Kawangkoandi Sulawesi Utara bisa menjadi contoh kedamaian antar umat beragama. Di sini, ada 5 rumah ibadah yang berdiri berdampingan. Sekitar 2 jam dari Manado, ada daerah bernama Kawangkoan. Selain penghasil kacang panggang yang enak, di sini juga ada objek wisata yang menjadi inspirasi kedamaian. Bernama Bukit Kasih, ini adalah contoh
SURABAYA- Salah satu lokasi di Surabaya yang masih lumayan ramai pengunjung selama pandemi ini adalah 6 tempat ibadah berjejer yang berada di Perumahan elite Royal Residence, Kota Surabaya. 6 tempat ibadah berjejer ini sudah diresmikan menjadi tempat ibadah yang saling berdekatan tanpa sekat.. Tempat ibadah satu ini sangat terkenal bahkan ke daerah-daerah di luar Kota Surabaya.Jakarta - Memiliki waktu libur hanya sehari dapat dimanfaatkan dengan mengunjungi tempat-tempat bersejarah yang unik. Misalnya, wisata religi di kota Jakarta, misalnya, terdapat beberapa tempat ibadah bersejarah yang jaraknya berdekatan. Yaitu Gereja Imanuel, Gereja Katedral, Masjid Istiqlal, Klenteng Sin Tek Bio, dan Kuil yang dikeluarkan pun cukup murah, Anda hanya perlu memberikan sumbangan secara sukarela di setiap rumah ibadah Gereja ImmanuelUntuk memulai perjalanan, Gereja Immanuel dapat menjadi pemberhentian pertama, letaknya sangat dekat dengan Stasiun Gambir. Jika Anda berkunjung pada hari Minggu pukul Anda dapat menemukan keunikan dengan mendengar penggunaan Bahasa Belanda dalam ibadah yang dibangun tahun 1835 dan diresmikan pada 1839 ini termasuk salah satu gereja tertua di Gereja KatedralGereja Katedral merupakan rumah ibadah bagi umat Katolik yang berada di Jalan Katedral. Anda dapat berjalan kaki beberapa ratus meter dari Gereja Imanuel atau menggunakan moda transportasi. Akses masuknya cukup mudah karena memang banyak pelancong yang sungkan jika Anda menggunakan atribut keagamaan seperti jilbab. Bangunan yang megah dan arsitektur dengan gaya neo-gotik Eropa sayang untuk Masjid IstqilalIklan Masjid Istiqlal terletak di seberang Gereja Katedral. Masjid ini dibangun pada masa kepemimpinan Presiden Soekarno. Letak masjid yang berdekatan dengan Gereja Imanuel dan Gereja Katedral ini bukan tanpa alasan, hal ini merupakan cerminan semangat bhineka tunggal ika para pendiri terbesar ketiga di dunia ini bisa menampung sekitar 200 ribu orang. Selain memiliki simbol-simbol agama, masjid ini juga memilik makna-makna sejarah Indonesia pada Klenteng Sin Tek BioKlenteng Sin Tek Bio atau Klenteng Kwan Im Bio beraliran Konghucu-Buddha, berada di tengah Pasar Baru. Untuk menemukannya jangan sungkan bertanya kepada warga sekitar. Keunikan yang dapat Anda temui di dalamnya adalah terdapat makam seorang baba’ yaitu etnis Cina yang menikah dengan etnis banyak sekali simbol dan patung Sun Go kong dan Dewi Kwan Im, lilin-lilin berukuran besar yang terus menyala menghangatkan suasana dalam Sikh TempleSikh Temple atau Kuil Sikh merupakan tempat ibadah beraliran Sikh’ yang berkembang pesat di India Utara. Uniknya, setiap hari kuil ini menyediakan makanan gratis untuk umum. Anda bisa mencicipi makanan khas India dan teh tarik secara cuma-cuma jika datang di pagi untuk memasuki kuil ini adalah wajib menggunakan penutup kepala, pihak kuil menyediakan penutup kepala bagi yang tidak QURANI MAGANG
