kewargaan digital dibagi atas beberapa bagian kecuali A. lingkungan belajar dan akademis B. lingkungan sekolah dan tingkah laku C. kehidupan siswa di luar lingkungan sekolah D. ilustrasi​ Jawaban Jawaban yang tepat dari pertanyaan tersebut adalah D. ilustrasi. Kewargaan digital dibagi menjadi 1. Lingkungan belajar a. Akses digital, setiap orang punya hak untuk memakai fasilitas Teknologi Informasi dannKomunikasi, tapi tidak setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk menggunakan teknologi. b. Komunikasi digital, setiap warga diharapkan mengetahui jenis-jenis komunikasi dan mengetahui kelebihan dan kekurangan masing-masing. c. Literasi digital, proses belajar mengajar mengenai teknologi dan pemanfaatan teknologi yang ada. 2. Lingkungan sekolah a. Hak digital, setiap warga mempunyai hak privasi, kebebasan berbicara dan mengungkapkan pendapat. Juga mempunyai kewajiban yang harus dipenuhi oleh setiap warga digital, yaitu membantu pemanfaatan teknologi dan mengikuti aturan yang berlaku. b. Etiket digital, dibuat dengan tujuan untuk menjaga perasaan dan kenyamanan pengguna lain. c. Keamanan digital, setiap warga supaya dapat menjaga dan berhati-hati dalam penyimpanan informasi dari pihak yang tidak bertanggung jawab. di luar lingkungan sekolah digital, mengatur etiket penggunaan teknologi dalam masyarakat. Hal ini telah diatur dalam UU ITE. b. Transaksi digital, setiap penjual dan pembeli secara online harus mengetahu kelebihan dan resiko transaksi secara online. c. Kesehatan digital, ada beberapa hal yang bisa mengancam kesehatan setiap warga digital baik fisik maupun mental di balik manfaat teknologi. Jadi, jawaban yang tepat adalah D.
ITtelah menjadi bagian dari lingkungan belajar dan akademis. Baik pengajar dan siswa secara aktif memanfaatkan IT dalam mencari informasi, data, maupun literatur yang digunakan untuk keperluan akademis. Beberapa komponen Kewargaan digital yang perlu diperhatikan dalam pemanfaatan ICT untuk lingkungan belajar dan akademis adalah:
Kewargaan Digital Kewargaan Digital adalah konsep yang dapat digunakan untuk memberikan pengetahuan mengenai penggunaan teknologi dunia maya dengan baik dan benar. Atau juga dapat didefinisikan sebagai norma perilaku yang tepat dan bertanggung jawab atas penggunaan teknologi. Implikasi penggunaan teknologi dunia maya yang baik dan benar Konsep Kewargaan Digital Konsep Kewargaan digital adalah konsep yang dapat digunakan untuk memberikan pengetahuan mengenai penggunaan teknologi dunia maya dengan baik dan benar. Penggunaan teknologi dunia maya dengan baik dan benar memiliki banyak implikasi, pemilihan kata yang berkomunikasi, tidak menyinggung pihak lain dalam update status, tidak memberikan informasi penting kepada publik, tidak membuka tautan yang mencurigakan, dan lainnya. Komponen Kewargaan DigitalKomponen kewargaan digital dibagi menjadi 3 bagian dan dibagi lagi menjadi sub bagian. Tiap-tiap bagian dibagi menjadi 3 sub bagian 1. Lingkungan belajar a. Akses digital, setiap orang punya hak untuk memakai fasilitas Teknologi Informasi dan Komunikasi, tapi tidak setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk menggunakan teknologi. b. Komunikasi digital, setiap warga diharapkan mengetahui jenis-jenis komunikasi dan mengetahui kelebihan dan kekurangan masing-masing. c. Literasi digital, proses belajar mengajar mengenai teknologi dan pemanfaatan teknologi yang ada. 2. Lingkungan sekolah a. Hak digital, setiap warga mempunyai hak privasi, kebebasan berbicara dan mengungkapkan pendapat. Juga mempunyai kewajiban yang harus dipenuhi oleh setiap warga digital, yaitu membantu pemanfaatan teknologi dan mengikuti aturan yang berlaku. digital, dibuat dengan tujuan untuk menjaga perasaan dan kenyamanan pengguna lain. c. Keamanan digital, setiap warga supaya dapat menjaga dan berhati-hati dalam penyimpanan informasi dari pihak yang tidak bertanggung jawab. 