku bole masukin ne?”tanyakuDia hanya mengangguk dan tersenyum padaku. Aku lebarkan pahanya itu, dengan agak menindih aku masukkan sedikit demi sedikit dedekku ini. Aku resapi tiap jengkal kenikmatan surga ini, belum sampai setengah mbak dewi terlihat sedikit meringis.” Pelan-pelan Dan…agak sesak ne rasanya..””Dan…besar sekali punyamu, tapi nikmat banget Dan!””terus Dan…..”sambil menggigit bibirnyaSetelah masuk seluruhnya, aku genjot dia dengan posisi MOT dan sambil aku push-up mantep banget, rasanya dalem banget dedek ini menusuknya. Mulutku tak mau kalah, mencium dan mengemut teteknya secara bergantian. Hampir 15 menit kami dalam posisi seperti ini, karena sedikit lelah akupun berubah posisi. Aku cabut dengan cepet dedekku, serr sensasinya ruaar biasa. Kemudian aku rebahkan badan ku disampingnya dan miring kekanan, aku angkat kaki kirinya ke atas kemudian dari samping aku masukkan dedekku lagi. BLESSS….dedek ini telah tenggelam lagi kedalam lubang surgawi, aku goyang pelan, sedikit bertenaga dan kenceng…..sambil mulut ini beradu dan tangan kiriku meremas puting tetek sebelah kiri. Lagi asik-asiknya tiba-tiba anaknya terbangun. ”Duh gawat ne?” kataku dalam hati. Namun mbak Dewi langsung mengelus anaknya dan mendekapnya agar tetap diam dan akirnya Didipun tertidur kembali sambil netek. Wah lengkap sudah yang mbak Dewi rasakan, uda yang bawah diganjal ama dedekku, kedua teteknya ada yang ngenyot dan mulut juga bergantian aku lumat. Erangannya semakin kuat hampir menuju puncaknya, akupun merasakan ada sesuatu yang mau menyembur dari ujung dedekku. Semakin ku percepat gerakan dedekku ke dalam vaginanya, semakin liar juga kami berciuman dan semakin ganas tanganku meremas teteknya. Setelah hampir 20 menit dalam posisi tersebut tiba-tiba aku ngerasa uda hampir sampai.”Mbak aku mau keluar ne..””aku juga Dan, bareng ya…”pintanyaAku terus mnggoyangkan dedekku dengan makin cepat, 5 menit kemudian aku sudah tak tahan lagi.”Mbak….k…k….aku keluarrrrrrr””aku juga dek…k..k…”Crot..Crot..Crot…Crot…tumpahlah semua maniku ke dalam banget rasanya, sampai ke ubun-ubun rasa nikmat itu. Tapi walau uda keluar aku tetap membiarkan dedekku di dalam vaginanya. Kami masih saling berpagutan lembut menikmati tiap centi kenikmatan yang telah kami lewati., tanganku juga masih mengelus teteknya, anaknya juga masih mengenyot tetek yang satunya secara perlahan.”Makasih ya Dan….sensasi ini belum pernah aku dapatkan.””sama sama mbak, makasih juga uda diberi kehormatan mencicipi tubuh mbak.””udah lama aku pengen ama mbak setiap kulihat mbak neteki disini””nakal kamu ya Dan!!””mbak juga sengaja si ngeluarin tetek kok sampe dua duanya. Hehehehe”Aku cabut dedekku, ”Ploop..” bunyinya. Setelah itu aku bangun dan memakai semua bajuku, aku kenakan lagi celana dalam mbak Dewi sambil aku berikan kecupan kecil di bibir vaginanya. ”uhh…..”lenguh mbak Dewi. Diapun mengaitkan Bhnya tanpa memakai dulu karena Didi masih netek. Kamipun masih berbincang, dan aku masih merasa pengen menghisap teteknya. Mbak Dewi mempersilahkan aku untuk tetap mencium teteknya…sampai menjelang senja akirnya kami keluar dari SD tersebut dengan Didi yang mulai terbangun. Kami pun berjanji akan mengulangnya kembali. Sungguh sensasi yang luar biasa dari seorang wanita menyusui. Demikian seks saya dengan seorang ibu menyusui, Seks dengan ibu rumah tangga biasa yang sebelumnya hanya khayalan dan akhirnya menjadi sebuah kenyataan.
Kuhisapputing payudara ibu dengan kuat seperti ketika aku masih bayi. Aku menghisap payudara ibu sambil kuremas-remas hingga puting payudara ibu agak memerah karena kuhisap. Payudara ibuku masih sangat enak untuk diremas, karena ukurannya yang besar dan masih kencang dan padat. "Bob kamu dulu juga ngisep susu ibu juga kaya gini.." kata ibuku sambil dia merem-melek karena keenakan puting susunya kuhisap dan memainkannya dengan lidahku.

CeritaDewasa Murid Entot Ibu Guru Vagina Guruku Sedap Sekali. Susuperas - Kejadian ini tepatnya ketika aku masih duduk du bangku SMA, Sedang teman kencanku adalah seorang guru seni lukis di SMA-ku yang masih terbilang baru dan masih lajang. Saat itu umurku masih mengijak 17-18 tahun.

.
  • fbw537hgrz.pages.dev/399
  • fbw537hgrz.pages.dev/561
  • fbw537hgrz.pages.dev/627
  • fbw537hgrz.pages.dev/481
  • fbw537hgrz.pages.dev/463
  • fbw537hgrz.pages.dev/822
  • fbw537hgrz.pages.dev/961
  • fbw537hgrz.pages.dev/427
  • fbw537hgrz.pages.dev/91
  • fbw537hgrz.pages.dev/275
  • fbw537hgrz.pages.dev/259
  • fbw537hgrz.pages.dev/836
  • fbw537hgrz.pages.dev/892
  • fbw537hgrz.pages.dev/824
  • fbw537hgrz.pages.dev/844
  • cerita dewasa susu ibu