Nahberikut ini daftarnya, yaitu : 1. Masjid. Bagi umat Islam terdapat masjid kampus Nurul Huda Universitas Sebelas Maret sebagai pusat kegiatan keagamaan umat islam. 2. Gereja. Bagi umat Kristen baik Katolik maupun Protestan, kampus UNS menyediakan gereja kampus UNS sebagai pusat kegiatan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan yang maha ESA. 3.
Masjid Istiqlal. Sumber Jakarta Letaknya yang berdekatan, Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral merupakan simbol toleransi yang indah. Tak hanya Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral saja yang berdampingan, ada beberapa masjid dan gereja di kota-kota lain di Indonesia yang letaknya juga berdampingan. Toleransi, Mahalini Ikut Puasa Sehari Penuh untuk Temani Rizky Febian FOTO Desa di Ukraina Menjalani Paskah Tanpa Gereja Usai Salat Ied di Masjid Istiqlal, Wapres Ma'ruf Amin Mudik ke Banten Untuk Berlebaran Bahkan kini Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral semakin dekat karena sudah diresmikannya terowongan silaturahmi Istiqlal dan Katedral. Selain desain interior dan eksteriro, fakta menarik lainnya dari terowongan tersebut yakni bisa mempermudah akses parkir jamaah dua rumah ibadah. Indonesia merupakan negara majemuk yang terdiri dari beragam ras, suku, budaya, adat, dan agama. Lokasi tempat ibadah yang berdampingan menjadi salah satu keindahan bagi antar umat beragama untuk saling tingkatkan rasa toleransi. Malang, Solo, Surabaya merupakan beberapa kota di Indonesia yang terdapat masjid dan gereja yang berdampingan. Beragam kisah menarik soal masjid dan gereja berdampingan ini Berikut merangkum dari berbagai sumber tentang masjid dan gereja yang berdampingan selain Masjid Istiqlal – Gereja Katedral, Selasa 26/4/2022.Terowongan Silaturahmi yang menghubungkan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral Jakarta rampung dibangun. Yuk kita lihat isi dan arti dibalik ornamen yang ada di Masjid Al Hikmah dan GKJ Joyodiningratan Solo, Jawa TengahMasjid dan Gereja Berdampingan. Sumber dan gereja pertama yang berdekatan adalah Masjid Al Hikmah dan GKJ Joyodiningratan di Solo, Jawa Tengah. Masjid Al-Hikmah dan Gereja Kristen Jawa GKJ Joyodiningratan yang terletak bersebelahan di Jalan Gatot Subroto Kratonan Serengan, Solo, Provinsi Jawa Tengah bersama-sama menjaga tolerasi dalam kebersamaan melaksanakan pelaksanaan ibadah. Masjid dan gereja tersebut selalu bekerjasama dalam setiap pelaksanaan ibadah terutama yang menyangkut banyak jamaah. Bahkan antar jamaah saling menghormanti dan menghargai satu sama Masjid Agung Jami dan GPIB Immanuel Malang, Jawa TimurMasjid dan gereja bersanding di Malang / Zainul ArifinMasjid Agung Jami dan GPIB Malang merupakan masjid dan gereja selanjutnya yang tunjukkan indahnya toleransi. Toleransi antarumat beragama di Kota Malang ini tergambar jelas dengan keberadaan Masjid Agung Jami dan Gereja Protestan Indonesia Bagian Barat GPIB di sebelah barat Alun-alun Merdeka Kota Malang. Kedua tempat ibadah yang hanya dipisahkan oleh sebuah gedung umum. Saat perayaan hari besar, pengurus dua tempat ibadah saling mengabarkan dan meminta izin agat terciptanya suasana yang nyaman dan bikin hati adem. Bahkan ketika perayaan Idul Fitri, jamaah Masjid Agung Jami yang tak kebagian tempat di dalam masjid, memilih shalat di pelataran gereja. 3. 