3. Kehidupan di luar lingkungan sekolah a. Hukum digital, mengatur etiket penggunaan teknologi dalam masyarakat. b. Transaksi digital, setiap penjual dan pembeli secara online harus mengetahu kelebihan dan resiko transaksi secara online. digital, ada beberapa hal yang bisa mengancam kesehatan setiap warga digital baik fisik maupun mental di balik manfaat teknologi. Manfaat Mempelajari Kewargaan Digital Memiliki pengetahuan dan kemampuan untuk mengoperasikan TI. Mengekspresikan sebuah ide/gagasan karakteristik, pribadi, ide maupun tujuan yang tertuang di dunia maya. Tapi, sifat dunia maya yang tidak mempertemukan individu-individu tersebut maka secara tidak langsung mendorong makin menipisnya bahkan hilangnya norma-norma sopan santun, rasa tanggung jawab, dan etika saat berkomunikasi. Untuk mengantisipasi hal itu maka diperlukanlah Kewargaan Digital. Manfaat Kewargaan Digital Memiliki pengetahuan dan kemampuan untuk mengoperasikan TI. Mengekspresikan sebuah ide/gagasan karakteristik, pribadi, ide maupun tujuan yang tertuang di dunia maya. FUNGSI KEWARGAAN DIGITAL-Pertama, Saat ini masyarakat muda berada pada sebuah budaya digital yang baru yang mana peraturan dan norma sosial terkadang belum jelas. Mereka harus belajar tentang kewarganegaraan digital dan mengembangkan sebuah rasa kepemilikan dan tanggung jawab personal untuk menciptakan kebaikan, keputusan etis dalam dunia jaringan. -kedua, Dunia jaringan memberikan kesempatan yang besar kepada masyarakat muda, tetapi bukan tanpa resiko. Kita dapat mengurangi beberpa resiko terbut dengan menolong masyarakat muda mengembangkan sebuah rasa kewarganegaraan digital. -Ketiga, daripada menyandarkan hanya pada tindakan protektif, sebuah pendekatan untuk keamanan dalam jaringan bahwa termasuk kewarganegaraan digital dapat menolong masyarakat muda interkasi yang aman dalam dunia jaringan. Mengajari mereka tentang literasi digital dan etika digital serta tata cara hal ini tidak hanya sebuah pilihan melulu, tetapi tidak bisa tidak. Kelebihan dan Kekurangan Teknologi Digita kelebihan Teknologi digital menawarkan biaya lebih rendah, keandalan reliability yang lebih baik, pemakaian ruang yang lebih kecil, serta konsumen daya yang rendah. Alat-alat pada teknologi digital lebih stabil, praktis, dan memiliki daya tahan yang lama dalam pemakaiannya. Hal seperti itu menyebabkan biaya pemeliharaan menjadi lebih sedikit. Teknologi integrated circuit IC atau yang lebih dikenal dengan sebutan chips membuat penggunaan teknologi digital lebih praktis karena ukurannya yang kecil. Teknologi digital membuat kualitas komunikasi tidak tergantung pada jarak. Teknologi digital lebih toleran terhadap suara bising noise . Jaringan digital ideal untuk komunikasi data yang semakin berkembang. Teknologi digital memungkinkan pengenalan layanan-layanan baru. Teknologi digital menyediakan kapasitas transmisi yang besar. Teknologi digital menawarkan fleksibilitas. kekurangan Kesalahan pada saat digitalisasi akan menyebabkan konsep informasi yang asli tidak dapat terpresentasikan dengan baik saat digitalisasi. Misalnya warna, jika suatu warna belum terdapat dalam sistem penyimpanan teknologi digital, maka akan dicari padanan warna yang paling dekat dan paling mirip dengan warna tersebut. Hal tersebut menyebabkan warna yang akan tertampil setelah digitalisasi menjadi kurang akurat dan tidak mewakili warna aslinya. Dominasi dunia oleh teknologi analog. Banyak bentuk informasi kamunikasi yang menggunakan sistem analog, perangkatnya pun menggunakan perangkat analog. Sehingga untuk menikmati layanan teknologi digital kita harus menggunakan analog-digital converter ADC dan digital-analog converter DCA . Biaya yang tidak sedikit untuk digunakan dalam melakukan penggantian alat komunikasi seperti telepon, televisi, dan radio dari yang sebelumnya berbasis teknologi analog menjadi teknologi digital.Kewargaan Digital dan Komponennya – Kewargaan digital menjadi semakin penting dalam kehidupan sehari-hari, terutama seiring dengan semakin berkembangnya teknologi dan semakin mudahnya akses ke internet. Sebagai warga digital, kita memiliki tanggung jawab untuk menjaga etika dan norma dalam berkomunikasi dan berinteraksi di dunia maya. Salah satu tantangan dalam berkomunikasi di dunia maya adalah adanya jarak dan anonimitas. Kita dapat berkomunikasi dengan orang yang berbeda-beda dari berbagai belahan dunia dengan cepat dan mudah, namun kita juga tidak tahu siapa sebenarnya orang tersebut. Hal ini dapat menyebabkan kita menjadi lebih mudah untuk tidak