6 Rumah Ibadah Saling Berdampingan di Surabaya, Jawa TimurRumah ibadah berdampingan di Surabaya. Sumber enam rumah ibadah saling berdampingan di Surabaya tunjukkan indahnya toleransi. Dalam satu lokasi ada Masjid Muhajirin, Gereja Katolik Kapel Santo Yustinus dan Kristen Protestan GKI Royal Residence, Kelenteng Ba De Miao, Vihara Budhayana Royal Residence, dan Pura Sakti Raden Wijaya. Enam rumah ibadah yang saling berdekatan ini terletak di Perumahan Royal Residence, Wiyung, Surabaya. Uniknya meski berbeda, keenam rumah ibadah yang berdiri dalam satu lokasi berdampingan itu tidak menggunakan pagar atau pembatas lainnya. Sehingga, lokasi rumah ibadah itu terlihat menyatu dengan Masjid Bakhti dan GKPI, Pematang Siantar, Sumatera UtaraMasjid Bakhti dan GKPI, Sumatera Utara merupakan masjid dan gereja selanjutnya yang berdampingan. Masjid Bakhti dan GKPI tersebut terletak Keluaran Pondok Sayur, Kecamatan Siantar Martoba. Rumah ibadahnya berdampingan, warganya yang pun rukun dan saling menghargai satu sama lainnya. Sama seperti masjid dan gereja lainnya yang berdampingan, Masjid Bakhti dan GKPI juga saling memahami ketika hari besar agama Masjid Al Muqarrabien dan Gereja Masehi Injil Sangihe Talaud Mahanaim, Tanjung PriokGereja Masehi Injil Sangihe Talaud Mahanaim dan Masjid Al Muqarrabien. Sumber Al Muqarrabien dan Gereja Masehi Injil Sangihe Talaud Mahanaim yang berlokasi di jalan Enggano, Jakarta Utara adalah masjid dan gereja selanjutnya yang sudah berdampingan selama 55 tahun. Menurut Ketua Pengurus Masjid, Haji Tawakal, dua bangunan yang didirikan ini hanya selisih satu tahun tersebut di bangun oleh pelaut-pelaut yang singgah di Tanjung Priok. Masjid dibangun pelaut muslim pada tahun 1958, sementara gereja dibuat oleh eorang pelaut beragama Kristen yang dibangun tahun 1957. 55 tahun berdekatan, jamaah dua tempat ibadah ini selalu harmonis dan saling menjaga. Salah satu bentuk tolerasi dua tempat ibadah ini, menurut pengurus masjid yakni pengeras suara di Al Muqarrabien sengaja dipasang menghadap ke arah barat. Sedangkan bangunan gereja berada di sebelah timur.* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Suasananyayang tenang pun mampu mendamaikan hati ini.Dalam perjalanan dari Nusa Dua menuju ke Uluwatu, saya melihat sesuatu yang unik. Nama tempat tersebut ialah Pusat Peribadatan Puja Mandala. Ada 5 bangunan di sini. Masing-masing bangunan dalam lokasi tersebut merupakan tempat ibadah umat Islam, Katholik, Protestan, Buddha, dan Hindu. 1. Pertanyaan Di daerah kami ada dua masjid yang berdekatan, salah satunya biasanya penuh dengan jamaah shalat, dan yang lain sepi dari jamaah shalat, bahkan kadang tidak dibuka. Dalam kondisi seperti itu mana yang lebih utama dari keduanya, apakah shalat di masjid yang penuh dengan jamaah atau memakmurkan masjid yang satunya? Kedua; -Semoga Allah memberikan keberkahan kepada anda- imam dari masjid yang penuh dengan jamaah tidak perhatian dengan sunah, ia melakukan isbal kain turun di bawah mata kaki. Sedangkan masjid yang satunya, imamnya secara umum komitmen kepada sunah secara umum dan sebatas kemampuannya. Kami mohon penjelasannya anda, di masjid mana yang shalatnya lebih utama? Teks Jawaban Banyaknya masjid meskipun dalam satu kawasan adalah tanda baik. Hal itu akan memotivasi masyarakat untuk melaksanakan shalat di rumah-rumah Allah. Akan tetapi pada saat yang sama kami ingatkan beberapa hal Hendaknya bangunan masjid-masjid tidak sangat berdekatan, sehingga tidak menyebabkan perpecahan di antara umat Islam. Bisa jadi pembangunannya ada unsur berlebihan, berbangga-banggaan, dan terkadang sebagiannya ditutup pada beberapa shalat karena tidak adanya jamaah shalat. Agar tidak dilaksanakan shalat Jumat pada kedua masjid tersebut. Yang dipakai shalat Jumat hendaknya masjid yang lebih besar dari keduanya agar semuanya berkumpul untuk shalat pada satu masjid. Membangun masjid di kawasan yang belum ada masjid sama sekali, lebih utama daripada di tempat-tempat yang sudah ada beberapa masjid yang cukup untuk jamaah shalat. Kedua Karena kondisinya seperti yang telah anda sebutkan, maka pendapat kami, hendaknya anda shalat di masjid yang pertama, karena beberapa hal Berkumpulnya jamaah shalat pada satu masjid akan mewujudkan keharmonisan di antara mereka, dan akan menambah keterikatan mereka. Akan diketahui siapa yang sakit untuk dijenguk, dan orang fakir mereka untuk dibantu, dan siapa yang meninggal dunia untuk disholati, dan keluarganya berhak dihibur. Bahwa masjid yang menjadi tempat shalat bagi seluruh penduduk kawasan itu, dapat membantu memberikan pengajaran bagi jamaah dan menasehati mereka. Berbeda dengan terpecahnya mereka pada lebih dari satu tempat. Sehingga jika ada seorang ulama datang untuk mengajar atu seorang dai untuk menasehati sedangkan masyarakat telah berkumpul pada satu tempat, maka kebaikan dan manfaatnya akan sampai kepada mereka semuanya. Setiap kali jumlah jamaah shalat bertambah, maka akan lebih dicintai Allah. Dari Ubay bin Ka’ab –radiallahu anhu-, dia berkata “Rasulullah –shallallahu alaihi wa sallam- bersabda وَإِنَّ صَلَاةَ الرَّجُلِ مَعَ الرَّجُلِ أَزْكَى مِنْ صَلَاتِهِ وَحْدَهُ ، وَصَلَاتُهُ مَعَ الرَّجُلَيْنِ أَزْكَى مِنْ صَلَاتِهِ مَعَ الرَّجُلِ، وَمَا كَثُرَ فَهُوَ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى رواه أبو داود، رقم 554 والنسائي، رقم 843، وحسنه الألباني في صحيح أبي داود “Dan sungguh shalatnya seorang laki-laki bersama seorang laki-laki lebih suci dari pada shalatnya sendirian, dan shalatnya bersama dua orang lebih suci dari pada bersama satu orang, dan setiap bertambah banyak maka akan lebih dicintai oleh Allah Ta’ala.” HR. Abu Daud, no. 554, Nasai, no. 843. Dinyatakan hasan oleh Al-Albany dalam Shahih Abu Daud Syeikh Muhammad bin Sholeh Al Utsaimin –rahimahullah- berkata“Seandainya ada dua masjid misalnya, yang satu lebih banyak jamaahnya dari yang lainnya, maka yang lebih utama adalah shalat berjamaah di masjidyang lebih banyak jamaahnya, karena Nabi –shallallahu alaihi wa sallam- bersabda صَلاةُ الرَّجُلِ مع الرَّجُلِ أزكى مِن صلاتِهِ وحدَهُ ...... “Shalatnya satu orang bersama satu orang lainnya lebih baik dari pada shalatnya seorang diri....”. Kesimpulannya, jika terdapat dua masjid, salah satunya lebih banyak jamaahnya dari masjid lainnya, maka yang lebih utama adalah shalat di tempat yang lebih banyak jamaahannya”. Asy Syarhul Mumti’ ala Zaad al Mustaqni, 4/150-151 juga berkata “Yang lebih utama bagi selain penjaga perbatasan, shalat di masjid yang jamaah tidak dapat dilaksanakan kecuali dengan kehadirannya. Misalnya, ada sebuah masjid tempat masyarakat melaksanakan shalat. Akan tetapi ada seseorang yang jika dia hadir dan menjadi imam, maka shalat jamaah dapat dimulai, dan jika