menghargai norma-norma sopan santun, tanggung jawab, dan etiket dalam berkomunikasi. Sebagai warga digital yang baik, kita harus memahami bahwa setiap tindakan yang kita lakukan di dunia maya memiliki dampak yang sama seperti tindakan di dunia nyata. Kita harus memiliki kesadaran dan pengetahuan yang cukup tentang etika dan tanggung jawab dalam menggunakan teknologi dan berinteraksi di dunia maya. Pentingnya kewargaan digital terutama terlihat pada anak-anak dan remaja yang semakin banyak menggunakan teknologi dan internet. Sebagai orang dewasa, kita harus memberikan contoh yang baik dalam menggunakan teknologi dan berinteraksi di dunia maya. Kita harus mengajarkan mereka tentang pentingnya menjaga privasi, menghargai norma-norma sopan santun, dan bertanggung jawab atas tindakan yang dilakukan di dunia maya. Selain itu, kita juga harus memiliki kesadaran untuk melindungi diri sendiri dan orang lain dari bahaya di dunia maya seperti kejahatan siber, cyberbullying, dan penyebaran informasi yang salah atau tidak akurat. Kita harus selalu memeriksa kebenaran informasi sebelum membagikannya ke publik dan tidak mudah terpancing oleh konten yang tidak sehat atau merugikan. Sebagai warga digital yang baik, kita juga harus menghargai hak cipta dan kekayaan intelektual dari orang lain. Kita tidak boleh dengan mudah mengambil atau membagikan karya orang lain tanpa izin atau tanpa memberikan kredit yang tepat. Kita juga harus memastikan bahwa kita tidak menggunakan teknologi untuk melakukan tindakan ilegal atau merugikan orang lain. Memahami 9 Komponen Kewargaan Digital Kewargaan digital merupakan konsep yang cukup penting dalam era digital saat ini. Kewargaan digital mengacu pada kemampuan individu untuk memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi TIK secara positif dan bertanggung jawab. Dalam konteks pendidikan, kewargaan digital adalah suatu sikap atau perilaku yang harus dimiliki oleh setiap individu, khususnya siswa, agar dapat menggunakan TIK dengan bijak dan efektif. Kewargaan digital dapat dibagi menjadi 9 komponen yang dikategorikan menjadi 3 berdasarkan pemanfaatannya. Akses Digital Komponen pertama dari kewargaan digital adalah akses digital. Setiap orang seharusnya memiliki hak yang sama dalam mengakses fasilitas IT. Namun, pengguna TIK harus menyadari bahwa tidak setiap orang memiliki kesempatan yang sama dalam mengakses teknologi. Oleh karena itu, setiap warga digital harus belajar menghargai hak setiap orang untuk memiliki akses ke teknologi informasi, serta berjuang untuk mencapai kesetaraan hak dan ketersediaan fasilitas untuk mengakses teknologi informasi. Komunikasi Digital Komponen kedua adalah komunikasi digital. Dalam lingkungan belajar, akademis, maupun lingkungan kerja dan masyarakat umum, komunikasi merupakan kewajiban yang harus dilakukan setiap orang untuk dapat bertukar informasi dan ide. Perkembangan teknologi digital telah mengubah sikap seseorang dalam berkomunikasi. Setiap warga digital diharapkan dapat mengetahui berbagai jenis komunikasi menggunakan media digital, kelebihan dan kekurangan dari setiap jenis komunikasi tersebut, sehingga dapat memilih penggunaan komunikasi yang tepat sesuai dengan kebutuhan. Literasi Digital Komponen ketiga dari kewargaan digital adalah literasi digital. Dunia pendidikan telah mencoba untuk mengintegrasikan teknologi digital ke dalam proses belajar mengajar, sehingga siswa mampu menggunakan teknologi digital untuk mencari dan bertukar informasi. Namun pada kenyataannya, teknologi yang digunakan dalam dunia kerja sedikit berbeda dengan yang digunakan di sekolah. Siswa perlu memiliki literasi digital untuk dapat menghadapi tantangan dunia kerja yang semakin kompleks. Hak Digital Sama halnya dengan perlindungan hak asasi di dunia nyata, para warga digital juga memiliki perlindungan hak di dunia digital. Setiap warga digital memiliki hak atas privasi, kebebasan berbicara, dll. Hak tersebut haruslah dipahami oleh setiap warga digital. Dengan adanya hak tersebut, setiap warga digital juga memiliki beberapa kewajiban yang harus dipenuhi. Etika Digital Etika digital adalah seperangkat aturan dan nilai-nilai moral yang digunakan dalam perilaku online. Setiap warga digital harus memiliki kesadaran akan etika digital untuk menjaga hubungan antarmanusia dan membangun lingkungan online yang aman dan bermanfaat. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam etika digital antara lain tidak melakukan tindakan cyberbullying, tidak menyebar informasi palsu atau hoaks, dan tidak melakukan tindakan kriminal dalam dunia maya. Selain itu, etika digital juga mengharuskan setiap warga digital untuk menjaga privasi dan keamanan data pribadi mereka. Hal ini bisa dilakukan dengan cara memilih kata sandi yang kuat, tidak memberikan informasi pribadi yang sensitif secara online, dan menghindari berbagi foto atau video yang dapat membahayakan privasi dan reputasi. Keamanan Digital Komponen keenam dari kewargaan digital adalah keamanan digital. Dalam dunia digital, keamanan sangatlah penting. Seperti halnya dalam dunia nyata, kita membangun pagar, mengunci pintu, dan menambahkan alarm dalam rumah kita untuk menjaga keamanan. Hal yang sama juga perlu diterapkan dalam dunia digital, seperti meng-install antivirus, firewall, mem-backup data, dan menjaga data sensitif seperti username dan password, nomor kartu kredit, dan lain-lain. Para pengguna teknologi digital perlu berhati-hati dan menjaga informasi dari pihak yang tidak bertanggungjawab. Meskipun tidak boleh berburuk sangka, kita tidak dapat mempercayai seseorang begitu saja, karena hal tersebut akan beresiko terhadap keamanan kita. Hukum Digital Komponen ketujuh dari kewargaan digital adalah hukum digital. Hukum digital mengatur etiket penggunaan teknologi dalam masyarakat. Sebagai warga digital, kita perlu menyadari bahwa mencuri ataupun merusak pekerjaan, data diri, atau properti daring orang lain merupakan perbuatan yang melanggar hukum. Indonesia sendiri memiliki hukum siber cyber law yang mengatur lima aspek besar, yaitu hak cipta, merek dagang, fitnah dan pencemaran nama baik, privasi, dan yurisdiksi dalam ruang siber. Transaksi Digital Komponen kedelapan dari kewargaan digital adalah transaksi digital. Sebagian besar dari proses jual beli saat ini telah dilaksanakan secara daring. Penjual dan pembeli perlu menyadari risiko dan keuntungan yang didapat dari jual beli daring, mulai dari resiko penipuan, perbedaan barang yang dikirim, lama pengiriman, hingga legalitas barang yang diperjualbelikan. Kesehatan digital Kesehatan digital adalah salah satu komponen penting dalam kewargaan digital. Pengguna teknologi digital perlu memperhatikan kesehatan mereka, baik secara fisik maupun mental, ketika menggunakan teknologi digital. Beberapa bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan oleh teknologi digital antara lain kesehatan mata, telinga, tangan, bahkan keseluruhan tubuh. Terlalu sering menggunakan teknologi digital dapat menyebabkan mata lelah, sakit kepala, dan masalah penglihatan lainnya. Pengguna juga dapat mengalami kerusakan saraf pada jari dan tangan yang biasanya disebut Carpal Tunnel Syndrome CTS. Selain itu, teknologi digital juga dapat mempengaruhi kesehatan mental seseorang. Terlalu sering menggunakan teknologi digital dapat menyebabkan ketidakseimbangan dalam pola tidur dan aktivitas sosial, yang dapat berdampak negatif pada kesehatan mental. Beberapa studi bahkan menunjukkan bahwa penggunaan media sosial secara berlebihan dapat meningkatkan risiko depresi, kecemasan, dan gangguan mental lainnya. Untuk mencegah bahaya kesehatan digital, pengguna perlu memperhatikan beberapa hal. Pertama, pengguna perlu mengatur waktu penggunaan teknologi digital dengan bijak, agar tidak terlalu sering dan berlebihan. Kedua, pengguna perlu menggunakan peralatan teknologi digital yang ergonomis, seperti mouse dan keyboard yang nyaman untuk digunakan dalam jangka waktu lama. Ketiga, pengguna perlu memperhatikan posisi duduk dan pencahayaan saat menggunakan teknologi digital agar tidak memicu sakit pada mata atau leher. Dengan memperhatikan kesehatan digital, pengguna dapat memaksimalkan manfaat teknologi digital dengan tetap menjaga kesehatan dan kenyamanan mereka. Sebagai warga digital yang bertanggung jawab, pengguna perlu memperhatikan seluruh komponen kewargaan digital agar dapat menggunakan teknologi digital dengan bijak dan bertanggung jawab.