dia tidak hadir, maka masyarakat akan pergi. Maka yang paling utama bagi orang tersebut adalah shalat di masjid tersebut agar dapat memakmurkannya. Karena jika dia tidak hadir, shalat tidak dapat dilakukan dan tidak selayaknya terjadi shalat di masjid diliburkan. Maka shalatnya orang itu di masjid tersebut lebih utama daripada shalatnya di masjid yang jumlah jamaahnya lebih banyak. Akan tetapi, hendaknya dibatasi dengan syarat, masjid tersebut tidak berdekatan dengan masjid yang jumlah jamaahnya lebih banyak. Maka bisa saja dikatakan “Sunggguh yang paling utama hendaknya umat Islam berkumpul di satu masjid, hal ini lebih utama daripada berpecah. Jika misalnya ada masjid lama yang didatangi oleh lima atau sepuluh orang, sementara di dekatnya ada sebuah masjid yang banyak jamaahnya dan tidak jamaah masjid lama tidak kesulitan untuk bergabung ke masjid yang ramai tersebut, maka dapat dikatakan; Lebih baik jika mereka bergabung ke masjid yang ramai dan berkumpul di sana, karena semakin banyak jamaahnya, akan semakin utama”. As Syarhul Mumti ala Zaad al Mustaqni 4/150 Hendaknya anda menasehati imam tersebut, semoga Allah memberi hidayah dan taufik-Nya kepadanya, untuk mengikuti sunah dan bersemangat mengamalkannya. Akhirnya, dapat saja kami memberikan fatwa kepada anda untuk shalat di masjid yang jamaahnya lebih sedikit jika jamah masjid satunya dikenal tidak menyukai sunah, bahkan memeranginya dan orang yang mengamalkannya, dan anda sudah melaksanakan kewajiban memberikan nasehat kepada mereka akan tetapi tidak berguna. Maka dalam kondisi seperti ini, shalat anda di masjid yang di dalamnya dihidupkan amalan sunah dan kalian dapat mengajarkannya kepada masyarakat tidak diragukan lagi lebih baik/utama. Namun karena masalahnya tidak sampai pada taraf seperti ini, maka kami berpendapat hendaknya anda bergabung dalam satu masjid di masjid yang lebih banyak jamaahnya. Semoga Allah memberikan taufik dan hidayah kepada kalian. Wallahu A’lam TempatIbadah Dibangun Berdekatan, Rutin Gelar Acara Keagamaan. Selasa, 10 September 2019 12:49 wib. 584. 2 menit. Facebook. Twitter. WhatsApp. Mencetak. Copy URL. Disampaikannya, atas kasus itu ada hikmah yang bisa dipetik, salah satunya kebersamaan warga yang sudah teruji, kemudian semangat nasionalisme yang benar-benar harus diwujudkan - Masjid Istiqlal berdampingan dengan gereja Katedral. Siapa sangka, ada kisah menarik soal pemilihan lokasi pembangunan Masjid Istiqlal yang berdampingan dengan Gereja Katedral di Jakarta. Sebagian orang mungkin menangkap kesan bahwa dua ikon tempat ibadah tersebut adalah contoh paling mudah untuk menggambarkan toleransi beragama di Indonesia. Namun, kisah di balik hal ini ternyata tidak sesederhana itu. Ide membangun Masjid Istiqlal sebagai masjid nasional sudah muncul sejak tahun 1950 atau tidak lama setelah pengakuan kedaulatan secara penuh dari Belanda kepada Indonesia. Namun, usul ini baru diajukan kepada Presiden Sukarno pada Karno menyambut baik usulan tersebut. Tapi, urusan tak lantas selesai sampai di situ. Pemilihan lokasi pembangunan masjid sempat memantik silang pendapat antara Presiden Sukarno dan Wakil Presiden Mohammad dari buku berjudul Friedrich Silaban 2017 karya Setiadi Sapandi, Hatta menyarankan agar Masjid Istiqlal didirikan di lokasi yang saat ini menjadi tempat berdirinya Hotel Indonesia atau di Jalan Thamrin sekarang. Pertimbangannya, lokasi tersebut berada di lingkungan muslim dan tersedia lahan yang cukup kurang setuju jika masjid nasional itu dibangun di kawasan Pasar Baru lantaran lokasi tersebut banyak terdapat bangunan-bangunan lama peninggalan Belanda. Hatta, tulis Sapandi, beralasan “akan mahal karena harus membongkar bekas benteng” apabila Masjid Istiqlal didirikan di lokasi tersebut. Di sisi lain, Sukarno tetap menghendaki agar pembangunan Masjid Istiqlal dilakukan di dekat sekitar Pasar Baru, tepatnya di Taman Wilhelmina dan dekat benteng kuno Belanda. Seperti yang dikhawatirkan Hatta, anggaran untuk membangun masjid di tempat itu pasti amat besar. Namun, presiden tetap Bung Karno, masjid nasional harus berdekatan dengan bangunan simbol negara lainnya, seperti Istana Negara. Terlebih lagi, di sekitar lokasi itu berdiri Gereja Katedral. Disebutkan dalam buku Sejarah Gereja Katolik Indonesia 1972 terbitan Majelis Agung Waligereja Indonesia, pendirian gereja bersejarah ini sudah dilakukan sejak 1892 dan diresmikan pada 21 April Soekarno Masjid Istiqlal Berdampingan dengan Gereja Katedral Sukarno tampaknya ingin menyampaikan pesan bahwa bangsa ini memiliki semangat persatuan dan toleransi beragama yang sangat kuat sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Itulah alasan utama mengapa sang presiden menginginkan Masjid Istiqlal harus dibangun dekat dengan Gereja Katedral yang menjadi pusat kegiatan umat Kristiani di yang terpilih sebagai arsitek pembangunan Masjid Istiqlal bernama Fredrerich Silaban, seorang pemeluk Nasrani dan anak pendeta Kristen Protestan di tanah Batak, Sumatera Utara. Pemilihan ini dilakukan setelah digelar suatu sayembara. Namun, proses pembangunan masjid nasional berjalan lambat karena banyaknya persoalan yang harus dihadapi negara pada saat itu, terutama persoalan-persoalan politik yang berujung pada terjadinya peristiwa Gerakan 30 September G30S 1965. Masjid Istiqlal akhirnya selesai dibangun pada 1961. Saat itu, pengaruh Sukarno sudah meluruh, digantikan oleh Soeharto dengan Orde Barunya. Namun, masjid ini baru diresmikan pada 22 Februari 1978 oleh Presiden Masjid Istiqlal Masjid Istiqlal berlokasi di bekas Taman Wilhelmina, di timur laut lapangan Medan Merdeka yang ditengahnya berdiri Monumen Nasional Monas.Di seberang timur masjid ini berdiri Gereja Katedral Jakarta, ini juga sebagai simbol toleransi antaragama karena lokasinya berseberangan dengan utama masjid ini terdiri dari lima lantai dan satu lantai dasar. Masjid Istiqlal memiliki gaya arsitektur modern dengan dinding dan lantai berlapis marmer, dihiasi ornamen geometrik dari baja utama masjid dimahkotai satu kubah besar berdiameter 45 meter yang ditopang 12 tiang besar. Menara tunggal setinggi total 96,66 meter menjulang di sudut selatan selasar tampung Masjid Istiqlal bisa melebihi dari dua ratus ribu jamaah. - Sosial Budaya Penulis Oryza AditamaEditor Iswara N RadityaPenyelaras Yulaika Ramadhani Tetapitahukah kalian bahwa di luar itu semua ternyata kita, di Indonesia masih bisa menikmati indahnya kerukunan yang tercermin dari tempat ibadah. Solo ada dua tempat ibadah yang dibangun secara berdampingan yaitu Gereja Kristen Jawa Joyodiningratan dan juga Masjid Al-Hikmah. Uniknya, dua bangunan ini letaknya berdempetan alias saling